✧ 🦅🐧 ✧
-Happy reading-
-----------------------------------------------------------
"Mah, kantung sampahnya abis," kata Jay waktu liat gak ada kantung sampah di rak. Mamah yang lagi cuci piring noleh.
"Sunghoon!" panggil mamah dengan suara cetarnya, Sunghoon sigap lari dari ruang TV ke dapur.
"Kenapa mah?" tanyanya bingung dengan napas ngos-ngosan.
"Beliin kantung sampah gih! Sama sekalian belanja bulanan," Sunghoon denger itu ngedengus, dia lari dari ruang TV ke dapur karena dia pikir mamahnya kenapa-napa, ternyata cuma disuruh belanja.
"Yaudah, mana uangnya?" tangannya nadah minta duit.
"Ambil di rak samping lemari, sama ada list belanjaannya juga disitu," kata mamah sambil cuci piring. Di sebelahnya ada Taehyun yang bantu ngelapin gelas piring yang abis dicuci, deket kulkas ada Jay yang lagi setia berdiri nungguin Sunghoon buat belanja kantung sampah karena dia tadi bagian bersih-bersih.
"Aku sendiri nih?" tanya Sunghoon, kalo nanti belanjaannya banyak kan biar ada yang bantu.
"Ya sendiri, Taehyun sama Jay udah bantu mamah di dapur, Soobin udah bantu siramin tanaman didepan, kamu aja yang nganggur dari tadi," mamah enak ya banyak anak ganteng yang bantuin kerjaan rumah.
"Ih enak aja aku nganggur! tadi aku bantu beresin ya!" protes Sunghoon karena kerjaanya gak dianggap, mamah cuma ngibas-ngibasin tangannya ngusir Sunghoon buat cepetan belanjanya karena jay udah nungguin kantung sampah. Akhirnya dengan setengah hati dia ke kamar mamahnya.
"Lo sama gue aja, Hoon," Sunghoon hampik aja teriak waktu tiba-tiba Soobin muncul. Dia celengak-celinguk, nyari orang lain karena jujur aja dia takut sama Soobin. Cuma sayangnya mereka semua lagi sibuk di dapur.
"K-kenapa?" tanyanya gagap.
"Belanjanya sama gue," ulang Soobin. Sunghoon diem sebentar, dia mau nolak tapi gak berani, akhirnya dengan kaku dia ngangguk dan Soobin pergi duluan ke depan. Sunghoon narik napasnya dalem-dalem, berdoa semoga dia selamat sampe pulang.
"Naik apa?" tanya Soobin waktu mereka di teras rumah bikin Sunghoon sedikit kaget karena tadi dia ngelamun.
"M-motor.." gagapnya, tangan Soobin nadah bikin Sunghoon natap bingung orang yang sikapnya bikin dia was-was.
"Gue yang bawa motor," kata Soobin datar, Sunghoon cuma ngangguk kaku dan langsung kasih kunci motornya ke tangan Soobin. Gak mau bertele-tele, takut dia di apa-apain. Soobin jalan duluan lagi.
"Naik," katanya setelah ngeluarin motor matic biru dari garasi. Tanpa ngebantah lagi Sunghoon langsung naik di jok belakang. Merekapun pergi.
Sepanjang jalan Sunghoon sesekali curi-curi pandang ke arah spion buat liat ekspresi Soobin. Terlalu datar, dia gak bisa nebak apa yang bakal orang yang selalu dia takutin ini lakuin. Terlalu sulit ditebak.
Setelah sampe di minimarket tanpa basa basi Sunghoon langsung masuk ke dalem. Bersyukur dalam hati karena dia gak di bawa ke tempat aneh, tapi gak tau ya pas pulang nanti gimana, semoga gak kenapa-napa juga.
Soobin cuma diem ngikutin sunghoon di belakang, kedua tangannya dimasukin ke dalem saku celana, Sunghoon akui Soobin nih emang keren, udah ganteng, tinggi juga, ditambah yang Sunghoon tau Soobin ini selalu masuk peringkat 3 besar seangkatan, sayang aja kelakuannya kayak dakjal.
KAMU SEDANG MEMBACA
JayHoon
FanfictionCuma cerita keseharian Sunghoon sama temen masa kecilnya, Jay, yang entah sejak kapan perasaannya ke Jay jadi berubah, bukan sekedar temen masa kecil lagi, tapi lebih. Warn! - bxb - yaoi - bahasa kasar