Setelah pulang dari rumah bunda dan pulang mengajar. Kini Aira dan Ayas sedang menuju pulang ke rumah mereka.
Sesampainya di rumah, seperti biasa mereka akan membersihkan badan mereka terlebih dahulu dan di lanjutkan makan malam.
Aira terlebih dahulu keluar dari kamarnya dan langsung menuju dapur untuk memasak. Lalu di susul Ayas yang keluar dan berjalan menghampiri Aira.
"Kamu masak apa hari ini?" tanya Ayas yang berdiri di sisi Aira.
"Aku masak yang ada dulu ya, lupa belum belanja bulanan" jawab Aira.
"Nggak ada kentang balado juga" tambah Aira.
"Emangnya kenapa kalo nggak ada kentang balado?" tanya Ayas heran.
"Kan kamu suka nya kentang balado" balas Aira.
"Pasti tau dari bunda" ujar Ayas.
"Nggak juga si. Sebelum bunda kasih tau, aku udah tau duluan" balas Aira.
"Terus tau dari mana?" tanya Ayas.
"Mas, kamu lupa apa gimana, yang merengek mau makan sama kentang balado pas sakit siapa?" tanya balik Aira.
"Hehe iya-iya, maaf" balas Ayas dengan mengacak hijab Aira dengan tangannya.
"Ihh, mas nanti hijab nya nggak rapih lagi" geram Aira.
"Iya, maaf" ucap Ayas dengan posisi yang berpindah memeluk Aira dari belakang dengan menempelkan dagunya di pundak Aira dan mendusel di leher Aira.
"Mas, jangan gini ahh geli" rengek Aira yang minta di lepaskan.
"Tapi aku nyaman" balas Ayas yang masih memeluk Aira.
"Aku nya susah ini, nanti kena minyak panas lagi" ujar Aira.
"Ada syaratnya tapi" balas Ayas.
"Iyah tapi nanti syaratnya" ucap Aira.
"Okee" balas Ayas dan melepaskan pelukannya kemudian duduk di kursi meja makan dan memperhatikan Aira.
Akhirnya Aira bebas dan kembali memasak. Tak butuh waktu terlalu lama Aira sudah selesai memasak dan menjajarkan masakannya lalu mengambilkan makanan untuk suaminya.
Dan mereka pun makan tanpa ada sepatah kata yang keluar dari mulut mereka.
Setelah beberapa saat mereka selesai dengan acara makannya dan Aira melanjutkan dengan mencuci piring dan alat yang kotor bekas memasak. Sedangkan Ayas ia kembali duduk di ruang tamu dengan laptop di tangannya. Ia sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang belum di selesaikan.
Perhatian Ayas teralihkan saat melihat Aira yang berjalan menuju kamarnya.
"Duduk sini" ucap Ayas menghentikan Aira yang berjalan dan berbalik menghampirinya.
"Kenapa?" tanya Aira sambil duduk di samping Ayas.
"Mau nagih syarat yang tadi" ucap Ayas dengan menyimpan laptop nya di meja.
"Hah, iya syaratnya apa?" tanya Aira menghela nafas dengan memasang muka malas nya.
"Ini" ucap Ayas dengan menunjuk pipinya.
"Ini apa?" tanya Aira yang tak mengerti.
"Cium" bisik Ayas di telinga Aira.
"Aaa, nggak jangan itu ahh" tolak Aira.
"Yang lain dong jangan itu" tambah Aira.
"Ya udah kalo kamu nggak mau, aku bak-" ucapan Ayas terpotong kala
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Seorang Ustadzah
Teen FictionBanyak cerita yang awalnya tidak suka tapi setelah lama selalu bersama rasa suka dan cinta pun mulai tumbuh. Apakah cerita itu juga akan terjadi pada seorang pemuda yang menjabat sebagai CEO di perusahaan nya dengan seorang wanita anak dari salah s...