Tercium sejuk sekitar lingkungan kompleks setelah sehabis hujan turun, Selokan yang menampung sisa air hujan pun terlihat begitu deras, dan telihat dijalan komplek perumahan itu sampah dedaunan pohon yang berguguran karna habis hujan.
"Dimana sih Angga, dari tadi gak ketemu-temu, uy Ndy jangan diam aja" ucap Nara.
"Emang Gua lagi ngapain sama Lu, nyari juga kan, dah diam pasti nanti ketemu kok si Angga" Fandy dengan cool dan raut datarnya.
"Ck, Lu mah" Nara cemberut.
Nara kini tengah sibuk mencari teman baiknya yaitu Angga yang menghilang gitu aja sehabis tour museum yang diadakan sekolahnya, dengan masih lengkap memakai seragam SMA, Nara dan Fandy tak nyerah mencari Angga bersama Ayah Nara yang menuntun kedua sahabat karib itu.
Fandy dan Nara telah bersahabat dari semasa TK, sebenarnya sih Nara yang menganggap mereka bersahabat karna selalu satu sekolah mulu, kalau Fandy sih entah ikut aja Nara, karna Fandy juga merasa sudah terbiasa dengan Nara, jadi barengan mulu sama Nara.
Fandy emang dari orok kayaknya begitu, dingin banget, kecilnya pendiam, besar cool parah, hampir banyak yang gak berani dekat sama dia, karna itu juga makanya dia sama Nara yang aktif anaknya ya karna terbiasa juga, tapi itulah banyak cewek yang suka sama dia, bahkan kalau mau nitip salam malah perantara Nara, karna pada takut ketemu langsung sama si tiang dingin Fandy.
Sedangkan Angga, teman dekat Nara saat SMA ini, karna teman dekat Nara ya Angga juga temannya Fandy.
"Nara, Angga pernah kesini gak setau kamu" tanya Ayah Nara didepan mereka.
"Gak tau Yah, Ayah napa kita kesini?" tanya Nara.
"Ayah dikasih tau, salah satu guru disekolah katanya, Angga mungkin pernah kesekitar sini tapi belum pasti" jawab Ayah.
"Hmm, kalau gitu gimana nih, Angga gak bisa dihubungi lagi" khawatir Nara.
Mereka bertiga pun seperti berjalan dengan putus asa mencari Angga, oh ya napa Ayah Nara ikut, karna Ayahnya gak mau Nara pergi cari sendiri karna dia masih sekolah dan cewek pula, bisa dibilang Nara dimanja banget karna anak bungsu, biarpun itu sama Fandy tetap aja Ayahnya gak bisa lepas anak kesayangannya pergi sembarangan, jadilah dia dibantu sama Ayahnya.
Sampailah mereka didekat jalan keluar kompleks perumahan, mereka masih saja bingung mencari, hingga Ayah dipanggil dari kejauhan oleh seseorang dalam mobil dan itu familiar juga bagi Fandy.
Fandy pun berlari menuju mobil itu, diikutI Ayah dan Nara...
"Papa, kapan datang?" tanya Fandy.
"Udah lama, Mama dirumah, Papa lagi cari pesanan Mama, ternyata kalian bertiga toh" jawab Papa Fandy.
"Kenapa kalian kok kayak kebingungan gitu, oh ya masuk dulu ke mobil" lanjut Papa Fandy.
Jadi Orang tua Fandy tuh gak tinggal sama Fandy sejak SMP karna ada urusan kerja di luar negeri, jadinya Fandy tinggal mandiri sama pembantu dan Abangnya Teddy yang itupun kerja lembur mulu.
Ayah Nara dan Papa Fandy itu dah lama kenal karna teman sekolah juga, terus pernah tetangga pas sudah berkeluarga masing-masing, ya ketemulah Nara dan Fandy.
Nah saat akan memasuki Mobil, Fandy justru mengambil tempat paling belakang, Fandy pun duduk dengan santainya, anehnya napa gak bareng Nara ditengah.
Nara pun bingung, tapi dia duduk aja dibaris tengah penumpang.
"Lah napa dibelakang, jijik sama Gue" heran Nara.
"Mungkin sih, tapi gak juga pengen dibelakang aja" canda Fandy
"Dih yaudah sih" ucap Nara.
Mobil pun berjalan dan lanjut ke Bapak-bapak didepan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Singkat, Berjuta Makna
Short StorySiapapun terutama kehidupan Remaja muda, takkan lepas dari yang namanya Cinta, inilah kumpulan kisah/cerpen yang akan selalu berbeda disetiap chapternya ;)