Play Date

5.5K 212 66
                                    

Pair: atsukage
Warn: manipulative relationship, cheating, rateM, headcanons.

.
.
.

"Kau yakin sudah tidak ada yang ketinggalan?"

Hinata mengantar sang kekasih yang hendak mengikuti pelatnas sampai di stasiun. Kageyama mengangguk seraya merogoh kantung celananya, memastikan ia membawa ponsel dan petunjuk jalan setelah tiba di Tokyo nanti. "Mm.."

"Baiklah, hati-hati di jalan.." Yang lebih pendek berjinjit, mengusak pucuk kepala si jenius setter pelan.

Meskipun tidak mengucap lewat bibir, Kageyama tengah berbunga-bunga dalam hati. Hal itu terlihat dari pipi dan telinganya yang memerah. Ia memang pemalu dan sulit mengatakan sesuatu.

"Kawaine.." Hinata tersenyum dan segera memeluk kekasih tingginya. Kageyama juga balik memeluk Hinata. "Sampai ketemu lagi"

"Iya.."

Keduanya saling melambai ketika Kageyama telah masuk ke dalam kereta. Melihat Hinata terus tersenyum lebar, Kageyama pun mencoba tersenyum, membuat Hinata jadi terkekeh melihat dirinya yang meringis.

.
.
.

Beberapa jam penuh kebosanan sampai akhirnya tiba di stasiun Tokyo, anggota termuda tim Karasuno itu segera turun dan membuka peta.

Entah bagaimana caranya, Kageyama berhasil tiba di area latihan. Dia bertemu dengan beberapa pemain lain bahkan Sakusa. Melihat ace nomor 1 se-nasional itu berdiri di depan mata, Kageyama merasa kagum dalam hati.

Tak hanya sampai di situ, ia juga melihat pemain keren lain, namun satu yang menarik perhatiannya. Siapa lagi jika bukan seorang penyandang gelar setter, Miya Atsumu. Lelaki itu berjalan dengan senyum miring tengil saat masuk ke barisan.

Upacara pembukaan singkat dan pengumuman berlangsung sebelum akhirnya mereka dipersilahkan istirahat di kamar yang sudah disediakan.

Kageyama pun berjalan ke papan pengumuman untuk melihat siapa rekan kamarnya selama satu minggu disini. Matanya sedikit melebar saat mengetahui nama Atsumu tersemat pada satu kolom yang sama dengan namanya.

"Woah, aku sekamar dengan mu"

Ketika Kageyama berbalik, ia tak sengaja menabrak Atsumu, salahkan lelaki itu yang berdiri terlalu dekat darinya. Kageyama mendengus pelan.

Atsumu terkekeh sembari berkacak pinggang. "Aku dengar banyak cerita tentangmu, Tobio-kun"

"Aku tidak mau mendengarnya.." Kageyama berjalan mendahului Atsumu.

"Mau kemana? Kunci kamarnya ada di tanganku" Atsumu menahan pergelangan tangan Kageyama seraya tersenyum miring.

.

Mereka berdua pun berjalan ke kamar yang letaknya paling sudut.

"Bisa kau bawakan tas ku sebentar? aku kesusahan"

Kageyama mengangguk dan membawakan Atsumu, seiujurnya lelaki itu hanya basa-basi saja, atau lebih tepatnya mengetes Kageyama. Rupanya si raven tidak sedingin yang ia kira.

Bahkan aslinya tidak dingin sama sekali, lelaki itu penurut kalau Atsumu bisa bilang, hanya memang Kageyama tidak terlalu pandai berkomunikasi membuat kesannya dia orang yang dingin.

"Ada dua kasur, aku mau yang dekat jendela"

Kageyama tak menanggapi, terserahlah mau dimana, dia mengantuk dan capek seharian di kereta tidak bisa tidur.

.
.
.

Waktu berlalu, Atsumu tengah menyisir rambutnya usai mandi, bersiap turun kebawah untuk makan malam.

Kageyama Harem Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang