Pagi menuju siang Dyra melihat lapangan di penuhi kelas 12 MIPA 2. Mata nya langsung tertuju pada sekumpulan laki-laki yang sedang bermain basket, ia mencari keberadaan Lio.
Lelaki yang memiliki mata tajam bak se-ekor elang. Orang yang di segani seluruh murid SMA Garuda kecuali kedua sahabatnya dan Dyra.
Dyra langsung turun ketika melihat Lio sedang duduk di pinggir lapangan, ia tidak lupa mampir ke kantin untuk membeli minum, walau ia tau akan di tolak mentah-mentah. tidak apa-apa
Setah ke kantin Dyra langsung menghampiri Lio yang masih duduk di tepi lapangan.
"Nih, minum buat ka Lio" sambil menyodorkan air mineral yang ia beli tadi"Gua ga haus."
"woy, Vino haus ga? tu ada yang ngasi minum buat lo aja"
Vino menghampiri dan langsung menyambar air yang ada di tangan Dyra.
"Wih dapet minum gratis nih"Dyra berdiri dan menyusul Lio ke tengah lapangan.
"Kak Lio mau sampe kapan sih kaya gini terus?!" teriak Dyra"Gua tanya sekarang sama lo"
"mau sampe kapan lo ganggu gua terus?" ucap Lio sinis
Seluruh mata kini tertuju pada Lio dan Dyra di tengah lapangan. Vino dan Vano saling bertatapan bingung.
"Sampe aku mau berhenti sendiri"
"bisa ga hilangin rasa trauma kak Lio sedikit aja, emang kak Lio ga cape?!"
Lio berbalik badan meninggalkan kerumunan dan semua mata yang kini berpusat pada nya.
"Aku tau semua tentang kak Lio!"
Lio berbalik kembali menghadap Dyra
"Tau apa!""lo cuma anak baru, trus lo ngaku tau semua tentang gua?!" ucap Lio sambil tertawa hambar
Vino dan Vano semakin bingung sekaligus terkejut apa yang di katakan Dyra, mereka berdua tau maksud dari trauma yang Dyra bilang.
"Aku tau semua, bahkan lebih tau dari kedua sahabat kakak!" Dyra menatap mata Vano dan juga Vano
"hilangin rasa trauma kak Lio, jangan terus-terusan di selimuti sama rasa benci di dalam hati kak Lio" ucap Dyra sambil mengangkat tangan nya untuk memegang dada Lio, yang kemudian di tepis oleh sang empu.
"Lo siapa?!"
"orang suruhan dia?!" sambil tertawa hambar
Sekarang Lio sadar maksud dari omongan Dyra menuju ke arah mana.
"Kak Lio merasa tenang gak selama bertahun-tahun karena benci kak Lio?"
"kak Lio bahagia?"
Lio terdiam, dan mengingatkan kembali pada tahun-tahun sebelum nya. Pada tahun-tahun kehancuran nya, pada tahun kegelapan nya.
"Lo siapa sebenernya?!" teriak Lio dan mencekal tangan Dyra
Melihat itu Vano langsung bergegas menghampiri mereka berdua.
"Lio sadar, tahan emosi lo dia cewe"Kini Lio berbalik ke Vano
"Lo yang ngasih tau dia?!""Bukan!" Jawab Vano sedikit gemetar
"Bukan kak Vano atau pun kak Vino yang ngasih tau aku!" tegas Dyra karena ia tidak mau Vano dan Vino kena amuk
"kalo kak Lio mau tau, pulang sekolah ikut aku" lerai Dyra dan pergi meninggalkan lapangan menuju kelas nya.
___________________________________________
halo semua!
makasih udah mau baca cerita aku, jangan lupa komen dan bintang nya ya, karena aku butuh dukungan kalian untuk lanjutin cerita ini.makasi semua🖤
salam hangat
author.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEPENTHE
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Aku tau semua tentang kak Lio, bahkan lebih tau dari pada sahabat kak Lio sendiri" Lio berbalik kembali menghadap Dyra "Tau apa!" "lo cuma anak baru, trus lo ngaku tau semua tentang gua?!" ucap Lio sambil tertawa hambar __...