6. Sea

774 107 5
                                    

"Kak aku pergi!" Kata Minho sambil melambaikan tangannya pada Chan. Terlihat pria Bang itu diam saja tidak merespon.

"Aku tidak menyangka jika dia akan kembali" gumam Chan sambil menatap sepasang cincin itu.

Hari itu Minho berjalan-jalan sepuasnya dengan Seungmin. Mereka benar-benar melepaskan kerinduan yang ditahan bertahun-tahun.

"Aku mencintai mu Minho" kata Seungmin sambil menggenggam tangan pria manis itu.

"Aku juga" jawab Minho sambil tersenyum.

Suasana tiba-tiba pecah saat ponsel milik Minho berbunyi. Dengan canggung Minho mengambilnya, terlihat Chan tengah menelepon.

"Dari siapa?" Tanya Seungmin.

"Teman ku" jawab Minho lalu dia mematikannya.

💦

"Hmm dari mana?" Tanya Chan yang ada di depan rumah milik Minho.

"Kak Chan? Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Minho mendekat ke arah pria itu.

"Kau melupakan buku mu ini" kata pria Bang itu sambil memberikan Minho sebuah buku.

"Ahh ternyata, terima kasih kak" kata Minho sambil tersenyum. Chan mendekat lalu dia menatap wajah pria itu.

"Aku ingin katakan sesuatu yang penting pada mu" kata Chan. Minho menaikan salah satu alisnya.

"Ada apa?" Tanya Minho.

"Minho aku" belum sempat Chan mengatakan itu tiba-tiba Seungmin datang ke sana.

"Minho, tiba-tiba mobil ku mogok apa boleh aku menginap di rumah mu?" Tanya pria itu dari belakang.

"Kenapa tidak naik taksi saja?" Chan membuka suaranya saat itu.

"Aku lupa menukarkan uang di bank, jadi uang ku tidak berlaku di sini" jelas Seungmin. Chan memutar bola matanya, lalu dia mengambil dompet dan memberikan pria itu uang.

"Ini pulang lah dengan taksi" kata Chan. Seungmin tersenyum miring lalu dia menolaknya dengan cepat.

"Kak Chan tidak perlu" kata Minho sambil mengembalikan yang Chan.

"Tapi Minho" kata Chan terlihat khawatir.

"Biarkan saja Seungmin menginap di sini dulu, dia juga satu Universitas dengan kita" jelas Minho pada Chan.

"Tuan urusan mu sudah selesai kan? Kau boleh pulang sekarang" kata Seungmin lalu dia membawa Minho padanya.

"Kak pulang ya, aku takut jika orang tua kakak khawatir" kata Minho kemudian. Chan lalu pergi dari sana tanpa mengatakan apapun.

💦

🔞

Minho dengan ragu masuk ke dalam, saat melihat respon dari Chan membuatnya menjadi sangat khawatir.

"Apa dia marah pada ku? Tapi kenapa dia marah? Dia sudah tahu kan Seungmin itu kekasih ku" gumam Minho sambil menunggu Seungmin mandi.

Minho mencoba berpikir positif, dia lalu merebahkan dirinya di kasur. Namun beberapa saat, Seungmin keluar dengan menggunakan handuk saja.

"Minho apa boleh aku meminjam pakaian mu?" Tanya Seungmin. Pria manis itu mengangguk pelan, dia lalu bangun dan berjalan ke arah lemari pakaian.

Saat Minho menghadap ke arah lemari, tiba-tiba dagu pria tinggi itu bersandar di bahu pria manis itu.

Minho terkejut saat kedua tangan Seungmin memeluk dirinya. Kecupan kecil Minho rasakan di lehernya.

"Aku sangat mencintainya mu" kata Seungmin seketika membuat Minho menegang. Pria manis itu meneguk salivanya.

Tangan Seungmin masuk perlahan ke dalam baju milik Minho. Dia menelusuri kulit pria itu dengan lembut.

"Seungmin" panggil Minho.

"Apa kau tidak merindukan aku?" Bisik pria itu. Hal itu membuat Minho meneguk ludahnya.

"Tapi.." Belum selesai Minho berkata-kata, Seungmin membalikkan tubuh pria itu lalu dia menautkan bibirnya.

Dia melumat bibir tipis milik Minho dengan penuh seksualitas. Dan hal itu membuat Minho terbuai dia langsung mengalungkan kedua tangannya pada leher milik Seungmin.

"Ahh" suara itu keluar saat Seungmin membawa tubuh Minho ke ranjang. Dia langsung melucuti tubuh pria manis itu.

"Ahhh ahh" desahan itu keluar saat Seungmin memasukan batangnya pada lubang anal milik Minho.

"Tidak apa-apa kan kita melakukan inihhh" Tanya Minho sambil mengerang.

"Kita sudah dewasa sekarang" jawab Seungmin. Minho lalu menurut saja apa yang pria itu katakan.

"Ahh lebih cepat Seungmin ahh" suara itu terdengar di dalam ruangan itu. Hampir setengah malam itu mereka habiskan untuk bercinta.

"Istirahat lah manis" kata Seungmin sambil menyelimuti tubuh polos milik Minho.

"Kau akan pergi ke mana?" Tanya Minho saat melihat pria itu mengenakan pakaiannya.

"Aku harus pulang, ayah ku menelepon tadi dia sudah menjemput ku di luar" kata Seungmin. Minho mengangguk pasrah, karena saat itu seluruh badannya sakit semua.

💦

"Kau kenapa?" Tanya Chan pada pria manis itu.

"Aku hanya kelelahan" kata Minho. Chan tersenyum mendengar itu, dia lalu menyandarkan kepala Minho ke bahunya.

"Ahh ternyata hari ini praktik di tunda" gumam Minho. Padahal dia sudah sangat bersemangat hari itu.

"Bagaimana jika kita pergi jalan-jalan saja" ujar Chan. Minho langsung mengiyakan hal itu.
.

"Waahh aku tidak tahu jika ada pantai seindah ini" kata Minho sambil menatap ke arah lautan biru.

Chan kemudian menarik tangan Minho dan membawanya ke suatu tempat.

"Minho aku ingin mengatakan sesuatu" kata Chan dengan nada serius.

"Hmm apa? Katakan saja" kata pria manis itu tanpa ragu. Chan terlihat memegang tangan milik Minho.

"Minho sudah lama aku menyimpan perasaan ini. Aku tidak bisa menyimpannya lebih lama" jelas Chan. Minho terlihat menaikan salah satu alisnya kebingungan.

"Aku mencintai mu" kata Chan. Hal itu seketika membuat tubuh Minho menegang. Dia lalu dengan cepat melepaskan tangan milik Chan.

"Maaf membuat mu merasa tidak nyaman, tapi ini yang aku rasakan. Bagaimana dengan mu?" Tanya Chan. Minho kebingungan memikirkan jawabannya.

"Kak Chan, maaf tapi aku sama sekali tidak pernah memiliki perasaan itu. Aku hanya menganggap mu sebagai teman" jelas Minho. Chan lalu menunduk, jujur saja dia sangat kecewa.

Beberapa tahun ini dia sudah menyimpan perasaan itu. Mungkin jika Chan mengatakan lebih awal pasti Minho bisa menerima hal tersebut.

"Kau benar-benar menolak ku Minho? Maaf aku terlalu berharap pada mu" kata pria itu lalu membuang muka.

Minho benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Dia tahu pasti Chan sangat marah dan kecewa.

"Kak Maafkan aku, tapi aku hanya mengangap mu sebagai teman saja" kata  Minho lalu dia menunduk.

Chan kemudian mengambil sesuatu di sakunya. Itu adalah sebuah tempat cincin.

"Aku rasa, aku tidak membutuhkan ini lagi" kata Chan langsung membuang kotak cincin itu ke lautan. Minho hanya diam saja saat itu.

"Ayo pulang" kata pria itu singkat.

"Kak Maafkan aku" kata Minho sambil menatap Chan dari luar mobil.

"Lupakan saja, anggap saja tidak ada yang aku katakan. Lagipula kita kan teman" kata Chan lalu dia langsung menutup kaca jendela dan pergi melajukan mobilnya.


TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

SILENT CRY | BANGINHO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang