Pertemuan Delia bersama kedua sahabatnya membawa banyak perubahan anjuran kedua sahabatnya untuk menemui suaminya ia lakukan berdiskusi dengan kepala dingin ternyata membuahkan hasil dari kejadian yang menimpa rumah tangganya.
Sikap yang ditunjukkan Delia terhadap suaminya menjadi penuh perhatian, Delia menemui suaminya menyiapkan segala kebutuhannya ketika ia mau berangkat ke kantor. Ia menyiapkan kemeja dan celana diatas dikasur kamarnya. Sesuatu yang sudah lama tidak ia lakukan. Delia membangunkan anak-anaknya. Rutinitas setiap pagi yang sering ia lakukan sebeleum berangkat ke tempat ia bekerja.
“Ayo Rio bangun nak sudah subuh ini salat dulu sayang” pinta Delia. Membangunkan anaknya, “Nanti terlambat sekolah lho kalau tidak cepet bangunnya” ujar Delia lagi. Dengan masih keadaan ngantuk akhirnya Rio bangun. Memang susah terkadang Delia membangunkan anak-anaknya namun itu harus di biasakan sebab nanti kalau tidak dibiasakan dari kecil akan susah ketika mereka dewasa untuk bangun lebih cepat. Delia tidak mau nantinya anak-anaknya tidak terbiasa bangun pagi dan tidak disiplin dalam mengatur waktu.
Setelah semua ia siapkan kebutuhan pakaian suami dan anak-anaknya Delia menyiapkan sarapan di dapur, pagi ini ia masak dadar telur dan nasi gemuk, ia ambil telur di kulkas lalu ia goreng jadilah telur dadar yang lezat dan membuat nasi gemuk hal yang tak biasa ia lakukan tapi ia ingin hari ini membuatnya untuk keluarga kecilnya.
Malik melihat istrinya sedang membuat sarapan di dekatinya Delia,” Masak apa Dek ?”ujar Malik.
“Masak nasi gemuk Mas” jawab Delia.
“Tumben masak nasi gemuk?” ucap Malik.” Hari ini sepesial untuk Mas dan anak-anak sarapannya nasi gemuk” Ucap Delia sambil tersenyum.Tiba-tiba Malik memeluknya sambil mengucapakan”Terimakasih sayang kamu sudah perhatian terhadap suami dan anak-anak”ucap Malik.
Delia menjawab dengan senyuman, senyuman bahagia karena Malik menghargai jerih payahnya pagi ini membuatkan sarapan untuk Malik dan anak-anak.
Sebagai seorang istri ia merasa dihargai oleh Malik suaminya. Delia juga mau berangkat ke percetakannya, ia juga membersihkan tubuhnya dan mengunakan pakaian gaun kemeja tunik batik dan di balut dengan kerudung. Malik menatap istrinya sangat cantik sekali, Delia sengaja berpenampilan cantik dan menarik dihadapan Malik.
Anak-anak sudah memakai pakaian seragam sekolah mereka sudah terlihat rapi sementara suaminya Malik juga sudah rapi dengan kemeja yang sudah di siapkan oleh Delia.
Mereka pun sarapan nasi gemuk buatan Delia, mereka menyatap dengan lahapnya. Setelah selesai sarapan berangkatlah anak-anak dan suaminya.
“Ga bareng kami saja dek” ujar Malik
“Ga usah Mas entar anak-anak dan Mas terlambat lagi, kalau antar saya dulu” jawab Malik.“ini lho masih pagi nggak-nggak kalau terlambat” Ujar Malik.
“Baiklah kalau begitu”jawab Delia.
Akhirnya pagi ini mereka bersama-sama berangkat kerja dan kesekolah anak-anak, sekalian antar Delia ke kantor percetakaannya.Penampilan Delia hari agun dan cantik membuat kedua sahabatnya kaget, “tumben cantik sekali penampilanmu hari ini Delia” uajr Fitri yang dulan sudah ada di kantornya.
Delia hanya tersenyum dan berkata”ini kan salah satu nasehat dan ajuran kalian “ jawab Delia.
Tak lama mereka bercerita datanglah Inge”wah Delia aku suka kamu terlihat cantik Delia seperti terlihat masa-masa dimana kita kuliah dulu” ujar Inge sambil tertawa senang.
Mereka bertiga tertawa bahagia, melihat Delia bepenampilan berbeda.
🌼🌼🌼
Delia menemui suaminya, kembali memberikan penampilan yang sangat menarik, menyenangkan hati suaminya dan meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan suaminya. Delia pun, mulai mengatur perannya dengan baik sebagai istri, ibu, wanita karier dibantu oleh dua sahabatnya.
Sinta menghubungi Malik namun tidak diangkat oleh Malik sebab nomor kontak Sinta sudah di blokir oleh Malik, Malik merasa jengah karena ulah selingkuhannya yang hanya memanfaatkan uang saja.
Sinta tak tahan kenapa Malik susah di hubungi, ia menemui Malik. “ kok tumben Mas nggak hubungi aku lagi, nomorku Mas blokir ya?” ucap Sinta. Belum sempat Malik bertanya Sinta sudah melanjutkan kata-katanya” syukurlah kalau Mas sudah tobat gak hubungi ku lagi, “ sambil mau berjalan Sinta meninggalkan Malik. Namun Malik mencegahnya.
“Sin kamu cantik masih gadis lagi, kamu cari saja laki-laki yang sepadan dengan mu Mas sepertinya tak cocok dengan mu, nanti Mas kenalkan dengan kawan Mas ya” tutur Malik.
Sinta sedih ia menangis, ia yang sudah merasa nyaman dengan Malik akan berakhir, Malik yang biasa memperlakukan dirinya dengan penuh kasih sayang kini sudah tidak ia dapatkan.Namun Sinta menyadari posisinya ia hanya pelarian Malik saja. “ Baiklah Mas aku terima keputusanmu,” jawab Sinta.
🌻🌻🌻
Malik, mengingat betapa Delia telah sangat baik menjalankan perannya dan melayani Malik. Sambil duduk di ruang kerjanya ia teringat istrinya, tiba-tiba kagen ingin menelponnya.
Disaat Ia ingin menelpon tiba-tiba gawainya berbunyi dilihat pesan[Pulang jam berapa, jangan lupa jemput anak-anak ya, sekalian jemput saya mau pulang bareng dengan Mas]
[iya sayang]
Tiba-tiba Malik merasakan getaran yang berbeda ia merasa menemukan Delia yang dulu saat awal-awal pertama mereka menikah, Malik merasa tentram hatinya semoga ini bertanda baik.
Kedua sahabat Delia senang melihat perubahan pada diri Delia mereka berdua membantu Delia dengan tulus, merasa hubungan ketiganya sudah terjalin erat ketika mereka kuliah, saling tolong menalong diantara mereka sudah mereka lalukan sejak duduk dibangku kuliah. Kalau ada teman yang butuh bantuan mereka member solusi.
Delia bersyukur dan berterimakasih terhadap kedua sahabatnya “ Inge..Fitri aku berterimakasih seklai sama kalian berdua, nggak tahu apa jadinya rumah tanggaku kalau aku tak menemukan kalian” tutur Delia.
“sama-sama Delia kami pun meraskan hal yang sama kalau diantara kita ada yang sedih jadi kalau bisa kita saling bantu” jawab Fitri“iya Delia sama-sama” jawab inge.
Delia menghampiri mereka dipeluknya inge dan Fitri mereka bertiga berpelukan satu beban di hati Delia lepas belajar menerima ikhlas apa yang dilakukan Malik selama ini terhadap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELIA
Ficção GeralDelia Kurniawati, ibu rumah tangga usia 34 tahun lahir dari keluarga yang sederhana. Ia anak keempat dari lima bersaudara. Delia menikah dengan Malik, rumah tangganya rukun, harmonis dan dikaruniai dua orang anak. Membuat Ayah dan Kakak, Adiknya bah...