Sesuatu Dianggap Berharga Bila Sudah Hilang

3 0 0
                                    

  Mungkin bagi orang lain menikah dengan orang kaya itu adalah impian setiap orang, setiap manusia ingin hidup enak dan nyaman tanpa kekurangan apapun, termasuk orang tuaku yang menginginkan anaknya hidup enak dan bahagia tapi kebahagiaan tidak harus diukur dengan hal yang namanya uang. Memang  segalanya butuh uang tapi uang bukan segalanya itu menurutku.
  Dan kisahku ini akan menjadi pelajaran untuk mungkin banyak orang apa yang kita nilai baik, belum tentu baik dan sebaliknya, jangan sampai kita menyesal seumur hidup kita.Dimasa muda harusnya aku bisa menikmati waktu ku untuk merasakan yang namanya kebebasan, melakukan sesuatu yang anak muda rasakan, bisa berkumpul dengan teman, nongkrong dimana kita bisa bercanda, berbelanja bebas bareng teman - teman.
Tapi itu semua hanya sebuah angan yang hanya bisa aku alami, hanya hayalan yang mungkin susah didapat.
 
  Seakan dunia ku runtuh saat kedua orang tuaku memintaku untuk menikah di usiaku yang belum genap 18 tahun, saat masa - masa yang harusnya aku rasakan kebahagiaan harus aku relakan karena orang tuaku yang memohon dengan dalih hidup ku akan bahagia bila aku menikah dengan orang yang menurutnya baik, sholeh dan bertanggung jawab.
" Saku, ibu mohon menikahlah dengan nak sasuke, karena dia adalah orang yang baik dan berkecukupan, sholeh serta bertanggung jawab, ayah dan ibu tidak mungkin menjerumuskan anaknya kedalam kesengsaraan bila kami tidak tahu latar belakang calon suamimu".kata ibuku waktu itu.

  Hingga akhirnya dari kalimat dan permohonan orang tuaku, aku menyetujui untuk menikah dengan orang yang sama sekali tidak ku kenal dan aku cintai, sama sekali tidak.
Setelah menikah aku diboyong oleh suamiku kerumah barunya, aku hidup bagaikan ratu, aku bertindak semauku dan semena- menang sebagai bentuk aksi ku karena dengan seenaknya orangtuaku memintaku untuk menikah dengan orang yang sama sekali tidak aku kenal.
Suamiku tidak marah sama sekali malah dia sangat terlihat menyanyangi ku, tujuanku untuk berpisah dengan nya begitu sulit, aku selalu menunjukkan sifat yang harusnya tidak disukai suamiku, aku menghabiskan uangnya dengan berbelanja, Jalan-jalan bareng teman-temanku, pulang malam, tapi suamiku hanya diam dan tersenyum padaku.

Hingga suatu hari dia memintaku untuk hamil anaknya, jelas aku menolak bagaimana mungkin aku hamil padahal aku ingin keluar dari rumah ini, berhubungan badan pun itu juga dengan terpaksa, setiap melakukan hubungan badan aku selalu menyuruh nya untuk mengeluarkan benih nya diluar, aku tidak sudi bila, rahimku diisi oleh benih suamiku, aku tidak akan pernah rela.
Entah lupa atau sengaja suamiku menukar alat kontrasepsi yang sengaja aku minum, dengan pil kesuburan, saat aku mual hebat dan dibawa kerumah sakit dokter menyatakan.
" Selamat ibu sakura dan bapak sasuke sebentar lagi anda akan menjadi orang tua karena ada calon 2 jenis bayi yang akan lahir".
Betapa kaget luar biasanya aku ketika tahu aku hamil, aku marah besar dan mengamuk, aku ingin menggugurkan kandungan ku.
" Aku mohon sayang, jangan kamu gugurkan kandungan ku, aku akan merawat dan membesarkan nya bila kamu memang sibuk dengan dengan acara bersama teman-teman mu, aku akan merawatnya, jangan biarkan bayi kita tidak bisa melihat indahnya dunia".itu kata-kata yang diucapkan suamiku.

  Aku bertambah marah dan semakin menjadi-jadi, dan tibalah sampai waktu aku melahirkan ternyata anakku kembar laki- laki dan perempuan yang sangat ganteng dan cantik gen ayah dan ibunya.
Sampai saat ini pun aku tidak pernah berubah, aku selalu semena - mena pada suamiku, tapi dia selalu tersenyum, dia dengan telaten merawat anak kami, hingga pernikahan kami menginjak 9 tahun.
Tapi aku tetap lah aku tidak berubah sama sekali. Aku pergi dengan geng sosialita ku, berkenalan dengan pemuda yang menurutku tampan dan aku nyaman, tanpa memikirkan  kalau aku sudah bersuami.

" Aku sedang di salon langganan ku, aku lupa tidak bawa dompet nya, kamu antarkan dompet nya ke salon langganan ku sekarang".
" Iya, sayang sebentar ya aku akan mengantarnya, kemaren aku lupa saat  sarada dan sunosuke minta ice cream, karena tidak ada uang kecil aku ambil dompet kamu, dan aku lupa menaruhnya".Kata suami ku lembut.
" Aku, nggak mau tahu kamu cepat bawa kesini, aku mau bayar uang nya nggak ada, 10 menit kamu sampai kesini, nggak ada alasan ".ucapku sambil membentak.
" Iya sayang tunggu ya".itu kalimat yang diucapkannya kalau itu,

Sesuatu Akan Berharga Bila Sudah HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang