Dia, Savier.
Mempesona namun tak tersentuh.
Lelaki yang dikaruniai fisik dan kemampuan otak luar biasa, pengusaha muda pemegang pengaruh kuat dalam ekonomi Indonesia.
Dari luar ia tidak bercela, sungguh sempurna.
Tapi entah sampai kapan semua berta...
"Lupakan saja." Savier mengendikkan bahu, kembali berselancar dengan tumpukan pekerjaan.
Tanpa menyadari raut wajah Kyra yang berubah.
Atau.. ia sadar?
❀❀❀
—London Heathrow Airport, 18:30–
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Savier dan Kyra berjalan menyusuri bandara. menghiraukan orang-orang yang menatap mereka penasaran, mungkin bertanya-tanya akan beberapa pria berseragam yang mengikut di belakang.
Akibat perbedaan waktu, langit terlihat gelap—tanda sudah memasuki malam hari.
Keduanya lalu masuk ke dalam salah satu mobil mewah yang sudah disiapkan Savier, untuk mereka gunakan di London. Setelah memasuki mobil, Kyra langsung menyandarkan tubuhnya dan menatap keluar jendela.
Matanya berbinar kagum saat mobil mulai bergerak menyusuri jalanan ibukota inggris. Banyak hal yang menangkap fokusnya, membuatnya bersyukur menginjakkan kaki di tempat ini.
Dilain sisi, Savier sibuk sendiri. Ia sudah beberapa kali ke London, baginya hal ini sudah biasa.
Sekarang yang menarik perhatiannya adalah ekspresi Kyra, terlihat begitu tulus dan indah. Savier ikut tersenyum,
Aku jadi penasaran bagaimana reaksimu akan kejutanku nanti, Batinnya.
❀❀❀
Keduanya pun tiba di hotel yang di sewa oleh Savier.
Lagi-lagi Kyra berdecak kagum akan kemewahan hotel tersebut, dalam kepalanya ia berpikir berapa biaya menginap semalam disini?
Ia melihat sekeliling, hanya ada mereka berdua.
"Pak?"
"Ya."
"Hanya kita yang ada disini, dimana yang lain?" ungkap Kyra kebingungan.
Savier menatapnya, "Mereka menginap di tempat lain." jawaban pria itu semakin memperdalam kerutan dahi Kyra.
"Tapi-"
"Tenang saja, mereka berada tidak jauh dari sini." Savier memotong ucapan wanita itu.
Sebelum Kyra kembali membuka suara, Savier sudah berdiri dan melangkah mengikuti pelayan yang membawa barang mereka.
Mereka tiba di lantai 58—tepat berada di bawah rooftop, Kyra memandang keluar jendela sepanjang dinding.
Kerlap cahaya menyinari Kota London, membuatnya terlihat ramai walau sudah hampir malam. kendaraan yang berlalu-lalang terlihat seperti semut—mengingat di lantai mana mereka berada.
