DARREL KEMBALI❤
Berlin, Jerman.
Devon terbangun mendadak dengan nafas terengah-rengah. Keringat sebesar biji jagung membanjiri dahi dan pelipis laki-laki tu. Netra mata abunya melirik segelas air putih dinakas sebelah ranjangnya kemudian menenggaknya hingga tandas.
Mimpi itu lagi. Mimpi yang selalu mendatanginya dikala memejamkan matanya. Mimpi yang selalu mengingatkan dirinya untuk flasback kembali ke kejadian delapan belas tahun yang lalu, masih teringat begitu jelas dimemori otaknya.Devon menyibak selimut tebal yang membungkus tubuhnya. Menjejakan kaki menuju kamar tidur milik Darrel.
Rasanya ia tidak percaya dengan kehadiran remaja itu yang berhasil membuat hidupnya seakan berubah dalam hitungan hari saja. Tidak sia-sia ternyata, hanya berbekal keisengan semata saat berlibur ke Bali.
Dan dari situlah, awal lembaran baru ketika dipertemukan oleh Darrel, adik kecilnya yang sangat penurut itu. Ralat dipaksa lebih tepatnya.Devon tersenyum saat kakinya berdiri didepan kamar tidur yang bertuliskan my little brother tertempel jelas ditengah-tengah pintu Darrel. Tangan kanannya memutar knop pintu bercat putih itu.
Hening. Hanya terlihat pancaran cahaya lampu tidur yang menyala disana. Terlihat samar seorang remaja berumur lima belas tahun terlelap dalam mimpinya dengan selimut tebal sebatas dada.
Devon melangkahkan kakinya pelan, agar tidak menimbulkan kebisingan akibat sandal tidur berbulu yang ia kenakan.
Melihat Darrel tertidur lelap menyelami mimpinya kontan membuatnya ikut berbaring disebelah tempat kosong sisi Darrel yang dibatasi oleh satu bantal.Cup
Devon mencium kening milik Darrel sembari jari jemarinya menyingkirkan rambut-rambut nakal yang menutupi dahi tersebut.
"Kakak nggak sabar untuk menunggu besok pagi." Ujarnya menatap intens wajah damai Darrel tanpa terusik sedikitpun.
Devon tersenyum puas, saat ingatannya berputar untuk mengingat kembali akan ulahnya saat turun dari pesawat pribadinya.
Devon menuruni tangga demi anak tangga pesawat pribadinya saat menginjakan kembali disebuah mension miliknya dengan menggendong tubuh Darrel yang masih dibawah pengaruh obat tersebut.
"Perintahkan semua bodyguard untuk menjaga setiap sudut mansion Parker's. Jika ada musuh, segera basmi cepat menggunakan tangan mu itu dan satu lagi, jangan ada yang boleh menemui ku selama melakukan pemeriksaan ke tubuh Darrel." Perintahnya mutlak tanpa ingin mengulanginya lagi.
"Siap laksanakan Tuan." Balas Miller yang sedari tadi berdiri mengekori langkah Devon dibelakang punggung Tuannya itu.
Mengerti tidak ada perintah lagi, Miller melangkah pergi sembari menunduk hormat meninggalkan Devon yang terlihat memasuki ruangan pribadinya seperti biasa.
Devon menurunkan tubuh Darrel disebuah brankar besar rumah sakit dengan hati-hati. Kemudian meraih baju khusus kedokteran miliknya, beralih memakai saputangan bersih yang harus benar-benar steril.
Meraih tangan kiri Darrel untuk dipasangkan sebuah jarum infus dan dan alat bantu oksigen alias masker oksigen untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu pada Darrel nantinya.Ia meraih sebuah suntikan kecil kemudian memasukan cairan botol kecil ke dalam alat tersebut.
Laki-laki itu mulai mengarahkan ke lengan kiri Darrel. Cairan yang Devon masukan tak lain ialah sebuah cairan obat bius total untuk membantu proses percobaan yang akan diberikan ke tubuh Darrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAVAMIRO DARREL (HIATUS)
Fanfic⚠BUKAN CERITA BL DAN BXB YA! -BACA DOANG TAPI KAGAK VOTE [CIE KERJAAN NYA SILENT READER'S] ___________________________________ Deskripsi; Kavamiro Darrel Kyler remaja SMA berumur 15th yang sengaja kabur dari mansion keluarga Kyler. Dan dari hasil ka...