O8. Wityèm

436 83 7
                                    

Manusia itu egois datang karena sepi, meninggalkan karena tak sehati, menjatuhkan karena terasa terlalu baik dihati.

🌨🌨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌨🌨

Di rasa Narendra sudah pergi, Willona pun ikut pergi. Berjalan dua meter menuju taman yang berada disana.

Willona mendudukkan dirinya di bangku taman, merenung menatap rerumputan hijau yang menari-nari kecil karena tertiup angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Willona mendudukkan dirinya di bangku taman, merenung menatap rerumputan hijau yang menari-nari kecil karena tertiup angin.
Sebenernya perasaan Narendra terhadap willona itu bagaimana sih? terkadang dia bersikap manis, terkadang bersikap sangat acuh padanya. Willona bingung, tapi hati Willona selalu tertuju pada Narendra. Apakah mungkin memang Willona terlalu menutup mata kalo sebenarnya Narendra hanya mempermainkan Willona dengan status pacarannya saja.

Apa mungkin sejatinya kita tuh ga benar-benar saling mengerti, dan kita hanya saling pura-pura. Apa mungkin sejatinya cuma aku yang berusaha, padahal tau bahwa aku ga benar-benar kuat. Apa mungkin sejatinya kamu dan aku akan sama sama tumbuh, tetapi dengan jalan cerita yang berbeda.

Ah entahlah Willona terlalu bingung dengan perasaan dan pikirannya sendiri.
Karena asik melamun, sampai tidak sadar dengan seseorang yang sudah memperhatikan Willona sembari mengernyitkan alisnya di jarak 2 meter.
Orang itu Razgav, melihat gadis yang ia kenal seperti sedang linglung disana. Terlihat seperti Willona──teman satu kelasnya.
Razgav akhirnya berinisiatif untuk menghampiri gadis itu, dan benar saja dugaannya. Gadis itu Willona.
"Woy woy sadar!"

Willona terkejut, lamunannya seketika buyar mendengar seruan dari arah samping "Anjir kaget, lo lagi lo lagi! Bosen tau ga gue ketemu lo terus"

"Salahin semesta kenapa selalu mempertemukan lo sama gue diwaktu yang kurang tepat"
"Lo ngapain disini? bentar lagi mau maghrib"
Lanjut Razgav bertanya ikut mendaratkan bokongnya di samping Willona. Yang ditanya hanya menghela nafas berat, mengendikkan bahunya singkat. "Ya gitu"

"Gue cabut dulu dah"
Kata Razgav tiba-tiba hendak bangkit, namun suara Willona mengintrupsinya. "Terus gue gimana?"
Tanya Willona menatap Razgav dengan kerutan di alisnya.

Just Feeling || { Winter - Jake } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang