02

2 1 0
                                    

Masih dengan seorang gadis yang menatap sinar bulan itu dengan tatapan kosong nya, ya ia masih merasakan sakit dengan hatinya karna ucapan Abang nya dan ayah nya tadi.

Ia sekarang sudah berada di kamar nya dengan duduk di balkon kamarnya

"Kenapa Ayah sama Abang keliatan benci banget sama Rani?"
Tidak ada suara tangisan hanya ada air mata yang sedari tadi mengucur dengan deras.

"KENAPAA hiks...hiks. Akhirnya suara tangisan yang sedari tadi ia tahan keluar dengan begitu memilukan dan dapat menyesakkan hati apa bila di dengar dengan telinga.

Lirihnya "bunda Rani mau sama bunda aja"

Rani gak kuat bunda Ayah sama Abang, mereka benci sama Rani, mereka tidak mengharapkan kehadiran Rani.

Hik...hiks..hikss....hiks

Keluar sudah semua ungkapan yang sedari tadi ingin ia keluarkan. Ia jadi mengingat kembali kenangan masa lalu yang begitu buruk bahkan untuk di ingat saja dapat membuka kembali lebar luka  di hati nya.

Flasback on

Seorang gadis kecil nan mungil menatap polos  seorang laki-laki paruh baya, dan seorang pria remaja itu dengan senyumannya, dan dalam mata nya tersirat rasa kerinduan yang mendalam

"Ayah Lani lindu ayah. Mengadahkan tangan nya pertanda ingin di gendong
Tapi sang empu hanya menatap datar gadis kecil itu

Sedang kan pria remaja itu mengalihkan pandangannya ke arah lain karna tidak sanggup untuk melihat mata itu. Ya mata yang mengingat kan nya kembali pada bunda nya yang sudah tiada karna mengorbankan nyawa nya untuk melahirkan makhluk kecil nan menggemaskan itu ke dunia ini.

"Abang". Mengadahkan tangan nya pertanda ingin digendong, karna tidak di hirau kan, ia menarik celana yang digunakan nya.

Tersentak dengan tarikan itu ia langsung melihat kebawah dan melihat mata itu yang sudah berkaca kaca karna sedari tadi di hirau kan oleh dua orang yang berdiri.

"Harus banget gue gendong Lo? Menaikkkan alis nya sebelah.
Tanpa perasaan dia berkata pada balita berurumur 5 tahun itu yang sebentar lagi akan pecah' suara tangisannya.

HUWAAAA HIKS...HIKSSS.. endong  endong. Dengan  sesenggukan dan air mata yang sudah lolos dari mata indah itu.

Tanpa perasaan kedua orang berebeda umur itu pergi dari situ meninggalkan balita itu yang masih menangis dengan kencang dan di tenangkan oleh pelayan yang ditugas kan untuk menjaga nona muda mereka.

"Nona sudah, berhenti nangis nya, nanti saya beli kan es krim ya. Berharap nona kecil nya berhenti menangis.

Dia pelayan yang di percaya  oleh tuan besar keluarga itu, untuk menjaga putri kecil nya yang di telantar kan nya. Dia bernama Susi.

"Nona berhenti menangis saya tidak bisa meihat nona menangis seperti ini. Dengan mata yang berkaca kaca ia mencoba menenangkan balita kecil itu. Ia sangat  sedih karna nona muda nya memiliki nasib yang sangat malang.

Dunia ini terlalu kejam untuk seorang balita yang tidak mengerti apa-apa.

Hikss....hiks... Kak hikss... Kenapa ayah sama Abang ndak mau endong Lani?

Lani punya salah ya? Dengan lirih dia berkata dan pipi chuby nya yang sedari tadi sudah di alirin air mata dengan deras.

"Nona tidak punya salah pada tuan besar dan dan tuan muda, mungkin mereka sedang sibuk dan tidak ada waktu saja nona.

Dia mencoba menghibur nona muda nya supaya tidak sedih dan menangis lagi. Tapi bukannya tenang ia malah semakin menangis dan meraung-raung ingin mengejar dua orang yang tidak punya perasaan itu

HUWAAA.....HUWAAAAA....HIKSSSSS....
"Ayah tunggu Lani, hiks....hiks
Dengan kaki yang gemuk itu dia berlari keluar dari rumah kecil itu.

"Abang tunggu Lani juga, hiks..hiks..
TUNGGUU AYAH, ABANG.

Karna tidak melihat jalan dia tersandung batu dan terjatuh yang mengakibat kan lutut nya yang tergores dan mengeluarkan darah.

Atit... Atit.... Hiks...hikss...hikss Atit. Dengan sesenggukan. Air mata yang sedari tadi turun pun semakin deras keluar dari mata nya yang indah, dan pipi chuby nya yang semakin memerah karna sedari tadi menangis.

"Astaga Nona" berlari dengan cukup kuat  untuk melihat keadaan Nona mudanya itu.

"Nona mana yang sakit Nona? Bertanya dengan rasa yang begitu khawatir.

"Ayo Nona saya obati didalam, kalau tidak segera diobati bisa infeksi Nona!!.

Dengan air mata yang sudah keluar ia menggendong nona muda nya karna tidak tega melihat  nya yang menangis dengan begitu memilukan di tambah dengan luka gores yang ada di lututnya karna terjatuh tadi.

Dia membawa nya masuk kemabali ke dalan rumah yang tidak terlalu besar itu.

Sedang kan dua orang di seberang sana mengepalkan tangan nya dengan kuat dan rahanngnya mengeras.
Ya mereka akui jika mereka egois karna membiarkan gadis kecil itu menangis dengan begitu memilukan.

Sebenarnya mereka tidak tega, tapi karna ke egoisan mereka masing- masing dan mencoba menahan diri untuk tidak segera memeluk gadis malang itu.

Flasback of

Eughh. melenguh merasakan lantai yang dingin menusuk kulitnya ditambah sinar matahari yang langsung mengarah ke matanya.

"Akkhh menguap dengan mata yang masih yang tertutup sambil duduk.

"Gue dimana? Celingukan
Dan setelah nyawanya terkumpul ia baru sadar. Ia tertidur di balkon.karna terlalu lama menangis.

"Haa jam 7 akhh gua telat dong. Mengacak rambutnya frustasi.

Dengan secepat mungkin dia berlari masuk ke kamar mandi untuk siap siap ke sekolah.

____________

"Pagi kak Susi. Sapanya dengan riang dan mencium pipi sekilas

"Kak Rani Uda telat jadi tolong buatin bekal dong ya ya.

"Baik  Nona akan saya buat kan. Tersenyum ramah.

__________________

Segitu dulu ya see you😘






See you mmwehhh😁

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian karna vote itu gratis!!

Ingat ya gratis kok!!!

PAPAYY:))

























Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang