Terlihat seorang gadis yang tengah termenung ditaman belakang panti asuhan, sampai sampai ia tidak menyadari ada yang duduk disamping dirinya.
"Ndok udah malam, masuk yuk nanti kamu masuk angin." Gadis itu tersentak kaget, spontan ia menoleh kearah kirinya.
"Ya Allah ibu bikin Anin kaget saja." Gadis itu--- Anindira atau lebih kerap di sapa Anin mengelus dadanya.
"Ibu perhatikan dari tadi kamu melamun aja, mikirin apa ndok?." Tanya Mira sang pemilik panti asuhan yang Anin tinggali selama 17 tahun hidupnya.
"Anin lagi gak mikirin apa apa kok Bu." Jawab Anin lembut sembari tersenyum teduh.
"Oh iya ibu ngapain diluar malam malam begini, nanti masuk angin loh?." Tanya Anin sembari menatap Mira lekat lekat.
"Ibu cari kamu buat makan malam, tadinya adek adek kamu yang mau cari tapi ibu larang." Jelas Mira yang membuat Anin mengangguk.
"Yaudah ayok masuk." Mira menggandeng lengan Anin menuju meja makan.
Sesampainya mereka diruang makan, Anin langsung duduk dikursi miliknya.
"Mbak Anin tadi kemana, kok aku cari cari gak ketemu sih?." Tanya Syifa, dengan bibir mengerucut sebal. Anin terkekeh melihat ekspresi lucu dari adiknya itu.
"Mbak habis dari taman belakang." Jawab Anin sembari tangannya mengambilkan lauk untuk Syifa.
"Kok gak ngajak Syifa." Protesnya tak terima.
"Anak kecil gak boleh keluar malam." Sahut Zara roommatenya Anin.
"Aku bukan anak kecil Mbak Zara." Kesal Syifa yang membuat Anin maupun Zara terkekeh kecil.
"Udah udah cepat dimakan nanti keburu dingin." Lerai Mira.
"Oh iya Nin, pr MTK lo udah." Tanya Zara kepada Anin.
"Udah tapi gak tau bener apa salah, soalnya gue juga liat google sih." Cengir Anin.
"Bodo amat mau benar atau salah, gue liat ya." Pinta Zara.
"Bukunya ditas gue".
"Oke".
🍂🍂🍂
"Sst...sst Daf daf nomor 3 apaan?." Tanya seorang remaja laki laki dengan warna kulit kecoklatan.
Yang dipanggil pun menjawab dengan suara kecil. "C."
"Waktu kalian tersisa 10 menit lagi, selesai gak selesai kumpulkan." Peringat sang guru yang tengah mengawasi murid muridnya. Yang tengah mengerjakan soal ulangan harian.
"Kal gila lo baru nomor 4." Cemoh Harris kepada Haikal yang duduk disampingnya.
"Ngaca lo juga sama ya anjir." Protes Haikal dengan suara tertahan, iya tertahan agar tidak mengumpat ke Harris.
"Haikal Harris." Keduanya pun diam dan langsung kembali mengerjakan ulangan mereka. "Maaf pak".
"Pak saya sudah selesai." Rendra yang duduk dibelakang kursinya Harris dan juga Haikal mengangkat tangannya.
"Silahkan kumpulkan dimeja saya." Rendra segera pergi menuju meja sang guru, tak lama disusul oleh Daffa.
"Gak setia kawan banget lo pada ngumpul deluan." Protes Sagara yang duduk tepat disamping kanan Daffa.
"Tenang masih ada gue sama Harris kok." Sahut Haikal sembari menyenggol lengan Harris.
"Yang sudah selesai silahkan tunggu diluar." Mendengar perintah pak Jamal guru ekonomi XI Ips¹ itu. Daffa, dan juga Rendra pergi menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST MOM
Fanfiction"Bunda aku mau adek perempuan" "Kok tiba tiba pengen adek perempuan?" "aku bosan liat mukanya kakak sama mas tiap hari" "adek kurang ajar lo" "asal lo tau dek gue juga bosan liat muka lo" "udah udah jangan berantem nanti kita kepanti asuhan buat car...