T&U 22

3K 308 48
                                    

Tata berlari kecil menghampiri sang adik yang tengah bermain di ruang televisi dengan biskuit di genggamannya.

"Dekk gii!!" seru tata kepalang senang melihat ugi ada di ruangan tersebut.

"Dek gii mawuu ni?" tawar tata pada sang adik.

Yang sedari tadi fokus pada mainan kini si bungsu mengalihkan pandangannya melihat sang kakak yang tengah menggenggam biskuit kesukaannya.

Lantas tak buang waktu lagi si balita menggemaskan ini merangkak antusias menghampiri tata.

Berharap jika dirinya menghampiri, sang kakak langsung memberikan biskuit tersebut namun siapa sangka Tata justru malah berlari kecil menghindari sang adik.

Hingga ugi memekik dan mengejar sang kakak dengan cara merangkak karena memang buntalan menggemaskan ini belum bisa berjalan.

"Kakaka~ uuuu... Dekk uuuu~ kaaa" celoteh ugi saat melihat sang kakak menjauh.

"Hihi~ cini kejal ka ta hihi~" kata di sela berlarinya sesekali menengok kebelakang untuk melihat keadaan si bungsu.

"kaaa!! Dek uuuu~" pekik ugi kesal saat melihat kakak malah terus berlari meninggalkannya.

Tata tertawa menggemaskan berhenti berlari dan menghampiri sang adik lalu berjongkok di hadapan Ugi.

"Hihi~ ka ta maapan, dek gii tapek ya? Kejal-kejal ka ta" gumam tata lucu, di balas responan dengan sang adik yang mulai berdiri dengan tubuhnya yang jadi tumpuan.

Membuat mau tak mau tata jatuh terduduk karena belum terlalu kuat menahan beban tubuh sang adik.

"Dek da boyehh dili, ka ta-na jadi jatuh" untung nya si sulung tidak marah ataupun menangis karena di bust terjatuh oleh Ugi.

Jika menangis sudah di pastikan kakak beradik ini akan kembali bermusuhan seperti insiden pelemparan mobil minggu lalu.

"Huh? No-no~" kata Ugi setelah mendudukkan kembali pantat bulatnya.

"Dekk mawuu kuit-na?" tawar tata seraya menyodorkan biskuit yang sedari tadi di genggamannya.

Ugi langsung mengulurkan tangan mungil nya dan mengambil biskuit tersebut dari tangan sang kakak lalu menggulumnya dengan pelan.

"Hihi~ mam-na yan banak dekk bayii hihi~" kata tata senang melihat sang adik yang tengah memakan biskuit pemberiannya.

Hingga kegiatan mereka harus berhenti saat mendengar suara bel rumah yang berbunyi tanda ada orang yang ingin bertamu.

Tata menatap pintu utama sembari bergumam "ciapa cih yan buni-buni bel-na".

Sementara Ugi mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah sang kakak dengan pandangan bingung tak lupa bibir yang sedari tadi bergerak karena menyesap biskuit.

"Iya sebentar" jimin muncul dari arah dapur dengan langkah terburu untuk membukakan pintu.

Karena penasaran tata pun bangkit dari acara duduknya dan berlari kecil mengukuti sang mama dan meninggalkan ugi yang menatap punggung mungil nya dengan berkedip lucu.

"Huh? Pa?" celoteh balita tersebut entah pada siapa.

Ugi mengira bahwa itu sang papa yang pulang dari kantornya, iya papa muda beranak 2 itu kini tengah berangkat ke kantor karena ada meeting bersama klien dari luar negri jadi dirinya mengharuskan menghadiri meeting tersebut.

"Papapappa~" karena mengira itu sang papa, balita menggemaskan ini merangkak penuh semangat menuju pintu utama.

Sementara itu jimin yang baru membuka pintu kediamannya langsung melihat sosok lelaki remaja yang tengah berdiri dengan tangan yang membawa koper.

Tata & Ugi {Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang