Dengan berseragam lengkap, rambut yang di tata rapih cowok Watanabe itu siap untuk bersekolah di sekolah barunya. Menjadi anak sekolah menengah atas memiliki kesan tersendiri bagi Haruto, rasanya seperti bukan anak kecil lagi.
Kaki panjangnya melangkah keluar rumah setelah selesai sarapan dan pamit kepada kedua orangtuanya beserta adiknya, dengan menaiki sepeda motornya yang baru di beli beberapa minggu lalu Haruto siap memulai hari pertamanya sekolah.
Dijalan tidak ada hal menarik yang dapat di ceritakan. Sampai parkir netranya melihat Park Jeongwoo, teman seperjuangan duduk di atas motor yang sudah di pastikan menunggu dirinya. Padahal Haruto dan teman Tan nya itu tidak sekelas, karena Jeongwoo itu termasuk murid dengan kepintaran diatas rata-rata.
"Woi kedelai." Panggilnya dengan nada candaan setelah mensetandari sepeda motornya.
Jeongwoo yang sedang melihat dirinya di kaca spion itu menoleh, menatap Haruto seperti ingin meninju. "Lo pikir gue kecap."
"Yakan emang---ampun Woo, bercanda." Katanya langsung meminta ampun setelah melihat Jeongwoo melayangkan tangannya ke udara.
Lalu, Haruto mengajak Jeongwoo untuk masuk kedalam. Selama pandemi ini mpls yang biasanya offline menjadi online, pula selama satu semester itu mereka sekolah melalui zoom. Yang menurut Haruto kurang efektif.
Tapi yang bersyukurnya pandemi mulai mereda, dan sudah ada beberapa sekolah yang melakukan offline termasuk sekolah baru Haruto ini.
Duduk di bangku belakang adalah hal favorit bagi Haruto, bisa tidur sewaktu jam pelajaran dan diharapkan jangan mencontoh sikap Haruto yang satu itu. Jujur, cowok Jepang itu agak risih dengan teman sekelasnya terutama para cewek yang menatap dirinya. Iya, Haruto akui dirinya memang tampan.
Haruto agak sedikit kesal, baru masuk sekolah sudah di suguhi pelajaran matematika yang memusingkan. Haruto itu pintar kalau tak malas.
Waktu yang ditunggu-tunggu Haruto tiba, yaitu istrirahat. Lalu dengan cepat dia berjalan menuju kelas Jeongwoo, agak lumayan si jaraknya.
Begitu sampai, para mata semua tertuju pada Haruto. "Kaya ga pernah liat orang ganteng, heran." Sanubari Haruto tapi sebenarnya seneng, soalnya berarti dia ganteng kebangetan ganteng.
"Buru ke kantin, gue laper."
Jeongwoo yang lagi balikin buku ke tas langsung menatap Haruto sinis. "Tinggal ke kantin sendiri apa susahnya, demen lo sama gue mau nya berduaan mulu?."
"Gue kalo homo juga milih-milih Woo."
"Gue kawinin juga nih lo berdua." Tahu-tahu cowok dengan pipi sedikit gembil menyahut.
"Won, lo jangan ikut-ikut deh." Kata Jeongwoo kesal.
"Santai ngapa, yu ah ke kantin." Ajaknya sksd pada Haruto.
"Dih amit-amit sksd banget lo." Cerca Haruto.
Agak pedih si hatinya di amit-amit in. "Gue Jungwon, yaudah kan. Yo ah ke kantin."
Katanya sambil menarik tangan Haruto dan Jeongwoo, selama jalan menuju kantin Haruto di bikin pusing sama tingkah dua manusia di depannya, sebab kedua manusia itu begitu narsis dan melayangkan flying kiss pada setiap orang yang di lalui. Haruto rasanya mau pulang.
Watanabe Haruto
start: 22 Oktober, 2021
© bonjouruby
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Ghost; Travicky
FanfictionWonyoung seneng akhirnya ada yang bisa melihat dia, terlebih lagi itu Haruto.