Seungmin dan Minho resmi pacaran, tapi siapa bilang pacaran itu mudah? Pertengkaran yang sudah menjadi ritual harian itu sulit untuk di hilangkan.
" Gua bonceng ampe depan situ aja elah, kaga akan ada yang tau!"
" Si bego emang... Kak Changbin rumah nya depan mata! Ogah gua jadi omongan di kampus!"
" Ga mau jadi omongan, apa takut kaga ada yang nempelin lu lagi?"
" Cemburuan amat sih jadi orang!"
" Wajar! Pan kita udah sah?"
" Pale lu sah!" Wonpil datang dan mengetok kepala Minho dengan koran yang dibawanya.
" Mau ampe kapan lu berdua berantem, hah? Gua udah mau mati kelaperan nungguin cilok kuah yang kaga dateng-dateng!" Wonpil ngamuk.
" Noh si guguk, susah banget di omongnya! Adek siapa kali?!"
" Adek gua!" Wonpil kembali menggetok kepala Minho.
" Bang jangan lu getok mulu. Otak nya udah dikit makin bubuk aja!"
" Abang adek kompak ye, kalau bully gua!" Minho merasa jadi bulan-bulannan dua Kim yang savage.
" Buruan jalan sono!"
" Baik kakang prabu! Doa kan saya berhasil membawakan cilok kuah untuk sajen, demi kemulusan hubungan dengan adek kakang prabu." Minho sungkem.
" Baik nak, ku doa kan semoga kau pulang membawa cilok yang enak itu dengan selamat." Seungmin memutar matanya malas melihat ke absurd tan abangnya dan Minho yang semakin kompak.
" Sungkemnya yang lamaan ya! Bang tenang aja, adek dan cilok lu aman di tangan gua. Byee...." Seungmin malah pergi boncengan dengan Changbin.
" Beli yang banyakan ya Bin!" Teriak Wonpil merestui penikungan yang terjadi.
" Lah kan kekampretan si babi kumat lagi! Bang, kok lu gitu sih? Lu harusnya dukung gua dong!" Minho misuh-misuh sendiri sementara si neng sudah jauh di ambil orang.
" Gua lebih mendukung kelangsungan hidup cacing-cacing di perut gua. Ngarti lu!" Wonpil berniat masuk rumah ketika dia melihat pemandangan nan indah di mata.
Jae tentangga baru menyapa Wonpil dan Minho yang sedang bercengkramah dan kemudian pergi.
" Gile mau kemana tuh bang Jae, klimis bener dandanannya!" Komen Minho.
" No, no pegangin gua! Pegangin gua!" Wonpil terkena sindrom bucin sesaat karena sapaan manis dari tetangga barunya.
" Ogah ah! Mending gua jajan batagor!" Minho ngibrit.
" Hmm, emang! Yang begitu mau jadi adek ipar gua? Sorry ye!" Minho langsung di coret dari daftar calon adek ipar idaman Wonpil.
---
Wonpil sedang menyantap nikmat cilok kuah yang ada di hadapannya, sementara Seungmin sulit makan karena Changbin yang terus nempel kaya permen karet.
" Ga usah di liatin mulu kali, bisa bolong tar muka adek gua!" Singgung Wonpil yang menbuat Changbin tersipu malu.
" Abis muka adek abang manis banget sih." Yang di puji komuknya malah ga enak.
Lagi enak-enak memandangi pujaan hati eh pawangnya mendadak nongol dan langsung duduk diantara Seungmin dan Changbin.
" Ngapain sih lu nyempil-nyempil?" Protes Seungmin.
" Suka-suka gua dong!"
" Sempit kukang!" Seungmin kesal dan berdiri.
" Lah mau kemana? Abang baru mau nyuapin neng batagor bang jabrik?"
" Telen aja sendiri! Sama bungkusnya noh sekalian!" Seungmin yang terlanjur emosi memilih masuk kamar dan menguncinya.
" Nah kan! Cari perkara aja sih lu! Ngambekan adek gua! Hmm..."
" Lu sih!" Minho melototi Changbin.
" Dih gua mah diem! Bang gua permisi ya," Changbin buru-buru kabur.
" Iya Bin, sering-sering ya gratisannya," Wonpil melambai bahagia.
" Sulit-sulit kalau udah dapet gratisan mah," Dan bantal pun melayang indah menghantam wajah kukang Minho.
Kyuji_25
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] TSUNDERE [ SEASON2]
Fanfiction[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca, Book ini mengandung unsur dewasa [21+]. Sekian dan terimagaji. Bahasa indonesia informal #bxb #2min #Jaepil