▪Chapter Two▪

19 4 8
                                    

Happy Reading♡

Dipagi hari yang indah,terlihat seorang gadis yang tertidur dengan lelap akan terusik dengan burung-burung yang berkicau dibalik jendela kamarnya.

Dia pun terbangun akibat suara jam weker yang berbunyi dan menandakan waktu sudah masuk pada pukul 05.30 dan dia harus segera bangun untuk bersiap-siap.

"Uhhh"dia pun mengeluh sambil meregangkan tubuhnya.Setelah itu gadis tersebut pun lekas mandi dan berpakaian sekolahnya dengan rambut terurai dan tidak lupa dengan kaca mata bulatnya.

Setelah merasa dirinya sudah rapi dan siap berangkat ke sekolah ia pun langsung melangkah keluar kamarnya namun langkah maurel terhenti karena melihat mamanya yang sedang berdiri di depan pintun sambil memandangi maurel tidak suka.

"Pagi maa"sapa maurel ragu.

"Mau kemana kamu!!"ucap widya dengan tangan yang dilipat di depan dada.

"Maurel mau berangkat ke sekolah ma.."balas maurel sambil sedikit tertunduk.

"Buatin kita sarapan dulu baru kamu berangkat!!"ucap seorang laki-laki yang tidak lain adalah abang iki.

"T-tpi kan ada bi sri,yang udh biasa siapin kalian sarapan pagi"ucap maurel.

Tidak tahu mengapa mereka pagi ini menyuruh maurel untuk membuatkan mereka sarapan pagi,padahal ada bi sri yang biasanya sudah menyiapkan itu.

"Bi sri gk ada!!jadi sekarang lo yang bikinin sarapan buat kita!!"suruh sherly dengan melangkah menuju meja makan.

"Dengar,kan!!buatkan kita sarapan!!cepat!!"ucap mama penuh perintah.

Maurel pun langsung menuju dapur dan membuat nasi goreng untuk mereka.Setelah selesai maurel pun menyajikan di meja makan.Dan maurel pun langsung bergegas untuk berangkat ke sekolah.

.........

Di SMA Pratama kalangan orang kaya terlihat dua orang gadis yang berjalan berlawan arah.Saat sudah dekat gadis yg bernama rani mencekat kaki dan maurel pun terjatuh.

"Akhh"ringisnya.Dan gadis yang bernama leta pun menjambak rambut maurel supaya mendongakan kepalanya disusul dengan satu tamparan yang membuat kacamata miliknya terhempas kesamping.

"Pagi maurel,ini absen pagi gue buat lo hari ini"ucapnya dengan diiringi smrik.

Maurel memang sering kali mendapati perilaku seperti itu disekolah namun maurel tidak melawan karna ia tau melawan mereka itu tidak mudah dan maurel yang hanya bisa menahan rasa sakit pun hanya pasrah dan ya sudah biasa juga maurel seperti ini jadi tidak kaget lagi.

Dikelas XII IPA 2 seluruh murid tengah sibuk dengan kegiatanya masing-masing termasuk maurel dan clarinta teman sebangku maurel sekaligus sahabat maurel.

"Mau,tadi lo diapain lagi sama tu mak lampir?"tanya rinta kepada maurel yang sedang membaca buku novelnya.

"Iyaa,biasalah"ucap maurel dengan sedikit tersenyum.

Rinta yang sebagai sahabat maurel pun bingung kenapa maurel tidak melawannya?Sampai ia bosan sendiri terus-terusan melihat maurel yang selalu dibully seperti itu.

"Lo gk cape apa gini terus?"tanya rinta maurel pun menghentikan aktivitasnya.

"Nggak"jawab maurel singkat.

"Ck Maurel,lo kenapa sih gak lawan aja tuh mak lampirr.Dan lo gak sakit apa setiap dia jambak lo,nampar lo?"maurel pun langsung menggelengkan kepalanya.

Memang sakit sih tpi maurel hanya bisa memendam dan tanpa memberi tahu siapapun.Karena ia tidak mau merepotkan siapapun termasuk rinta sahabat maurel.

"Rin,udh ya gak ush di bahas.lagian kan gue dah biasa kaya gini"ucap maurel sambil memutar duduknya jadi mengarah ke rinta.

MaureliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang