Hear My Heart

4.9K 255 40
                                    

Pair: Bokuto Koutarou x Kageyama Tobio
fluff, soft, ooc
.
.
.

Bokuto duduk di bangku kereta yang sepi. Tak banyak orang di gerbong itu dan rata-rata dari mereka terlihat lelah. Lelaki bersurai ganda itupun memasang earphones, hendak mendengarkan lagu guna kabur dari realita meski sesaat.

Tak sengaja, sepasang manik blueberry berpapasan dengan netranya, hal itu tak terelakan melihat fakta bahwa sang lelaki duduk tepat di sebrangnya. Pastilah sekali dua kali mereka akan bertatap muka.

Bokuto mencoba tersenyum dan dibalas anggukan singkat dan senyum tipis.  Wajahnya tampan kalau Bokuto boleh bilang, dengan rambut raven pendek, bibir merah muda dan kulit putih susu. Satruasi yang pas sehingga terlihat menarik.

Tanpa sadar Bokuto terus mengamatinya, disepanjang jalan dengan musik yang menggema menemani kesunyiannya.

Haruskah dia berkenalan? Entah dari mana datangnya rasa penasaran yang begitu menggebu ini, bersamaan dengan itu terdengar pengumuman bahwa mereka akan tiba di stasiun berikutnya.

Saat pemuda itu telah turun, Bokuto melihat dompetnya tertinggal, segera dia bangkit berdiri menyusul berlari keluar, mengejar si blueberry.

Ia terus berlari sampai di perempatan lampu merah. "Hey hey! Tunggu!" Tidak ada respon, orang tadi masih lanjut berjalan.

Sampai disini Bokuto mulai merasa heran, jaraknya dengan si raven sudah tak telalu jauh, bahkan hanya selangkah. "Hey.." Masih tidak ada jawaban, Bokuto pun berjalan mendahului si pemuda dan berhenti di depannya.

"Anou.. Dompetmu ketinggalan.." Yang lebih tinggi mengulurkan barang dengan dua tangan sambil tersenyum lebar.

Kageyama tampak terkejut namun kemudian meraihya, memasukan dompet ke dalam kantung, ia pun mengeluarkan puplen dan kertas untuk menulis sesuatu.

Terimakasih.

Saat itulah Bokuto tahu lelaki di depannya tuna rungu, ia tidak bisa mendengar, menjelaskan kenapa tadi tidak merespon saat dipanggil.

Bokuto tersenyum, meminjam pulpen si raven, dan menulis sesuatu di kertas yang sama.

Namaku Bokuto Kotaro, boleh berkenalan denganmu?

.
.
.

"Akhirnya dia tiba juga.." Konoha berkacak pinggang melihat kedatangan kapten mereka.

"Dilihat dari wajahmu, sepertinya kau sedang bahagia? Ada apa?"

Bokuto tersenyum lebar, ia merangkul gerombolan teman-temannya dengan senang. "Aku mendapat nama dan nomor telponnya!!"

Akaashi dan yang lain berkedip datar. "Dare?"

"Orang yang kutemui di kereta tadi.. Dia unik" Bokuto tersenyum tipis.

"Kawaii desuka?"

"Sou sou!!" Bokuto mengangguk dengan pipi dan telinga yang memerah.

"Ahh!!!" Mereka mulai bersorak.

"Hoi! Ayo cepat pemanasan dan mulai latihan kalian semua!!"

"HA'I!!"

.
.
.

Sepulang latihan, Bokuto mencoba untuk mengirim pesan. Hanya sebuah pesan singkat berisi sapaan dan emoticon senyum. Akaashi yang berjalan bersama menuju stasiun menatap heran pada sang senior. Bokuto-san sedang dalam mood terbaiknya.. Ia menghela napas, setidaknya dia tidak kerepotan hari ini.

Burung hantu itu terus tersenyum, sampai di dalam kereta, menanti pesan balasan dari Kageyama dengan semangat.

"Eh nani, Bokuto-san?" Baru juga dibahas, sekarang Bokuto tiba-tiba terlihat muram.

Kageyama Harem Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang