Tzuyu nampak bersemangat bermain permainan tradisional. Baginya, hal seperti ini cukup aneh. Apalagi, sejak kecil ia lebih sering bermain di dalam ruangan. Bukan luar ruangan seperti ini dan ia begitu menikmatinya. Sangat menyenangkan.
Jungkook tersenyum melihat raut bahagia dari gadis itu saat menginjak garis. Kebahagiaan Tzuyu memang begitu sederhana. Tak sebanding dengan tumpukan kemewahan yang ia miliki. Itulah kenapa, Jungkook mulai menemukan sisi menarik dari gadis banyak tingkah itu.
"Yey!" Tzuyu mengangkat tangan begitu memenangkan permainan itu bersama timnya. Ia bahkan sampai menggendong salah satu anak untuk merayakannya.
"Belum, Tzuyu. Kau harus melewati garis."
Penjelasan dari Jungkook, tentu membuat Tzuyu mencebik. Ia sudah berusaha keras dan lelaki itu malah mematahkan semangatnya. Bahkan, dengan santai Jungkook menyentuh bahunya.
"Kau keluar, Tzuyu. Peraturannya, kau harus melewatiku lalu kembali lagi ke garis awal. Bukan hanya menginjak garisnya."
"Aku sudah menginjak garisnya," ujar Tzuyu. Ia tentu tak terima dikeluarkan begitu saja dari permainan. "Itu artinya aku menang."
Jungkook masih tertawa dengan wajah tak terima dari Tzuyu. Ia mengerti jika gadis itu tak tahu cara memainkan permainan tradisional. Namun, peraturan tetaplah peraturan.
"Duduk dulu, kau sudah keluar dari permainan."
Dengan malas, Tzuyu berjalan menuju balai desa lalu duduk di sana. Ia mencebik sebab ia adalah satu-satunya orang yang tak ikut dalam permainan itu. Padahal, baru beberapa saat ia melakukan perayaan kemenangan.
"Apanya yang seru? Tidak ada yang seru. Bahkan, sama sekali tidak seru. Kenapa dia tidak punya hati mengeluarkanku dari permainan? Harusnya dia melindungiku 'kan?" gumamnya kesal. Padahal, sekarang permainan itu terlihat lebih menyenangkan dari saat ia memainkannya. Tentu, rasa kesalnya semakin bertambah.
"Tidak adil, bukan?" Tzuyu merapikan ikatan rambutnya. Ia juga mengikat kuat tali sepatunya agar di permainan selanjutnya, ia tak kalah dengan cepat lalu beristirahat. Tidak seru saat ia hanya bisa melihat bagaimana permainan itu berlangsung tanpa terlibat. Padahal, ia sangat bersemangat dari awal.
Jungkook melambaikan tangan, meminta Tzuyu untuk kembali bergabung. Tentu, gadis itu segera berlari dengan senyum sumringah di wajahnya. "Kita memutuskan untuk memainkan permainan lain. Aku yang akan jaga. Peraturannya, jangan bergerak saat aku menoleh."
Tzuyu tersenyum lalu mengangguk. "Mengerti."
Bibir lelaki itu melengkung membentuk senyum. Bagaimana tidak? Dengan menggemaskan Tzuyu berlari untuk bergabung bersama yang lain. Bukankah terlihat sekali jika gadis itu memang baru pertama kali memainkannya?
"Baiklah, ayo kita mulai." Jungkook segera menghadap pohon kemudian memulai permainannya. Satu persatu tereliminasi saat bergerak. Namun, di permainan ini Tzuyu tak mudah tereliminasi. Ia bisa dengan mudah terus maju tanpa tertangkap sedang bergerak.
Aku pasti akan menang.
Tzuyu tersenyum sembari berlari. Namun, fokusnya hilang saat matanya bertemu dengan tatapan hangat lelaki itu. Kakinya tak sengaja menginjak tali sepatu yang terlepas begitu saja. Keseimbangannya hilang hingga tubuhnya terhuyung lalu menyentuh tanah, membuat pasir-pasir itu seolah berterbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You? [End]✅
Fiksi PenggemarAn original Wattpad story by shine_Janie. Read on WATTPAD SITE! Cinta memang selalu datang dan pergi semaunya. Bahkan ia juga bisa berlabuh di situasi dan kondisi yang benar-benar tak memungkinkan. Seperti yang dirasakan Jeon Jungkook. Ia tak menya...