07-D. Lolos

4K 417 8
                                    

Sorotan lensa kamera berasal dari banyaknya awak media, memenuhi depan gedung perusahaan Parker Corp Company

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorotan lensa kamera berasal dari banyaknya awak media, memenuhi depan gedung perusahaan Parker Corp Company. Menyiarkan secara langsung, berita terbaru tentang pertemuan antara Parker dengan Kyler yang tiba-tiba saja telah diendus mulus oleh para awak media entah darimananya bisa mengetahui.
Apakah ulah paparazi? Kembaran dari papazola itu. Hm.

"Shit, bukankah pertemuan ini tidak mengundang para awak media, Jackson." Iris mata berwarna abu tersebut mengintip sedikit didalam mobil melalui tirai kecil disisi kaca mobil yang Smith tumpangi.

Pria berperawakan tinggi nan tegak itu telah sampai ke negara Jerman hanya dengan waktu yang relatif cepat. Bukankah menggunakan jet pesawat pribadinya. Singkat dan cepat.

"Mungkin ulah dari paparazi, Tuan." Jawab asal Jackson. Ia pun tidak tau persis, mengapa akan berakhir seperti ini.

"Alihkan perhatian mereka." Perintah Smith melalui alat yang terpasang ditelinganya. Memerintahkan seluruh bodyguard yang mengawalnya didalam mobil berbeda.

Dilain sisi, Devon uring-uringan melihat Darrel yang tiba-tiba saja datang ke perusahannya dengan ditemani Miller. Yang sekarang nampak bodyguard itu hanya menunduk diam. Akibat tidak bisa menahan Tuan mudanya untuk mendatangi perusahaan Parker's.

"Darrel!! Cepat masuk ke kamar tidur milik kakak." Devon berkata penuh penekanan. Mengamat lurus ke arah Darrel yang nampak santai duduk disofa.

Asal Devon tau saja, remaja itu sibuk mengedarkan pandangannya disebuah bangunan perusahaan yang maha luar biasa bagi mata Darrel.
Kan sudah Darrel bilang diawal, semenjak keluar dari mansion Kyler. Remaja itu baru bisa menikmati dunia luar setelah beberapa bulan dikurung oleh keluarganya.

Maka seharusnyalah, Darrel berterima kasih kepada Devon. Karena apa? Karena berkat pria itu, sekarang ia bisa menghirup udara kebebasan walaupun kebebasan miliknya berada dibawah kendali Devon tentunya.

Ketiga orang itu sedang berada diruang kerja milik Devon.
Devon terlalu khawatir dengan kedatangan Smith, ayah kandung dari Darrel sekaligus rival kerjanya bertemu dengan adiknya yang sedang berada dibawah kendalinya saat ini. Ia yakin, pasti rivalnya itu segera merebut Darrel untuk dibawa pulang. No! Kehilangan Darrel seperti sedang bermimpi buruk selama hidupnya.
Devon sudah terlalu sayang ke remaja itu. Maka ia pun tidak rela untuk berpisah dengan Darrel.

"Baru juga dateng kak." Ucapnya merotasikan kedua bolanya. Netra matanya teralih mengintip sela-sela tirai jendela yang menampakan puluhan wartawan sedang dihalau para laki-laki berbaju hitam dibawah sana.

Apa yang sedang terjadi?

"Dibawah kenapa rame ya kak." Baru saja kakinya akan membuka pintu balkon. Sebuah tangan kekar milik Devon segera menahan hoodie hitam polos yang Darrel kenakan.

Darrel memutar badannya. Menatap Devon yang bergerak menggelengkan kepala mantab ke arahnya, seperti mengisyaratkan 'tidak boleh' sembari memberi tatapan tajam dibalik isyarat tersebut.

KAVAMIRO DARREL (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang