- 11 -

856 115 26
                                    


Pagi ini sedikit mendung, matahari tertutup oleh awan gelap. Pemuda manis yang kini sudah selesai membersihkan diri tengah berdiri menghadap jendela di depannya.

"Semoga gak hujan" ujarnya menatap langit

Tok tok - ceklek

Pemuda yang lebih tua, tak lain adalah haitani ran masuk ke dalam kamar rindou.

Rindou berbalik untuk melihat sang kakak, tumben sekali pikirnya pagi-pagi begini.

"Em... Cari apa?" Tanya rindou yang heran melihat tingkah kakaknya itu.

"Bukan apa-apa"jawab ran, setelahnya pemuda itu keluar dari kamar rindou. Mungkin sesuatu yang dicarinya tidak ada di kamar rindou.

Rindou mengangguk saja. Setelah itu rindou mendudukan tubuhnya dan bersandar pada kepala ranjang, mengambil ponsel di nakas.
Seperti yang di duga, tertera di layar ponsel rindou notifikasi pesan masuk.

Rindou memencet layar ponselnys untuk membaca pesan dari sanzu.

Chiyo.  (Nama kontak di ponsel rindou)

Darling... Ohayouuu!

Rindou tersenyum membaca pesan singkat itu, baginya ini sudah biasa. Sanzu tak pernah lupa memberinya pesan di pagi hari, bahkan hanya untuk sekedar menyapa.

Rindou.

Pagi Chiyo.

Hanya ditandai dengan centang satu yaitu artinya tidak aktif.

By the way, hari ini kelas rindou diliburkan karena kelas 12 sedang melakukan ujian di sekolah. Kalau kata kepala sekolah, 'akan mengganggu konsentrasi' .  Tentu saja hal itu membuat para siswa kesenangan. Jarang-jarang mendapat hari libur kecuali tanggal merah.

Drrttt drtttt..... (Nada dering)

Rindou terkejut dari lamunannya, segera ia alihkan pandangan pada layar ponsel. Disana tertera nama 'hanemiya'. Untuk apa pemuda itu meneleponnya di pagi hari begini. (?)

Rindou beranjak dari ranjang dan berdiri tepat di depan jendela kamar, memegang ponsel dan ia dekatkan pada telinganya.

"Moshi moshii"

"Osu, ada apa gerangan?" Tanya rindou

" Ran dimana? Dia bilang mau menjemput ku tapi sekarang sudah sangat telat!! "

Rindou menjauhkan benda itu dari telinganya, sepertinya sang lawan bicara tengah tersulut emosi membara.

"Tenaglah, aku akan menyuruhnya untuk cepat kesana"

"Sankyu rin,maaf sudah mengganggu"

"Nope." Panggilan diakhiri secara sepihak. Rindou bergegas keluar dari kamarnya untuk mencari keberadaan haitani ran.

Pemuda itu sudah berdiri di ambang pintu depan. Rupanya si haitani ran sedang memasang sepatu barunya.

"Kak cepatlah, tadi Kazutora menelpon ku" ujar rindou smabik berjalan lalu duduk di kursi yang ada di bawah pohon di halaman depan rumah mereka.

"Sial!" Umpat ran

"Baiklah, aku pergi dulu" Lanjutnya lagi, setelah mengacak-acak rambut sang adik, ran langsung berlari menuju mobilnya.

"Heii! Aku sudah sisiran tau!" Gerutu rindou. Sedangkan ran menjulurkan lidahnya dan pergi dari pekarangan rumah mereka.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only You || SanRinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang