14

51 8 121
                                    

1 minggu telah berlalu, Imran berhasil menyibukkan Rizky dengan pesanan lukisannya agar tak memiliki waktu untuk tinggal di rumah saat pagi hingga sore.Imran meminta bantuan salah satu temannya untuk memesan lukisan setiap hari selama 1 minggu ini dengan tema lukisan yang cukup menguras imajinasi Rizky,juga menyibukkan Rizky dengan perbincangan seni yang menyita waktu Rizky.

Imran akan meminta temannya itu untuk terus menyibukkan Rizky.Ia tak akan memberikan kesempatan sekalipun untuk Rizky mendekati Dinda saat dirinya tidak ada.Imran tak butuh bertanya untuk mengartikan tatapan dan cara Rizky berinteraksi dengan Dinda.Ia yakin adiknya itu menaruh perasaan lebih pada istrinya.

Di sela sarapannya ia melirik Rizky yang nampak tenang menikmati sarapannya dengan sesekali berbincang dengan Zayn.Tentang Zayn, 1 minggu yang lalu Rizky berhasil meyakinkannya bahwa Rizky tak akan menjadi penghalang kedekatan Zayn dan Kirana.Bahkan setiap kali Kirana berkunjung ke galerinya Rizky selalu menghubungi Zayn.Dan rencana curang Imran justru seperti anugerah untuk Rizky, karena bisa ia jadikan alasan untuk menghindari Kirana, sehingga Zayn bisa leluasa mendekati Kirana.

Sedang Virgie!, gadis itu masih menjadikan galeri Rizky tempat pelariannya saat resah memikirkan kisah cintanya dengan Imran yang telah kandas, tentu kedatangannya yang bersamaan dengan Zayn sempat menimbulkan keributan di galeri Rizky, dan gadis itu kini lebih dekat dengan Kirana.

Sedang Dinda, diam-diam ia menyimpan rindu pada Rizky, ia merindukan kejahilan Rizky saat bersamanya, juga cara Rizky memanggilnya 'kakak ipar',meski biasa namun terdengar manis di telinga Dinda.Dinda sempat menerka-nerka perasaa apa sebenarnya yang ia rasakan pada Rizky?,Kenapa ia begitu nyaman berada di dekat Rizky?, dan ia rindu saat jauh dari Rizky!.Sedang perasaannya pada Imran masih biasa saja,memang sesekali ia tersentuh akan sikap manis Imran, tapi tetap saja Imran tak bisa membuatnya senyaman bersama Rizky.

"Rizky...., Zayn...nanti malam ikut kami ke pesta Om Harvi!",ucap Jacky

Rizky dan Zayn nampak asing dengan nama yang disebutkan Jacky, namun keduanya bisa memastikan pemilik nama itu salah satu mitra bisnis ayahnya.Meski tak tertarik di dunia bisnis tentu sebagai anggota keluarga pengusaha Rizky dan Zayn tetap terlibat di pesta-pesta yang mengharuskan kehadiran ayahnya.Jika pesta bisa diwakilkan pada Salman atau Imran, keduanya tidak memiliki kewajiban untuk ikut, namun jika sang ayah yang menjadi tamu undangan maka mereka tak bisa mengelak.

"Baik Pi!",serempak keduanya menjawab

"Hema kau sudah menyiapkan Dinda kan?,"itu suara Rekha

"Aku sudah menyiapkan pakaian untuknya.Aku memesannya dari butik Jeng Sandra!.Dan untuk perhiasannya dari toko Jeng Starla",jawab Hema tak ingin mengecewakan ibu mertuanya

"Aku tidak ingin ada yang memandangnya rendah!",kalimat itu menghangatkan hati Dinda yang seketika menoleh ke arah Rekha,"meski dia memang rendah!",namun akhirnya kalimat tajam tetap Rekha lemparkan untuk Dinda.Hati Dinda kembali berdarah mendengar lanjutan ucapan Rekha.Ia berusaha untuk terbiasa akan mulut tajam Rekha.

"Nek!",seperti biasa 2 pahlawan Dinda bersuara, Rizky merasa tidak enak karena mendapat tatapan tajam Imran.Iapun berusaha tahu diri untuk kembali diam.

Imran mengabaikan Rizky dan kembali mendebat neneknya,"Tidak bisakah nenek tidak merendahkan istriku?"

"Aku tidak merendahkannya, tapi dia memang rendah!",saut Rekha tak terbantahkan

"Nenek...!",

"Sudah Mas Imran, aku tidak apa-apa!",Dinda berusaha menenangkan suaminya

Rekha berdecih tak suka,"Awas saja kalau kau mempermalukan keluarga kita!",kata 'kita' membuat kalimat itu bisa ditangkap baik oleh Hema dan Kharisma yang sudah kenyang akan kata-kata sarkas Rekha, tapi tidak untuk yang lain yang merasa iba akan nasib Dinda.Begitupun dengan Dinda yang sadar, mana mungkin Rekha peduli pada dirinya ucapan yang sempat membuatnya senang tadi ternyata hanya untuk melindungi nama baik keluarga ini bukan dirinya.

Mengikuti TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang