Chapter 14 || Hal Tidak Terduga Terjadi.

2.9K 521 73
                                    

Di malam Minggu, sesuai janji tadi siang. [Name] akan pergi jalan dengan Angga di malam ini, tentu hanya berdua tidak boleh ada yang lain. Permintaan Angga gitu.




Kring kring krriiiingg!!!
KRING!!!
KRING KRIIINGG!!!!
Kriiiiinggg!!!!!




"Udah udah udah, jangan berisik lagi. Nanti aku malah di marahin sama tetangga kek siang tadi," [Name] capek membilang mereka bahwa hanya [Name] dan Angga saja yang pergi, mereka tinggal di rumah.




Apalagi si Atsumu dan Oikawa, mereka yang dari tadi ngotot pengen ikut.




KRRIINGGG!
KRINGG!




"Ini harus nya ku jitak dulu kepala nya supaya mereka bisa diam," tangan [Name] yang dari tadi digenggam terus dan mencoba untuk menahan diri supaya tidak memukul Atsumu dan Oikawa.




Tanpa pikir panjang [Name] langsung keluar rumah dan menutup pintu dengan cepat.




"Daaahhh jaga diri kalian," keluar [Name] dengan pamit.




Kriiiiiiiiiiiiinggg.
"Tidaaaakkkkkkk," teriak Atsumu dan Oikawa yang masih terdengar oleh [Name].




Dari belakang datang Tsuki yang sudah siap siaga untuk memukul kepala mereka berdua dengan penuh niat.




Plak!




"Lebay," itu lah satu kata Tsuki untuk mereka.




"Gila, pukulan nya mana sakit lagi," serentak mereka berdua ngomong begitu.




"Neee, sekarang di rumah tidak ada [Name]. Jadi apa yang harus kita lakukan di rumah biar tidak bosan?" Tanya Hinata.




Dan dengan santai nya, Hinata bersandar di vas besar punya [Name]. Padahal mereka semua tau apa yang terjadi kalau perabot rumah [Name] rusak.




"OI BOGE! JANGAN BERSANDAR DISITU. NANTI PAS [NAME] PULANG KITA SEMUA KENA MARAH!" Tegur Kageyama sambil menarik Hinata menjauh dari vas bunga.




"Hehe, hampir saja aku memasuki neraka,"




"Soal-soal pertanyaan mu Shoyo, mungkin kita hanya berdiam diri saja," Kenma tiba-tiba saja ada di samping Hinata dan tentu saja itu membuat Hinata kaget.




"Hanya berdiam diri? Latihan voli lah apalagi," si Oikawa juga langsung menyahut perkataan Kenma yang hanya menjawab Berdiam diri.




"Kalian selalu berdebat yang tidak penting. Aku akan membereskan dapur, jadi jangan berantem dan nyusahin," makhluk kecil kesukaan [Name] akhirnya bereaksi juga, siapa lagi kalau bukan Kita.




"H-Haik!"




"Aku mau ikut," minta Sakusa dan di setujui oleh Kita.




Setelah Kita dan Sakusa pergi, keadaan di ruang tamu sangat sepi kek kuburan. Tidak ada ide yang mau di lakukan lagi dan tidak ada bahan caper buat ke [Name].




"Membosankan, kalau tau gini aku nyelip ke tas nya [Name]," sedih Oikawa, tapi kenapa saat [Name] sudah pergi baru muncul ide nya? Entah lah.




"Ide mu lambat bodoh," ini juga satu Atsumu, bisa nya ngomong tidak kek Oikawa udah terlintas ide di otak nya walau lambat.




|| Haikyuu Chibi || Cerita ini ga dilanjutin, tapi ada cerita baru. cek aja cobaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang