Ss⁶⁶[Ekstra Part ²]

9.9K 287 12
                                    

12 tahun berlalu kini umur Arzan 16 tahun banyak hal yang berubah. Barra yang menjadi Ayah yang perhatian dan menjadi sosok ibu dan ayah sekaligus untuk Arzan. Alde dkk dan Gibran dkk juga sudah memiliki keluarga masing-masing. Shinta setelah masuk penjara 12 tahun yang lalu kini Shinta berada di pemakaman umum yh udah jadi mayat dia haha dan orang tua kandung Stella entah bagaimana kondisinya, setelah meminta uang kepada Reza waktu itu, Barra tak tinggal diam, dia bongkar semua aib keluarga Shaenette hingga tak ada yang tersisa, mungkin saja mereka sekarang luntang-lantung di jalanan atau malah udah meninggoy?

Arzan tumbuh menjadi lelaki yang tampan, mempesona, dingin dan datar tentunya. Setelah kepergian bunanya saat umurnya baru beranjak 4 tahun, mental Arzan sempat down tapi, akhirnya bisa bangkit kembali karena dukungan Barra, dan yang lainnya dan juga Ody tentunya. Arzan masih seperti masa kecilnya masih terus menggangu Ody, masih ingat Ody? Yh Melody anak tetangga BarStell. Melody tumbuh bersama Arzan dan Melody salah satu alasan kenapa Arzan bisa bertahan sampai sekarang.

Seperti saat ini Melody merengek ingin ikut bersama Arzan untuk nongkrong bersama teman gengnya, yh Arzan yang sekarang memegang geng motor Devil Savage.

"Ren, Ody mau ikutttttttttttt" rengek Melody dengan mata berkaca-kaca.

"Ngak boleh Ody, di sana cowok semua." Ucap Arzan lembut.

"Kan ada Arzan di sana" bujuknya.

"Ngak Ody!"

"Arzan jahat huaa Om bantu bujuk hiks" adu Melody ke Barra yang menatap mereka sedari tadi.

Barra menghela nafas. "Arzan, bawa ajah tuh bocah dari pada nangis dan ngambek sama kamu" ucap Barra.

"Ngak Yah, di sana cowok semua, banyak yang ngerokok dll" ucap Arzan kekeh dengan keputusannya.

"Hiks Naren jahat sama Ody huaa hiks"

"Nah kan apa Ayah bilang, nangiskan tuh bocah"

"Ayah, dia bukan bocah. Ody udah jangan nangis. Oky Ody ikut." Ucap Arzan pasrah.

Melody menatap Arzan dengan tatapan berbinar dengan wajah sembabnya. "Beneran hiks?"

"Iyh. Tapi ada syaratnya?"

"Ishh kok ada syaratnya sih hiks?"

"Kalau ngak mau yh udah"

"Ma-mau kok hiks"

"Udah ngak usah nangis, nanti tambah jelek" ejek Arzan sambil menghapus sisa air mata di pipi Melody.

"Ck! Kalian ngak liat jomblo di sini" ketus Barra dan beranjak pergi meninggalkan dua sejoli itu.

"Naren, Om Barra kenapa pergi?" tanya Melody dengan mata menatap Arzan, dengan tatapan polosnya.

"Astagfirullah, tahan Arzan anak orang!" batin Arzan sabar.

"Gpp, Ayah cuma mau istirahan ajah kok"

"Hmm. Terus syarat supaya bisa ikut sama Naren apa?" tanyanya polos.

"Ody ngak boleh nakal, harus minta izin dulu sama mami Ratu dan yang paling penting jangan natep cowok lain selain aku dan jangan pernah jauh-jauh sama aku, ngerti?"

"He'em Ody ngerti"

"Bagus, sana pulang dulu minta izin sama mami dan jangan lupa pke hoody dan celana panjang"

"Iyh Naren, Ody tau kok. Dadah Ody pulang dulu, jangan tinggalin Ody loh!"

"Iyh Ody"

Selang beberapa menit Arzan selesai bersiap-siap. Beranjak menuju ruang kerja Ayahnya krn di paastikan Hot Daddy itu sedang bergelud dengan berkas-berkasnya.

Stella Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang