U [ S2 ]

463 52 9
                                    

Di kampus Minho tak henti-hentinya mengepalkan tangan. Kini hama yang menempel bertambah banyak. Apa lagi, yang ini lem nya impor jadi nempelnya agak lama.

" Pagi-pagi muka lu udah kusut amat baby?" Jisung duduk di depan Minho dengan membawa semangkuk bakso hangat.

" Gimana ga kusut? Hama makin banyak aja bertaburan!"

" Mangkanya buruan sahin."

" Udah! Ga mempan juga!" Jisung keselek mendengar pernyataan Minho.

" SERIUS LU BABY?! kapan? Kok Seungmin ga cerita?" Jisung antusias.

" Udah ga penting! Yang penting sekarang lu bantuin gua singkirin hama sultan yang namanya Changbin itu!"

" Kok bang Changbin? Ga yang itu dulu?" Minho berbalik dan melihat pemandangan yang membakar jiwa dan raga.

" HANJIR! NGAPAIN TUH BULE DISINI?!" Minho memukul meja kencang. Untung Jisung sigap menangkap bakso yang hampir melompat dari mangkoknya.

Minho mengahampiri Seungmin dan Felix. Minho mendorong Felix yang lengket di tangan Seungmin.

" Kebiasaan lu, tukang nyempil! Sempit tau!" Seungmin sewot.

" Tau nih... Umiinn..." Felix pindah memeluk tangan Seungmin satunya.

" Lix please jangan glendotan mulu kek anak nyet begitu!" Seungmin mulai habis kesabaran.

" Kenapa sih? Biasanya juga, umin ga apa-apa Lix glendotin begitu.." Felix cemberut.

" Soalnya sekarang yang glendotin temen gua bukan cuma anak nyet tapi juga KUKANG!" Jisung ikut nimbrung.

" Sial lu beb!"

" Beb? Kalian pacaran?" Wajah Felix terlihat senang.

" Dih, sorry gua ga doyan ama yang bentukannya begini!" Seungmin hanya bisa diam menggaruk kepalanya yang tak gatal.

" Siapa juga yang doyan sama bajing luncat! Gua sukanya sama..." Minho berniat memeluk Seungmin saat dia mendengar suara yang juga membuatnya kesal.

" Seungmin?"

" Eh kak Chan, kenapa kak?"

" Ikut gua bentar yuk ada yang mau gua omongin!" Chan mengulurkan tangannya. Dengan cepat Minho menepis tangan Chan hingga merah.

" Ga bisa! Lu ga liat dia lagi sama gua disini!" Minho dan Chan bertatapan tajam.

" Seungmin... Calon makmum abang abin... udah makan belum sayang? Mau makan apa? Biar bang abin yang bayarin?" Changbin datang nyerobot dan ga peduli sama dua mahluk astral yang lagi tatap-tatapan.

" Gila lu min, salut gua!" Jisung memberikan apresiasi untuk temannya itu.

" DIAM GA LU SEMUA!" Seungmin menggebrak meja, membuat semua orang tak berkutik.

" Elu! Elu! Elu! Dan elu! Jangan nongol lagi depan muka gua kalau masih sayang nyawa! Ngerti lu pada! Ayo Ji!" Seungmin bangkit dan pergi bersama Jisung meninggalkan ke empat nya di sana.

Seungmin tertunduk malas di meja kelas. Jisung yang melihat kelakuan Seungmin cuma membantu menertawainya sejak tadi.

" Susah ya jadi anak populer mah, hahaha,"

" Bacot lu Ji!"

" Mangkanya, lu harus sebut satu merk dong, biar ga di pepet sana sini,"

" Ada sih! Tapi males!"

" Kok males?"

" Mesum!"

[ BL ] TSUNDERE [ SEASON2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang