~ 4 ~

1.4K 132 19
                                    

Selamat membaca

Jerman dimusim semi beberapa tahun yang lalu.

Robin beserta keluarganya berkunjung ke Jerman saat Arsa menyelesaikan studi S1nya. Saat itu usia Eva adalah 15 tahun dan Edgar 8 tahun.

Mereka memilih untuk berlibur di Villa milik keluarga Wiratha yang terletak dipinggir pantai. Pantai adalah tempat kesukaan anak anak untuk bermain.

Semua berkumpul di taman untuk makan siang sekaligus garden party untuk perayaan kelulusan Arsa.

"Edgar kamu lihat Eva?" tanya Alina pada anaknya. Semenjak pesta selesai, Alina tidak melihat Eva.

"Loh tadi Kak Eva ada disitu ma dia mengambil beberapa kue. Edgar ga lihat Kak Eva lagi." ucap Edgar sambil menunjuk stand kue.

Alina menuntun Edgar dan mulai mencari Eva disekitar tempat pesta tapi tidak menemukannya.

"Mas Robin. Kamu lihat Eva?"

"Lha tadi dia disini kok. Ayo kita cari Eva." ucap Robin kemudian menggendong Edgar.

"Yud. Eva hilang tolong bantu cari."

"Aku tadi lihat Eva membawa kue kue ke arah ayunan." ucap Patrick.

"Kami sudah mencari kesana tapi tidak ada."

"Oke kita berpencar mencari. Sebelum hari semakin gelap."

Pesta yang meriah sudah berubah menjadi ajang pencarian Eva. Termasuk Arsa yang hari ini adalah bintang utamanya juga ikut bagian untuk mencari.

Arsa menuju ke bukit kecil yang tebengkelai tak jauh dari Vila. Bukit itu tidak terlalu tinggi tapi penuh dengan tanaman dan semak belukar.

"Kalian harus makan yang banyak ya. Umur kalian lahirnya kapan sih? Eh induk kucing kamu juga harus makan. Kamu butuh banyak energi untuk menyusui anak anakmu. Makan pelan pelan ya. Aku akan segera membawakan makanan lagi besok. Aku harus kembali sekarang sebelum mama tau kalo aku pergi. Sebenarnya aku ingin membawa kalian ke Villa yang lebih nyaman. Tetapi Arsa alergi dengan bulu. Kalo dia sakit, semua akan sedih. Dia itu tuan muda yang baik tapi lemah ama bulu. Hahaha." ucap Eva pada keluarga kucing yang ia temukan tak jauh dari Villa. Eva terbahak bahak saat mengatakan tentang Arsa.

"Hatchii." Arsa menutup hidungnya. Sebenarnya dari tadi ia sudah memperhatikan Eva dan mendengar semua yang dikatakan Eva. Namun terlambat ia sudah mendekat dan menemukan Eva yang sedang memberi makan kucing yang diletakkan di dalam box.

"Arsa! Jangan kesini." ucap Eva sambil melambaikan tangannya supaya Arsa menjauh.

"Lo dicari sama tante. Hatchii!! Buruan balik ke Villa udah mau gelap." ucap Arsa sambil berjalan menjauh dengan masih menutup hidungnya.

"Iya Sa. Ni juga gue mau balik kok."

"Buruan. Ih gue udah gak tahan. Hatciii hatciii." Arsa bergerak menjauh kemudian Eva mngikuti dari belakang dan menjaga jarak.

"Iya ih bawel. Lo kan bisa balik duluan. Gue nyusul." ucap Eva dengan lambaian tangan mengusir Arsa.

Arsa melirik ke belakang dan melihat Eva yang ragu ragu untuk mendekat. Sekilas ia tersenyum mengingat ucapan Eva pada kucing tadi. Selama ini yang ia lihat, Eva tidak peduli padanya. Mereka bahkan lebih sering terlihat seperti kucing dan anjing yang tidak akur. Tapi ternyata Eva bisa tau jika dirinya alergi dengan bulu kucing.

Arsa juga baru pertama kalinya melihat sisi manis Eva seperti itu. Kurang lebih penilaiannya tentang sosok Eva yang anak perempuan manja bak tuan putri di mata Arsa mulai bergeser.

Behind Betrayal (21+) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang