ꗃ Chapter 28

303 48 9
                                    

Kamar, sekarang pemuda pemuda itu sedang berada dikamar sesuai perintah Yoshi tadi. Mereka menurut karena beberapa alasan, ada yang penasaran dengan kamar seorang Hamada Asahi, ada yang kepo mau tau apakah ada barang baru dikamar Asahi, dan juga ada yang rindu dengan kamar Asahi ini. Kalian pasti bisa menebaknya, kalau gak bisa yaudah.

Karna kamarnya sempit, mereka terpaksa dempet dempetan. Gak juga sih, maksudnya mereka gak jauh jauhan gitu. Asahi, Ryujin, Jaehyuk, Mashiho duduk dikasur. Jeongwoo duduk dimeja, Haruto duduk dikursi.

"Eh, gue baru inget" ucap Ryujin tiba tiba

"Kenapa?"

"Kemaren gue ketemu sama pak Kun, dia bilang ke gue kalau nilai bahasa Inggris kita turun, dan sebagai gantinya, kita disuruh buat bikin short film sama pak Kun dan hasilnya bakal ditayangin untuk acara tahunan sekolah, jadi... Sama aja kaya project gitu" jelas Ryujin

"Ok, terus?"

"Gue gak yakin kalau nilai kita turun, paling gak sampai dibawah 75, tapi itu cuma akal akalan pak Kun aja supaya kita mau bikin atau ikut project ini. Jadi, lo pada mau kagak? Kalo gue sih, ngikut" lanjut Ryujin

"Ayo aja, kita punya Asahi buat nulis naskah, kita punya Asahi buat jadi sutradara kita juga punya actor" balas Mashiho disetujui oleh semua orang.

"Gimana kalo kita bagi tugas aja?" tanya Jaehyuk

"Asahi sutradara plus penulis naskah, gue bagian audio, Haruto first lead, Jeongwoo second lead, Ryujin female lead, dan Mashiho cameraman, mau gak?" usul Jaehyuk

"Sahi ikut aja"

"Boleh tuh, jarang jarang gue bisa jadi female lead, tapi kita juga butuh support role" sahut Ryujin

"Kita minta tolong ke Jay, Dobby, Yedam sama yang lain aja, lumayan juga kan mereka" saran Mashiho

"Bener, nanti gue coba bujuk Jungwon" balas Jeongwoo, mereka semua mengangguk tanda menyetujui.

"Yaudah, ayo! Asahi, lo bikin naskah, gue sama Mashiho bakal cek peralatan buat bikin short filmnya" ucap Ryujin.

"Peralatan? Tahun kemaren yang bikin short film anak kelas kak Yoshi kan? Mereka mungkin tau dimana mereka menyimpen peralatan itu" ujar Asahi

"Yaudah, gue tanya kak Yoshi dulu ya" ucap Ryujin keluar dari kamar Asahi.



"Kak Yoshi yang kece bagai cetar dan juga manis kakak kelas ku yang paling manis~ Ryujin mau meminta sesuatu, atau meminjam sesuatu dari kakak" puji Ryujin yang mempunyai maksud lain

"Minjem apa?"

"Mau minjem alat alat buat bikin film, guna untuk menambah nilai kita kak, kakak emang mau adik kakak yang palingggg di sayang dapet nilai jelek? Nggak kan? Nah, makanya kakak harus pinjemin alat alat itu" jawab Ryujin, namun yang Ryujin hanya mendapat tawaan.

"Sumpah Shin Ryujin, gaya doang kaya laki tapi mau minta sesuatu begini, hahaha sumpah ada ada aja lo. Untuk alat itu, gue udah balikin kesekolah" balas Jaemin.

Tunggu, sudah dibalikin? Tapi...

"Kata pak Kun belom dibalikin, mungkin bang Jaemin kali yang lupa" bantah Ryujin

"Shin Ryujin, pak Kun itu minta lo sama team lo buat modal, masa gak peka sih sama apa mau guru lo" sindir seorang Lee Haechan yang juga pernah mengalaminya.

"Terpantau pernah merasakan" balas Ryujin

Semua orang tertawa dengan keras, memang itulah kenyataan bahwa Haechan juga pernah diminta seperti itu pada pak Kun. Huh, malu.

"Udah udah, bosok lo pada beli aja alat alatnya, ntar Junkyu sama Jeno yang bayar-"

"GAK!" tolak mereka serempak

"Gini abang abangku sayangku cintaku manisku, inikan demi kebaikan sekolah dan adik adik kalian yang kece, jadi rela kan saja uang kalian semua buat beli barang itu, ayolah... Kalo bayar sendiri kita gak ada uang" ucap Ryujin mulai membujuk para pria pria tampan ini, kece.

"Ya ya, kalian totalin aja, dan pastiin semua barang komplit, biar nanti kita yang bayar" ucap Jihoon

"Idih, enteng banget lo hoon kalo ngomong!"

"Sirik aja lo kang emosian" ledek Jihoon menjulurkan lidahnya

"Kamu nyindir aku... Atau Renjun, sayang?"

Mampus, satu kata buat Jihoon dari temen temennya. Mereka yang mendengar itu rasanya ingin tertawa, tapi kalau dilihat dari muka serius Hyunsuk, kali ini Hyunsuk mungkin tidak akan menggunakan kesabarannya.

"Renjun maksud aku sayang, jangan marah dong, kamu kan penyabar dan manis" ucap Jihoon, dengan satu kalimat gombal yang basi menurut temannya itu, Hyunsuk langsung lulus. Cih, bucin.

"Yaud-"

BRAK!

"WOE! GAWAT! INI GAWAT BANGET!"

•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•

lope.
anu, w sgt lelah cug hari ini
padahal cuman rebahan..

CLBK ¦ HarusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang