Halo, setelah sekian lama aku engga buat cerita. Sekarang aku kembali dengan pair NCT Jaehyun x Renjun. Sebenernya ini cerita udah ada di draft lama, dan akhirnya aku mutusin untuk up cerita ini, semoga kalian suka ya.
Selamat membaca
---
Sosok manis berkulit putih terlihat beberapa kali menguap sambil merenggangkan otot tubuhnya yang terasa pegal. Efek hanya tidur 4 jam membuat tubuhnya terasa sangat lelah, semalam suntuk dirinya tidak bisa tidur karena hari ini adalah hari dimana dia akan pergi bekerja dengan status pemagang di perusahaan advertising terkenal di Jakarta.
Si manis bernama Huang Renjun itu, berulang kali memikirkan hal buruk yang akan terjadi di tempat dirinya magang nanti. Maklum, ini pertama kali dirinya merantau jauh dari orang tuanya di daerah tentunya membuat dirinya sedikit merasa takut tinggal sendiri di ibu kota.
Renjun menatap dirinya di cermin kamar kosnya, merapikan penampilannya yang terlihat kurang rapi. Setelah selesai bersiap, Renjun menarik nafas panjang dan menghela panjang berusaha menghilangkan rasa gugupnya. Sepanjang jalan menuju kantor, tak hentinya Renjun merapalkan doa agar orang-orang di kantornya bersikap baik dengannya terlebih atasannya nanti.
Renjun menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya, setelah bus Trans Jakarta berhenti di halte BEJ. Mata rubahnya menelisik bangunan di kawasan SCBD sebelum akhirnya pandangannya jatuh kepada gedung pencakar langit dengan tulisan 'Jung Act Digital Media' menghiasi bagian depan gedung. Kaki kecilnya mulai melangkah menjauh dari halte menuju kantor tempat dirinya magang, dirinya beberapa kali berusaha melatih senyum dan tata bahasa yang baik agar terlihat sopan nantinya.
Langkah kecilnya memasuki gedung mewah tersebut, menghampiri bagian resepsionis yang telah memberinya senyuman kecil hendak menyapa.
"selamat pagi"
"ahh, selamat pagi" balas Renjun dengan sedikit gugup
"ada yang bisa di bantu?"
"mmm, saya Renjun, saya.. mmm.. kemarin mendapatkan email kalau diterima magang di tempat ini"
"mohon ditunggu sebentar ya, saya akan hubungi pihak HRD terlebih dahulu"
Renjun hanya membalas dengan anggukan, kaki dan tangannya terus bergerak-gerak kecil berusaha menghilangkan rasa gugupnya.
Renjun terkejut ketika sebuah tangan besar menepuk pundaknya pelan, pandangannya beralih ke samping menatap sosok tinggi dengan jas hitam yang membalut kemeja putih di tubuhnya.
"Renjun, kau tidak apa?"
"ohh... ahh.. iya saya Renjun dan iya saya tidak apa-apa"
"ah syukurlah, saya daritadi panggil nama kamu tapi kamu melamun"
Renjun merutuki dirinya sendiri yang bisa-bisanya melamun karena saking gugupnya.
"maaf, saya terlalu gugup"
"tidak apa, santai saja ya. Perkenalkan, saya Johnny, HRD Jung Act Digital Media" ujar Johnny sambil mengulurkan tangannya.
"Huang Renjun" Renjun membalas jabatan tangan tersebut sambil tersenyum.
"ayo, kita ke ruangan kamu"
Renjun sedikit kewelahan mengimbangi langkah Johnny yang cepat dengan kaki mungilnya.
"Nah Renjun, ini ruangan tempat kamu ya"
Renjun mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, dimana sekarang orang-orang disana sedang menatapnya dengan penuh penasaran.
"Hei everyone, hari ini kalian ke datangan mahasiswa magang ya. Renjun silahkan perkenalkan dirimu"
Renjun mengangguk dan mulai memperkenalkan dirinya. Selama perkenalan sebenarnya Renjun cukup gugup, tetapi melihat respon yang diberikan oleh teman-teman kantornya membuat rasa gugup itu menguar keluar dari dalam tubuhnya.
"Terima kasih, Pak Johnny" ujar Renjun pelan dan langsung membukukkan badannya
"Sama-sama, saya tinggal ya" ujar Johnny setelah itu pergi meninggalkan Renjun
Renjun melangkahkan kakinya menuju meja kerja yang tadi sempat diberitahu oleh Mark sebagai kepala divisi marketing.
"Hai, aku Haechan" ujar sosok manis yang duduk disebelahnya
"ohh.. halo kak" sapa Renjun sopan
"panggil Haechan aja, gak usah pakai kak ya. Jarak umur kita gak jauh kok"
Renjun hanya mengangguk pelan dan tersenyum tipis, menyetujui ucapan Haechan.
Seharian ini Renjun merasakan bersyukur karena bayangan buruknya sepanjang malam mengenai kantor magangnya tidak terbukti sama sekali, dirinya diterima sangat baik oleh teman-temannya.
"Teman-teman, sebelum pada pulang. Saya ingin menginformasikan bahwa, besok pagi kita diajak meeting bersama Pak Dirut ya. Diusahakan jam setengah 8 sudah di kantor semua, kita diminta untuk presentasi proses project dari Asfood. Masing-masing PIC bisa buat presentasi kerja timnya ya " ujar Mark mengingatkan
Renjun menatap wajah teman-temannya yang terlihat tegang, pandangannya beralih ke Haechan yang sedikit menggerutu. Sejujurnya Renjun ingin bertanya kepada Haechan, cuma melihat tidak bersahabatnya wajah Haechan dirinya menjadi mengurungkan niat.
"Oh Renjun, kau besok ikut kami rapat dengan Pak Dirut ya. Pak Dirut ingin melihat mahasiswa magang yang masuk" ujar Mark
Renjun hanya mengangguk menurut dengan ucapan Mark. Sekarang jantungnya berdebar, membayangkan bagaimana sosok direktur utama perusahaan. DIrinya berharap bahwa direkturnya tidak seperti di novel-novel yang sering dia baca, bersikap dingin dan arogan kepada karyawannya. Membayangkannya saja, bulu kuduknya sudah merinding.
Renjun kembali ke kos dengan terus bertanya-tanya dalam hati
Seperti apa rupa bossnya? Masih muda atau sudah tua? Tinggi atau pendek? lalu sosok yang bagaimana bossnya? apakah dirinya dingin atau hangat? baik atau kejam?
tbc
---
Menurut kalian ini ceritanya gimana? enaknya di lanjutin atau engga?
Jangan lupa comment dan vote ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trainee [Jaeren x Taeyong]
FanfictionRenjun tidak tahu bahwa menjalin hubungan dengan pemilik perusahaan tempat dirinya magang, merupakan kesalahan besar. Dirinya sudah mencintai terlalu dalam, hingga sebuah fakta menghantam dirinya membuatnya hancur dalam sekejap ⚠️ Warning! ⚠️ bxb c...