EXTRA CHAPTER
Delapan tahun telah berlalu, dirasanya waktu memang berjalan begitu cepat. Jisoo bahkan mengingat jika kemarin ia masih menjadi gadis SMA yang kesehariannya menghabiskan waktu bersama teman-temannya, namun sekarang sudah berbeda, diusianya yang sudah mencapai dua puluh enam tahun, ia kedatangan malaikat kecil yang tampan juga mengemaskan.
Tiga tahun menjalin hubungan rumah tangga bersama Jaehyun rasanya gampang-gampang, susah-susah. Karena tidak selamanya dalam hubungan akan selalu damai, ada kalanya terjadi badai. Dan keduanya sudah mengalami dari badai petir sampai badai salju.
Keduanya memang tidak gampang, namun dengan sikap tenang dan sabar keduanya dapat melewati badai itu, hingga sampailah pada puncak kebahagiaan, tiga tahun menghabiskan waktu berdua, merekapun kedatangan anggota baru.
Bayi tampan nan mengemaskan hadir dalam kehidupan Jaehyun dan Jisoo. Jung Hyunsoo, pria kecil yang baru menginjak usia dua tahun itu terlihat girang bermain dengan sang Ayah, perutnya terkocok ketika melihat tingkah laku Jaehyun, tawanya yang terdengar menyiratkan kegelian membuat Jaehyun maupun Jisoo ikut tersenyum, tawa merdunya menular pada orang disekitarnya.
Melihat kedua orang kesayangannya membuat Jisoo tanpa sadar kembali membuka memory lama. Masih ingat? Dulu Jisoo sangat membenci Jaehyun, bahkan sangat menghindari Jaehyun. Seolah Jisoo benar-benar alergi jika harus berdekatan dengan pria itu, dan Jisoo ingin menghindari Jaehyun guna membuat alerginya mereda.
Namun seolah tidak ingin membiarkan Jisoo pergi darinya, Jaehyun terus menahan dan mencegah Jisoo untuk tetap tinggal didekatnya, sehingga lagi-lagi Jisoo tidak dapat berkutik dan hanya bisa pasrah.
Tiga bulan keduanya lewati dilatar belakang school life, banyak kejadian yang bahkan tidak pernah Jisoo duga, dari yang berhasil membuat Jisoo kesal, sampai yang berhasil membuat Jisoo mencapai batas kekesalannya menjadi tingkat amarah.
Dan itu semua ulah dari Jaehyun.
Jisoo tidak tahu, jika Jaehyun selalu mempunyai cara untuk membuatnya emosi, bahkan sampai berhasil membuat emosinya meluap-luap seperti lava yang baru saja menetes dari wadahnya.
Tapi mengingat sekarang keduanya berjodoh, membuat Jisoo seketika ingin menertawakan dirinya sendiri, dulu ia sangat menghindari Jaehyun, dan sekarang ia malah sangat lengket dengan Jaehyun.
Jisoo bahkan kembali mengingat bagaimana Nayeon yang menertawakannya dengan terbahak-bahak dihadapannya dan Jaehyun, saat diacara pernikahannya dulu.
Sambil berusaha meredakan tawanya, gadis Im itu berkata, "Jis, abis ini jangan salahin gue yang selalu baca atau nonton hal-hal yang berhubungan sama dunia fiksi romance, karena nyatanya apa yang pernah gue ceritain ke lo tentang Guru sama Muridnya yang saling suka dan berjodoh itu nyata terjadi di kehidupan lo."
Sehabis itu Nayeon kembali tertawa, sehingga banyak pasang mata yang menatapnya keheranan karena tertawa tidak ada hentinya, saat itu Jisoo dilanda perasaan malu, berbeda sekali dengan Jaehyun yang malah tersenyam-senyum tidak jelas menanggapi ucapan Nayeon.
Dunia memang selucu itu.
"Bunda." Jisoo tersentak ketika merasakan jari-jari kecil yang menyentuh tangannya.
"Iya, sayang?" Jisoo berjongkok menghadap Hyunsoo, guna mensejajarkan tingginya dengan sang buah hati.
"Unsoo lapel." Imbuh Hyunsoo sembari bergerak memeluk Jisoo.
Astaga, lihat. Betapa gemasnya pria kecil ini, jika tidak kenal tidak tega, Jisoo sudah memakan anaknya sendiri saking gemasnya.
"Unsoo ke Daddy dulu ya, Bunda buatin makanan buat Unsoo. Oke?" Ujar Jisoo sembari mengusap puncak kepala Hyunsoo dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐞𝐚𝐜𝐡𝐞𝐫 𝐀𝐧𝐝 𝐌𝐞 | 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐨𝐨 [𝟐]
Fanfiction°° ꒰ 𝐄𝐍𝐃 ꒱ °° Jisoo akui gurunya itu tampan, tapi dia juga sangat menyebalkan. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ© 𝐉𝐀𝐃𝐀𝐒𝐎𝐗𝐗