Bedah Buku
"THE FLASHLIGHT"
karya Rahma_Ad|KESAN & PESAN THE FLASHLIGHT|
by Rahma_AdBab 1
Membuka cerita dengan aksi, saya pikir tidaklah terlalu buruk. Awal cerita memang sengaja saya tekankan tentang kekuatan aneh yang dimiliki Rea, sedikit informasi mengenai Orang Asing, serta penggambaran sekilas dunia pada saat itu. Bima juga turut serta disisipkan di chapter ini sebagai tokoh yang memegang informasi yang dibutuhkan karakter utama. Yah, intinya saya ingin memulai kisah ini secara perlahan dan misterius.Bab 2
Perbatasan dengan penjaganya. Bukankah hal itu sudah cukup menjelaskan hubungan apa yang terjadi antara penduduk desa dengan dunia luar? Ya, di bab ini Rea pun mulai beraksi mengungkapkan pertentangannya dengan sistem yang dibuat pedesaan. Pssth. Karakter Rea yang sedikit liar sengaja didesain untuk merepotkan penjaga perbatasan.Bab 3
Di bab ini beberapa tokoh mulai muncul. Vharlots diterangkan sebagai makhluk dimensi lain dan dideskripsikan selaras mungkin dengan suasana pedesaan. Jujur saja, lumayan cukup sulit membangun dunia dalam cerita ini.Bab 4
Jika di bab sebelumnya menjelaskan mengenai Shardark, maka pada bab ini sangat tepat untuk menjelaskan hubungan Rea dengan keluarganya. Vharlots yang lemah lembut dan Shasa yang implusif agaknya tidak cocok dengan Rea yang liar. Sejumlah misteri turut disebar bersama dengan beberapa informasi yang dikemukakan Shasa melalui diskusinya. Mengenai ke mana menghilangnya sumber penghidup teknologi dan penyimpangan genetic, sepertinya itu akan menjadi permasalahan utama bagi mereka ke depannya. Entahlah, yang jelas cerita ini akan sangat panjang.REVIEWS
Review by: Ica
Bab 1
Opening paragraf yang lumayan bagus, diawali deskripsi suasana. Ide indera spesial Rea jenius! Jadi pengen punya. Scene di bab awal ini mendorong rasa kepo karena beberapa bagian dibuat begitu misterius. Lanjoet!
Bab 2
Karakter Bima cukup mengundang penasaran. Cowok yang misterius dan menarik. Dia orang asing, tapi kenapa dia peduli pada Rea yang notabene musuhnya. Apakah ada udang dibalik batu?
Bab 3
Sekali lagi, aku suka deskripsinya yang detail. Seleraku sekali. Suasana alam yang dideskripsikan pun entah bagaimana bikin adem dan bayangannya dapat divisualisasikan dengan jelas. Oh, dan juga karakter Rea yang suka sinis agak nyebelin sih, but for me itu nilai plus haha.
Bab 4
Sejauh ini aku belum melihat konflik, masih kalem. Awalnya kukira Rea terkenal secara positif si desanya, tapi ternyata ... not so much. Kesian juga sih. Eh tapi Rea bandel sih. Huhuuu. Atau jangan-jangan ada alasan yang lebih serius mengapa penduduk desa tidak menyukai Rea?
Semangat terus nulisnya ka Rahma~
Review by: Sea
CHAPTER 1&2
Di chapter ini aku ngeliat karakter Bima itu abu-abu sempet curiga juga sama dia ga tau kenapa wkwkw, dan penasaran dengan alasan kenapa teknologi di dunia pada saat itu mati ditambah para orang asing yang berusaha buat incer suatu hal dari pendesaan Rea, overall menurutku dari segi cerita udah unik, penulisan juga ga kaku, cuma sedikit saran untuk tidak mengulangi kata yang sama dibeberapa paragraf, tapi kadang kita emang suka ga sadar sih aku juga gitu soalnya hiks.
CHAPTER 3&4
Ga ada hal yang harus diragukan, semuanya bener-bener baik! Aku mulai memahami latar belakang para tokoh dan tentu memahami sifat Rea yang terkesan tidak pedulian, ditambah makhluk bernama Sharkdark(aku lupa penulisannya maaf kalau salah:D) sekaligus penasaran apakah Rea adalah seorang mutan? Apakah yang mengendap-endap di kamarnya pada malam hari itu adalah Bima? Kekuatan apa yang mereka miliki? Dan apa yang terjadi dengan ayahnya???
Entah mengapa aku memiliki firasat bahwa sang ayah berkerja sama dengan para Sharkdark di luar sana, daripada itu hal yang paling membuat aku penasaran, kenapa listrik ga ada?
Intinya menurutku karya ini sudah bagus kok, tidak ngebosenin pula, kata-kata yang dipakai juga rapih, tanda bacanya menurutku juga tidak berantakan, dan ceritanya unik!
Cuma aku masih belum bisa ngebayangin wujud Vharlots dan melihat apakah dia itu perempuan atau laki-laki
Review by: Gilang
BAB 1
Narasi yang penuh warna dengan proporsi cukup berimbang. Pada bagian awal, Rahma berhasil menarik minat saya dengan konsep dunia tanpa cahaya yang tengah dirupa. Dengan elemen cerita ala-ala aksi survival, plot dibawa cukup cepat disertai intensitas ketengangan yang meningkat seiring paragraf bergulir. Deskripsi cerita cukup mendetail dan rangkaian adegannya sangat dinamis. Karakter Rea juga berhasil ditampilkan dengan cakap dan energik. Namun terdapat poin yang harus diperbaiki pada cara bertutur yang masih cukup kaku dan pembawaan alur yang terkesan terburu-buru.BAB 2
Orang Asing, perbatasan dan kesukuan.
3 elemen penting yang bikin saya penasaran dengan latar tempat tinggal Rea dkk. Karenanya saya sempat merasa nuansa cerita lebih ke fantasi ketimbang sains fiksi. Untungnya Rahma sepertinya masih hati-hati dalam membangun dunianya tanpa berusaha spam informasi. Good job . Oh iya, eksistensi karakter Bima masih terasa mengambang dan misterius, seperti pembaca di bagian awal masih belum menemukan titik menarik darinya, namun dia sepertinya penting. Semoga ada pengembangannya lagi.
BAB 3
Entah kenapa pembawaan karakter Rea sedikit menyebalkan di bagian ini. Tapi saya mencoba maklum saat lawan bicaranya seperti Vharlots dan juga Shasa melakukan hal serupa dalam dialognya. Hadirnya pengenalan para Shardark menambah list asumsi saya tentang relevansinya dengan matinya sumber listrik di bumi. Benarkah memang karena badai elektromagnetik? Atau...entahlah.
BAB 4
Penduduk desa yang menjengkelkan beserta Rea yang impulsif dan liar. Kombinasi yang membuat saya bingung harus bersimpati atau kesal pada salah satu pihak. Konflik internal keluarga Rea juga berhasil dibawakan dengan ringan namun mengena. Benang misteri mulai disebar kemana-mana. Terutama saat menyinggung soal ayah mereka yang menghilang dan soal transmutasi genetika. Kemudian saya berkesimpulan bahwa Rea jelas bukan gadis biasa-biasa saja. Masih banyak puzzle cerita untuk menggenapinya.
***
Overall, kerja bagus buat Rahma. Konsep cerita sudah cukup matang dan menarik. Pembawaan karakter utama yang meski penyebalkan, tapi punya sisi uniknya tersendiri. Hal yang sekiranya perlu diperbaiki adalah terkait penyajian alur yang terbilang lambat. Seolah belum ada trigger kuat untuk mengkatalisasi pembaca untuk terikat dengan cerita utama. Selebihnya, tetep semangat dan asah terus kemampuan menulisnya!
Review by: Ram
Peringatan: Resensi ini dibuat dengan sudut pandang subjektif. Pebedaan pasti ada, tapi tulisan ini hanyalah penilaian pribadi.
[BAB 1: REA SI GADIS PEMBURU]
Langsung pada inti. Saya selalu suka dengan gaya penulisan semacam ini, sehingga cerita tidak perlu memakan waktu lama untuk dicerna, dapat membangkitkan impresi dan imajinasi ketika pertama kali dibaca. Penulis menempatkan benih-benih konflik melalui potongan adegan demi adegan dalam porsi yang pas untuk dinikmati. Ada banyak cerita yang serupa di luaran sana, namun karya-karya yang memperkenalkan karakternya melalui 'teknik show' cukup langka ditemukan.
[BAB 2: PERBATASAN DAN PEMBATASNYA]
Provokatif. Apakah bab ini sengaja ditulis dengan tujuan untuk menantang pikiran keingintahuan? Jawabnya, iya. Lihat saja bagaimana penulis menyusun kerangka narasinya, satu persatu saya disuguhkan dengan world building yang unik dan tak lupa beberapa konflik, kecil namun mendetail. Walaupun aksi yang disuguhkan sedikit mengendur—jika dibanding bab sebelumnya—namun hal ini terbayar dengan pengenalan karakter baru dan tema yang unik.
[BAB 3: SI SHARDARK VHARLOTS]
Menarik namun rumit. Entah kenapa saat berada di bab ini waktu seakan terhenti. Saya terpesona dengan karakter paling menarik yang diperkenalkan oleh penulis disini. Saya menduga karakter ini memiliki hubungan emosional yang dalam dengan sang protagonis. Mungkin saja akan menjadi salah satu tokoh kunci dalam cerita ini, atau entahlah. Awalnya saya mengira jika bab ini tidak memiliki sesuatu yang menarik, namun ironisnya saya malah terhanyut dengan plot yang dibangun oleh penulis. Sukurlah ... tombol 'next' itu sudah ada disana, membuat penasaran untuk mengikuti kisah selanjutnya.
[BAB 4: ANDREA ANURADHA WASKITA]
Menggila dan penuh intrik. Saya sangat tertarik dengan deskripsi perubahan iklim pada opening line di bagian ini—yaitu mengenai badai elektromagnetik sebelumnya. Apakah hal tersebut memiliki korelasi langsung dengan plot? Ini menarik untuk digali.Salam manis,
Tim Scifer
KAMU SEDANG MEMBACA
Recensio Book
De TodoKali ini, Black Pandora Club menghadirkan kemudahan bagi kalian para pembaca Wattpad untuk mengenal karya-karya master piece dari para member BPC, hanya dengan melalui satu "portal teleportasi" saja. Eits, tunggu dulu. Portal teleportasi? Yaps! Kont...