"kau bisa lihat..."ucap Lyon menggantung membuat mereka yang berada di sana penasaran apalagi Liam yang menatap Lyon serius
"Lihat apa?bicaralah"geram Liam yang di gantung oleh putra bungsunya
"Aku tak mau bicara sebelum kau cerita semua~apa mau-mu siapa dirinya tak betah bila ada yang lain~"
Seketika rahang mereka terjatuh ketika mendengar ucapan ehk nyanyian Lyon yang cempreng layaknya bocah
Bahkan tanpa dosanya Lyon kini tengah tertawa terpingkal pingkal,
sungguh melihat wajah komuk mereka membuat moodnya naikLyon menghentikan tawanya dengan susah payah bahkan sekarang air matanya sedikit jatuh karna tertawa
"Aku akan memanggilmu Daddy,
walaupun penampilanmu sedikit gelandangan,tapi itu bisa di urus"
ucap Lyon dengan menghapus sedikit air matanya yang keluarLagi lagi mereka menjatuhkan rahangnya lebay,mereka tak menyangka hinaan atau pujian itu keluar dari mulut bocah kecil di hadapannya yang berani mengatai seorang william si iblis kejam
Lyon tanpa dosanya berdiri dari tempat duduknya dan menduduki pangkuan sang daddy yang membuat Liam menegang seketika,tangan mungil nan halus Lyon ia usapkan pada wajah tampan sang Daddy
Lyon sedikit akui jika wajah daddy-nya tampan,ingat sedikit,sebenarnya ia iri pada daddy-nya itu pasalnya tubuh daddy-nya itu seperti tubuhnya
dulu,penuh pesona dan berotot,lalu tubuh yang sekarang Lyon hanya bisa bernafas pasrah"Daddy apa aku benar benar anakmu"
tanya Lyon yang masih dalam kegiatannya,bahkan sekarang manik jernih itu bersitatap dengan manik Liam yang tajam"Ntahlah"balas Liam acuh dengan mengindikkan bahunya
"Sekarang aku yakin jika diriku bukan anakmu,lalu di mana ayahku yang sebenernya"ucap Lyon yang sebenarnya menggoda sang Daddy agar mengakui ia sebagai anaknya walau sebenarnya Lyon tak menganggap Liam sebagai ayahnya
Liam yang mendengarkan ucapan Lyon pun menggeram marah,matanya menajam menusuk ke arah Lyon,
namun Lyon tak bergeming takut,
menurutnya tatapan tajam milik daddy-nya itu tak seberapa di
bandingkan milik pak tua itu memikirkan hal itu bagaimana yah kabarnyaApa ia bersedih karna mehilangan dirinya?
Pasti tidak bukan mengingat kelakuan dirinya di masa lalu yang selalu membuat dia marah
Tapi tanpa Lyon tahu sebenarnya pria yang Lyon sebut pak tua itu merasa kehilangan hidupnya(Lyon) dia menyayangi Lyon seperti cucunya sendiri namun dengan caranya sendiri
"Kau putra ku,putra seorang William Vernando Astaroth kau dengar itu Apollyon Bile Astaroth"ucap Liam penuh tekanan yang membuat lamunan Lyon buyar begitu saja
"Ahk aku tak mendengarnya"ucap Lyon dengan wajah tanpa dosanya
"aku mengantuk hoammm"lanjut nya seraya mencari posisi yang nyaman di pangkuan sang DaddyLiam yang mendengar ucapan anaknya pun hanya menghela Nafas pasrah,kenapa anaknya menjadi menyebalkan seperti ini?kemana anaknya yang selalu kalem dan pendiam itu bahkan dulu anaknya saat berbicara bisa di hitung oleh jari lalu sekarang?bahkan anaknya lebih cerewet ketiban ibu kos yang menagih uang kos_menyebalkan
Dengan kaku Liam mengusap punggung putra bungsunya,ahkk ia melupakan niat awalnya untuk menjemput si bungsu untuk kembali ke kediamannya,sudah cukup lama ia membiarkan si bungsu untuk tinggal bersama orang tuanya tapi sekarang tidak lagi
Semua halangan sudah ia selesaikan bahkan sekarang ia lebih tertarik dengan si bungsu yang berubah karna amesia,tak lama suara dengkuran terdengar pertanda jika Lyon sudah memasuki alam mimpinya dengan hati hati Liam membawa putranya berdiri
"Aku akan membawa pulang anakku"
Beritahu Liam pada kedua orang tuanya dan di balas anggukanDalam perjalan Liam terus menatap pada pangkuannya yang terdapat putra bungsunya,wajah bulatnya mengingatkan pada mendiang sang istri,bagaikan pinang di belah dua wajah Lyon dan sang istri sangat mirip bahkan bisa di katakan Lyon versi cowo
"Ayah apa kau tak lelah menggendong Lyon sedari tadi"tanya Niel yang sedari tadi memperhatikan ayah dan adiknya di kursi depan,sebenarnya Niel merasa panas di hatinya,ia juga ingin memanjakan adiknya okey
Liam melihat ke arah putra sulungnya sekilas lalu melanjutkan kembali aktifitasnya mengusap rambut halus Lyon tanpa sadar ia membangunkan singa(Lyon)
"Eughh ayah.."lenguhan kecil terdengar dari mulut Cherry Lyon,hal
pertama yang ia lihat adalah wajah teduh ayahnya,tatapan yang berbeda ketika pertama kali ia melihat ayahnya beberapa jam yang lalu"Apa kau benar ayahku"Lyon terus menanyakan hal itu,ia ingin memastikan jika pria yang tengah memangkunya adalah ayahnya
"Kenapa kau bertanya hal yang sudah pasti"balas Liam dengan sedikit jengkel,apa putranya itu tak mengerti jika dirinya benar benar ayahnya!!
"Kau seperti gelandangan yang kulihat tadi,lihat penampilanmu bahkan kau sangat jelek tidak seperti diriku yang tampan"
"Yah kau benar pria tua itu seperti gelandangan"sahut Niel dengan tampang dinginnya tapi percayalah ia tengah berusaha menahan untuk tidak ketawa apalagi melihat wajah ayahnya yang semakin dingin
Lyon melihat ke arah suara di mana pria yang wajahnya sama seperti Liam namun ini versi mudanya"apa dia tak memiliki kaca,bahkan wajahnya sama seperti Daddy"gumam Lyon dengan wajah bingungnya tapi Liam maupun Niel mendengar gumaman Lyon dan merasa jengah akan sikap kenarsisan putra bungsu Astaroth
Di sepanjang perjalanan Lyon terus saja mengoceh tentang penampilan Liam yang menurutnya tak layak untuk di sebut sebagai ayah,meski Liam memakai baju khas kantornya yaitu pakaian kantor tetap saja ia tetap di Katai gelandangan oleh putra bungsunya
Liam jadi berpikir kenapa putra bungsunya berubah?meski Liam menyukai sikap baru putranya tapi Liam merasa jengah.....
Putranya dulu hanya berdiam bahkan ia ingat ketika Lyon di bully dahulu Lyon hanya terdiam dan tersenyum tanpa melawan, putranya dulu sangat baik sama seperti mendiang sang istri
Hati putranya terlalu baik bahkan ia sampai jengkel!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLLYON BILE{Slow Update)
Teen FictionTransmigrasi dah itu aja nggak perlu bahas p×l langsung baca aja capcus~