Heyoo!
Happy reading!
Jangan lupa vote dan koment, sebelum membaca!!!
---------------------------------
Sepasang remaja tengah duduk santai di ayunan kayu moderen berwarna cokelat dengan masing-masing di tangan memegang pop corn.
" Romantis juga kayak gini". Ucap Albin lelaki berparas hitam manis yang tengah merasakan kebahagiaan
Cewe yang di samping nya hanya tersenyum mendegar penuturan albin memang benar sangat 'Romantis' Walaupun hanya duduk di ayunan rumah nya dengan background halaman rumah nya yang di tanamin buah anggur.
Callista Medina, wanita disandang disabilitas wanita berparas cantik dengan rambut panjang bergelombang bawah, mata yang belo siapa pun yang melihat tidak akan menyangka Medina wanita ber usia 17 tahun tidak bisa mendengar.
Dirinya sudah sejak bayi tidak mendengar di akibatkan mamah nya pas hamil mengidap penyakit campak yang dimana virus nya terkena ke janinnya. Medina tidak malu sekarang medina sudah menjadi wanita yang kuat dan percaya diri, dan selalu percaya ' Tuhan itu sayang sama medina mangkanya medina dikasih tidak mendengar supaya medina engga stress nantinya'.
Caessar Albin Abhitama, Ketua geng ALTHER lelaki ber paras ganteng. Albin manusia keras kepala, acuh dan dingin. Albin tidak akan segan-segan ber tindak tidak wajar kalau ada yang bertindak pada nya atau temannya dia akan membela.
Hubungan dengan medina sudah
berjalan 6 bulan ini mereka memang baru ketemu entah kekuatan apa albin terpanah dengan kelucuan medina saat tidak sengaja bertemu di pasar malam saat dirinya tengah menemani adiknya Al." din siniin tangan kamu". Ucap Albin mengintruksi cewe itu dan medina mengasih satu tangan kiri ke albin
Albin merogoh saku baju nya mengambil sesuatu yang sudah di siapkan dari tadi. Benda berbentuk lingkaran berwarna pink dengan gambar love di tengah membuat terlihat cantik.
" Bin ini kan "
" Iya emang cincin chiki din tapi kamu harus tau perjuangan aku buat nyari hadiah cicin di chiki kantin ". Ucap Albin sambil menautkan cicinnya yang agak kecil dan hanya pas di kelingking medina
" kamu ada-ada aja, pantesan aja chiki di warung belakang habis. Jadi ini ulah kamu". Ucap medina menatap mata Albin, yang di omongin nya malah terkekeh geli
Albin lelaki sederhana walaupun dirinya memiliki harta dan kekuasaan tapi albin tidak menunjukkan malah lelaki itu bekerja di kafe temannya 'anton' Padahal kalau papahnya tau bisa abis dirinya diceramahin, bukan karna papa nya malu tapi karena papa nya merasa tidak berguna dirinya kerja tapi tidak ada yang menghabiskan uang nya.
Albin dan medina tenggelam dalam lamunan sendiri - sendiri dengan mata terfokus dengan tanaman anggur yang sudah banyak. Tidak banyak bicara yang mereka ucapkan hanya diam untuk menikmati momen disekolah tidak bisa dirinya begini apa lagi albin tidak bisa bermanja dengan medina.
" Din publish aja yuk hubungan kita". Ucap Albin kian memfokuskan matanya ke netra medina, yang ditatap hanya menghembuskan nafas nya
"Al"
"bercanda kok yang aku bakal tunggu kamu siap diresmiin di sekolah". Ucap Albin mengacak rambut medina
Medina menatap mata albin dengan tenang medina tau albin sangat ingin dirinya di publish di sekolah tapi medina takut repotasi albin akan turun apa kata anggotanya albin berpacaran dengan si'TULI' sebutan yang sudah terkenal di sma.
Beberapa anggota alther kadang suka mengatai nya dibelakang albin medina gak mau albin berantem dengan anggota nya karena dirinya, dia gak mau merusak masa remaja albin biarlah hubungan nya 'backstret' sebenarnya medina kadang gak sanggup dengan sikap albin yang welcome dengan wanita mana saja tapi medina percaya albin tau letak hati yang benar untuk siapa.
'Semoga'
"Maaf". Cicit medina pada albin dengan mata sudah berlinang air mata
" Ehh, medina aku gapapa aku gak masalah kita backstret din yang terpenting itu kamu nyaman dengan hubungan kita, udah jangan nangis dong nanti aku dor abang kamu gimana ". Ucap Albin berusaha menghibur medina, medina pun tersenyum mendengar guyonan receh albin yang takut pada abang nya yang berprofesi tni
" Udah sore aku pulang ya, besok aku jemput". Pamit Albin dengan diangguki medina
Medina dan albin pergi masuk dahulu katanya albin ingin berpamitan dengan mamah mertuanya. Terlihat mamah nya sedang merapihkan kue pesanan ke dalam dus.
"Tante bin pulang dulu". Ucap Albin melembutkan suaranya, ghea—mama medina hanya menggelengkan kepalanya dirinya sudah tau tabiat albin kalau gini pasti ingin dibawakan satu dus brownis nya
" Modus, Sorry ya albin tante gak nyisahin kamu jadi gak usah sok manis depan tante yaaa". Ucap Ghea membuat albin sedikit menekuk mukanya gagal dapet kue brownis gretong + enak
" Yaudah deh tante albin besok suruh bunda kalau besok pesannya jangan di tante soalnya tante pelit sama albin, masa kue sebanyak ini gak ada nyisa 1 dus minimal 1 potong"
" HEH! Bisanya kamu ngancem tante dikira tante gak bisa ngancem kamu, tante bisa loh pindahin medina ke Ausi ". Ucap Ghea menjaili albin
" Enggak ya tente. Awas aja sampe beneran albin nikahin medina sekarang juga" balas albin membuat tawa ghea dan medina pecah
" gayanya anak tunggal pak moryadi". Ejek mama ghe
Setelah bercanda sedikit dengan mama mertua albin langsung berpamitan lagi dengan diantar medina keluar rumah, waktu sangat cepat padahal dua sejoli inj masih ingin berdua Aah—andai hubungannya tidak backstret pasti mereka memiliki banyak waktu.
"Aku pulang ya, jangan tidur malem-malem". Ucap Albin
"Iya, kamu hati-hati "
Albin langsung tancap gas motor vespa matick hitam nya, medina terus memandang Albin yang kian menjauh tidak terlihat jaket nya. Setelah itu medina masuk kedalam rumah dirinya mendekati mamah nya yang terlihat sibuk membereskan kue.
" mah mau ade bantu? "tanya Medina pada mamanya
Mamahnya yang sedang merapikan dus kotak menatap kearah medina dengan seulas senyum" No, mamah udah selesai ini tinggal mamah anterin mendingan kamu mandi soalnya ka rey bakal pulang"
He-heyy semoga suka ya!!
Dont forget vote + komen
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO Medina?
Teen FictionCallista Medina hanya satu impian nya yaitu,"Mendengar". Permintaan yang sederhana namun sulit di gapai, ter lahir dengan dunia sunyi dia Medina Siswa kelas 2 SMA yang mahir dalam menggambar. Banyak Yang mengatakan dia si "TULI" padahal tuli dan t...