3. KELIX: CHAPTER 3

94.6K 3.9K 56
                                    

Halawwww yipii yipii yipii
Syapa yg nungguin gwehj up, ga ada yhh yauda siee

Absen dulu kalian nemu cerita ini dari mana?

Kalian baca ini jam berapa

Eummm apa lagi yhh, aku cuma pengen mau deket sama kalian aja

Yaudah happy reading all

.

.

.

⋆ ˚。⋆୨ ʚɞ ୧⋆ ˚。⋆

Malam itu para anggota inti Hades tengah berkumpul dimarkas. Markas yang sudah dianggap sebagai rumah kedua bagi mereka. Walau tidak luas tapi sangat cukup untuk mereka anak-anak Hades. Tak hanya yang inti saja ternyata, ada beberapa anggota Hades yang dari sekolah lain atau dari daerah lain.

Mereka hanya mengobrol, merokok, melempar candaan, ada juga yang bermain gitar dan cajon, ada juga yang tengah makan atau mengemil dan sebagainya.

Seperti halnya dengan Karel, Zio, Leo, dan Devan. Mereka tengah bernyanyi dengan semangat 45.

Zio yang bermain gitar, Leo yang bermain cajon, sedangkan Karel dan Devan menjadi biduanya. Karel naik keatas meja sembari menggoyangkan pantat nya seolah itu seksi.

"KU MENARI-NARI, KARENA BAHAGIA!!" teriak Karel yang heboh.

"SAAT KU MELIHAT, 76 JAYA, 76 JAYA, HOO HOO HOO," sahut Devan tak kalah heboh nya.

"Kok 76 sih ngab," protes Zio.

"Beda selera ngapain dibahas, anjay senggol dong slebew serrrrrr ahhh!" balas Devan menari bak biduan.

Karel menggoyangkan kepalanya khas seperti trio macan, "AAA AAA AYEEE!!"

Arzhen yang mendengar itu pun kemudian berdecak, "gak kebayang gue image Hades kalau orang-orang ngeliat ternyata anggota inti nya spek jablay."

"Awokawok! Bukan jablay lagi ngab! Udah kaya banci kolong jembatan!" sahut Leo kemudian tergelak.

"Arzhen sama Leo kalo ngomong suka bener dah," sahut Zio.

"Arzhen sekali ngomong langsung jleb ya ngab," ujar Devan menampangkan wajah sedih.

"Teganya kamu mas bilang begitu, sakit hati adek mas, sakit!" Karel memegang dada nya berakting seolah sakit hati.

Arzhen bergedik ngeri kemudian lelaki itu menyusul sang ketua Hades.

Kelix sedari tadi memang diam ia hanya berkecamuk dengan pikiran nya sembari menghisap rokok, kini dia sudah hampir habis sebungkus. Kelix memang perokok aktif.

"Mikirin apa sih? Stress amat tuh muka," tanya wakil ketua Hades itu.

Kelix hanya melihat sekilas lalu menggelengkan kepala nya, dan lanjut menatap lurus pandangan nya. Arzhen yang mengetahui ia tak mau diganggu kemudian menepuk pundak Kelix lalu berlenggang pergi bergabung dengan adik kelas nya.

Lelaki yang memiliki tato laba-laba itu terus terbayang dengan kejadian tadi, dimana perempuan yang menumpahkan kuah bakso berani membalas tatapan nya, bukan tatapan tajam melainkan tatapan yang teduh. Ah sial! Gejolak apa ini yang terus mengganggu pikiran nya.

KELIX; king of HADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang