prolog

94 8 0
                                    






.
.
.


"wahh jadi apakah kira kira anda merasa puas dengan pencapaian anda saat ini yang katanya disebut sebut sebagai orang paling berpengaruh dikorea?"

pembawa acara televisi nomor 1 di korea itu pun menatap sang empunya untuk menjawab pertanyaan yang tadi dilontarkan .

"hahaha saya rasa anda terlalu membesar besarkan, saya hanya menjalankan apa yang ingin saya jalankan . dan dengan potensi juga minat itu yang membuat saya berada di titik ini"

lelaki cantik dengan setelan jaket coklat yang sangat cocok dengan kulit putihnya itu lalu mengambil botol minuman yang berada di dekatnya dan meminumnya .

cantik

dari depan televisi seorang lelaki yang memakai baju tidur melihat dengan lamat lelaki  yang tak lain adalah mantan istrinya itu , sungguh interview kali ini menurut jaehyun lumayan banyak yang dibicarakan tapi ia tak peduli dengan pertanyaan itu ia hanya terus memperhatikan mantan istrinya.

"kenapa dia bertambah cantik?"

"nah ini adalah pertanyaan terakhir, apakah karir dan ketenaran anda saat ini adalah salah satu dari bentuk pelarian dari perceraian anda 3 tahun lalu?"

jaehyun yang mendengar itu langsung terkejut dan menatap sang pembawa acara itu , bagaimana bisa dia menanyakan sesuatu yang sangat sensitif ?

lalu matanya beralih ke doyoung yang tersenyum kecil

"menurut saya ini adalah bentuk kebebasan saya dalam melakukan apapun"

"maksudnya sewaktu menikah apakah anda tidak bebas?"

jaehyun terus menerus melihat doyoung yang anehnya masih tersenyum.

"mungkin"

jawab doyoung dengan tertawa kecil memperlihatkan senyum manisnya .

bagaimana bisa?

"yak pertanyaan tadi mengakhiri acara kita saat ini , jangan lupa dengan menonton ulang acar-"

jaehyun langsung mematikan tv ketika melihat taeyong yang turun dari tangga dengan menggendong jeno .

"tadi nonton apa? kok di matiin??"

"cuman acara tv biasa, bosenin makanya aku matiin"

"ohh , bibi mana??"

ucap taeyong sambil mencari keberadaan bibi untuk minta tolong jeno ditidurkan karena sudah larut.

"tadi kayaknya di dapur buatin aku teh, gatau sekarang dimana"

taeyong mengangguk pelan dan berjalan ke dapur lalu ketika keluar ia membawakan segelas teh untuk suaminya.

"Jeno?"

tanya jaehyun pada istrinya itu ketika melihat ia datang tampa Jeno di gendongannya.

"aku titipin di bibi, aku pengen berduaan sama kamu doang"

jawab taeyong dengan senyuman , ia meletakkan teh di meja didepan jaehyun lalu duduk dan bersandar pada dada bidang suaminya.



"tadi kamu nonton doyoung di tv kan?"








.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

new?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang