Orang Spesial??

4 0 0
                                    

Happy Reading

"Anak-anak hari ini akan ada murid baru," ujar bu Siska

Para murid mulai riuh. "Gue dengar murid barunya ganteng banget," ujar Cindy centil. "Dia model tau," ujar Tika tak mau kalah. Gashela dan Pyora hanya mendengarkan ocehan temannya yang unfaedah itu. "Dasar cewek!" Sinis Pyora "lihat bening dikit langsung melek tuh mata," lanjutnya.

Bu Siska mempersilahkan anak tersebut masuk. Nampaklah seorang anak lelaki tinggi semapai dengan wajah tampan bak patung sempurna dengan polesan. Mata para gadis dikelas langsung berbinar Pyora sendiri yang tadinya mencibir temannya malah terang-terangan memujinya.

"Sumpah! Demi butiran salju samudra pasifik dia ganteng banget," ujar Pyora histeris.

Gashela hanya melihat sekilah lalu kembali menaruh kepalanya dimeja. Gashela merasa badannya lemas oleh karena itu, dia tidak menanggapi omongan Pyora.

"Shel lihat deh," ujar Pyora sambil menguncang tubuh Gashela.

Gashela dengan terpaksa melihat kesosok yang sedang berdiri didepan. "Degh!" Gashela kaget bukan main. "Cowok itu..," gumam Gashela.

"Kamu kenal dia?" Tanya Pyora. Gashela lalu menggeleng kuat.

"Silahkan perkenalkan diri kamu," perintah bu Siska.

"Halo semua, nama gue Robby Argantara gue harap kita bisa berteman," ucap Robby mengakhiri perkenalannya.

"Oke Robby kamu duduk dibelakang Gashela ya," ujar bu Siska sambil menunjuk bangku yang kosong.

Robby berjalan melewati Gashela dan memandang wajah gadis itu sekilas. Gashela merutuki kebodohannya karena tidak menyandari jika Robby memakai seragam yang sama dengannya tadi serta orang yang mau menabraknya tadi sekaligus menolongnya. "Pantas saja dia tadi tahu sekolah ini," batin Gashela.

"Om mohon jaga anak om Robby," pinta seorang lelaki.

"Tante harap kamu bisa membuat dia bahagia," ujar seorang perempuan.

"Jika kalian ingin anak kalian bahagia kenapa kalian malah ninggalin dia," kesal Robby.

"Jaga bicaramu Robby!" Bentak papa Robby.

Jam pelajaran olahraga tiba, saat diruang ganti Pyora berkali-kali menanyakan keadaan Gashela tapi gadis tersebut selalu berkata kalau dirinya baik-baik saja. "Mending kamu gak usah ikut olahraga deh Shel muka kamu pucat," ujar Pyora Khawatir. Tapi Gashela hanya menjawab dengan senyuman.

"Oke sekarang pemanasan lari keliling lapangan 15 kali," ujar Pak Angga. Para murid mulai berlari mengelilingi lapangan. Gashela berusaha berlari walau dia sudah sangat lemah.

"Brukk!"

Gashela jatuh pingsan, Pyora yang melihat itu lalu menghampiri Gashela. "Shel bangun," ujar Pyora panik melihat wajah pucat Gashela. Robby yang melihat itu langsung membawa Gashela ke UKS tanpa berkata sepatah katapun diikuti dengan Pyora yang berjalan dibelakangnya.

Gashela mulai membuka mata perlahan, kepala Gashela masih sedikit sakit. Disamping brangkar Gashela melihat Pyora yang sedang duduk dengan rasa khawatir. "Ra....," ujar Gashela lemah.

"Shel kamu gak papa? Apa mau kerumah sakit?" Tawar Pyora. Gashela hanya menggeleng lemah.

Gashela melihat ada sebuah roti dan susu disamping brangkar. "Kamu yang beli?" Tanya Gashela sambil berusaha bangkit. "Bukan tapi Robby yang beli," Jelas Pyora. Pyora juga mengatakan bahwa Robby-lah yang membawanya ke UKS.

"Kenapa dia bersikap seperti itu?" Bingung Gashela.

"Shel kamu beneran gak papa?" Tanya Pyora masih khawatir.

"Tidak, udah yuk pulang," ajak Gashela.

Sampai dirumah Myra menghadang Gashela dengan tatapan sinis. "Buatin gue makan cepat," ujar Myra sinis. Gashela hanya mengangguk dan berlalu melewati Gashela. Myra yang melihat itu merasa sangat kesal.

"Lo gak punya mulut," ujar Myra sambil menjambak rambut Gashela. Kepala Gashela masing pusing karena pingsan ditambah Myra menarik rambutnya dengan kuat.

"S-ssakit kak," lirih Gashela.

"Gue bilang buatin gue makan," terika Myra.

"I-iya kak bentar aku ganti baju dulu," ujar Gashela sambil menahan rasa sakit.

"Buatin sekarang! Atau lo gak bakal dapet makan hari ini," ancam Myra.

Dengan rambut berantakan Gashela segera membuat makanan untuk Myra. "Kenapa kak Myra kasar sama aku," lirih Gashela. Saat sedang menata makanan Gahsela mendengar Myra yang berteriak "Cepat Gashela!" Teriak Gashela memenuhi ruang makan.

Dengan segera Gashela membawa makanan untuk Myra. Dengan sengaja Myra meletakkan kakinya saat Gashela akan lewat membuat gadis tersebut terjatuh dan makanan berhamburan. Melihat itu Myra tersenyum puas.

"Lo bisa jalan gak sih!" Teriak Myra. Dengan sengaja Myra menginjak makanan yang telah jatuh berserakan dan menendangnya mengenai muka Gashela. Tak sampai disitu Myra mengambil gelas yang berisi sisa juice dan menguyur kepala Gashela.

Gashela hanya diam sambil terisak. "Bersihin cepat," ujar Myra lalu berlalu pergi. Bi Siti yang melihat itu merasa iba dengan keadaam Gashela.

"Bibi bantu ya non," ujar bi Siti sambil membersihkan piring dan gelas yang berserakan. Bibi Jean datang dan melihat rumah berantakan membuat amarahnya naik.

"Apa ini!" Teriak bibi Jean "Gashela dasar kamu," bibi Jean menarik rambut Gashela kuat hingga membuat Gashela mendongak. "Bisa-bisanya kamu membuat rumah saya berantakan!" Teriak bibi Jean. "Rumahnya? Bukannya ini rumahku?" Batin Gashela.

Bibi Jean melempar gelas kearah Gashela sehingga membuat tangan Gashela mengenai pecahan kaca. "Akhh,"rintih Gashela. "Non....," ujar bi Siti sedih.

Myra yang mendengar keributan lalu turun kebawah untuk melihat apa yang terjadi. "Ada apa ma ribut-ribut," tanya Myra sok manis.

"Gashela buat rumah ini berantakan," kesal bibi Jean. Myra yang melihat keadaan Gashela lebih kacau dari tadi merasa puas.

"Iya ma, tadi Myra kan mau makan ehh Gashela malah dorong Myra hingga makanan Myra jatuh," adu Myra.

Mendengar hal itu, bibi Jean merasa sangat marah. "Dengar ya, kamu beresin ini semua dan jangan harap kamu bisa makan!" Ujar bibi Jean lalu pergi bersama Myra. "Ayo sayang kita makan diluar aja," ajak bibi Jean.

Gashela hanya bisa menangis,"mama papa," rintih Gashela. Bi Siti yang melihat itu sontak memeluk Gashela yang tengah menangis. "Maafin bibi ya non, bibi gak bisa bantu apa-apa," sesal Bik Siti. Gashela semakin memeluk bi Siti erat dan menumpahkan segala kesedihannya.

Salam Hangat
😊😊😊

Gashela (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang