Benar sudah tebakan Axel. Ia 'dikunci' bersama teman-temannya di tempat ini. Axel menjatuhkan keningnya pada setir mobil. Matanya terpejam kuat.
"Kak?" Lexa memajukan tubuhnya untuk menjangkau Axel. "Bagaimana ini?"
Axel masih terdiam, menggantungkan sunyi di antara mereka. Hingga tawa melengking membuyarkan keheningan.
"Syera? Kamu kenapa?" Lexa ingin menyentuh pundak Syera, namun dihentikan oleh Axel.
"Lexa, keluar! Sekarang!" pekik Axel yang berusaha membuka seatbelt.
Baru saja Lexa membuka pintu, begitu Lexa menoleh pada Syera, Syera langsung mendorongnya hingga terjatuh ke atas tanah. Kedua tangan Syera mencekik Lexa dengan kuat sampai Lexa hampir kehabisan napas.
"Waar ... wil je heen? Wil je weg—rennen?" tawa Syera semakin melengking menyakiti telinga.
Dion dan Axel segera menarik Syera dari atas tubuh Lexa. Namun, entah kekuatan dari mana, Syera berhasil menghempas mereka hingga terjungkal.
"Hiro! Merga—ne hiro, urip iku ... kenemenen keronto-ronto. Bongko iro!" Suara melengking Syera berubah menjadi serak dan sedikit berat.
Axel langsung bertindak. Ia mengambil sesuatu dari kantongnya, dan langsung menempelkannya di atas kepala Syera sambil berdoa.
Syera berteriak, ia mencoba menggapai tangan Axel. Lexa mencekal tangan Syera, dan menahannya sekuat mungkin dibantu Dion dan Rafa.
"Ra, sadar!" Lexa menampar wajah Syera sekali. Mata Syera memutih dengan seringai lebar.
"Kita ora bakal meneng. Kita bakal mbales," geram Syera yang lagi-lagi suaranya berubah.
Sial, ada berapa sebenarnya yang merasuki Syera? batin Rafa frustrasi.
Axel terus berdoa dan memegang erat kepala Syera. "Sedikit lagi."
"Ada apa ini?" Noel keluar dari mobil dengan raut bingung juga takut.
"Masuk, Noel," tegas Axel tanpa menoleh. Noel menurut, dan langsung kembali ke mobil.
Syera mengerang keras, matanya yang memutih perlahan menutup. Tubuh Syera ambruk di atas Lexa. Lexa turut terjatuh ke tanah karena badannya masih berada di bawah Syera. Lexa memeluknya sambil menangis. Rasanya tidak percaya, temannya sendiri berusaha membunuhnya karena kerasukan.
"Apa kita akan kembali ke rumah itu?" tanya Dion setelah membantu Rafa memapah Syera ke mobil.
Axel memandang kosong ke arah Syera yang kepalanya terbaring di paha Noel. "Iya." Axel mengalihkan pandangannya pada Dion, lalu melangkah mendekat. "Jaga Lexa. Jangan biarkan dia menghilang dari pandangan lu. Paham?"
Dion mengangguk kaku. Antara senang dan bingung. "B-baiklah."
Mereka menunggu sampai Syera sadar dengan mendengarkan penjelasan Noel tentang mengapa ia bisa menghilang secara tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Untold
Horror[ON GOING] ⚠Jangan lupa follow author!⚠ Alexi dan Alexa, sepasang saudara kembar yang tanpa sengaja terlibat hal mistis setelah mengetahui tentang rumah peninggalan Kakek mereka. Teror-teror menyeramkan mulai berdatangan mengganggu Alexa. Alexi-lela...