Happy reading!
Follow Anl890
1.She's only mine: family thailand?
•
•
•
•
"Bagaimana liburan kalian" tuan kris bertanya, seraya meminum teh nya di sore hari.
Merlinda terkekeh pelan, melihat menantunya yang diam tertunduk dengan pipi yang sudah memerah. Jungkook yang berada di samping sang ayah mendesis lirih.
"Kami tidak liburan, istriku hanya ikut menemaniku saja untuk pertemuan kemarin" decak nya kesal, sudah berapa kali sang ayah menggodanya, dan lihatlah istrinya bahkan sampai menunduk malu.
"Apa pertemuan mu membutuhkan lamanya hingga tiga bulan, ck katakan saja bahwa kalian juga mengadakan bulan madu dadakan, aku harap aku tidak segera memiliki cucu lagi dalam waktu dekat."
Bluss
Kedua pipi Lisa semakin memerah, mengetahui bahwa ayah mertunya tahu apa yang mereka lakukan. Memang benar tidak hanya urusan pekerjaan namun mereka juga mengadakan bulan madu secara mendadak dan baru pulang sekitar dua minggu yang lalu.
"Aku juga tidak berharap untuk memiliki anak kembali, bagiku satu sudah cukup. Ayah tenang saja aku pastikan kalian hanya memiliki satu cucu"
"Hei bagaimana bisa-" merlinda menyangganya tidak setuju. "Kalian menikah di usia muda, dan hanya ingin memberikan ku satu cucu? Yang benar saja" gerut merlindah tidak setuju.
"Lisa juga tidak akan setuju, dia pernah bilang ingin mempunyai anak minimal dua, dan kau malah menginginkan satu!" Lanjut merlinda.
Oh ya tuhan, mau taruh dimana mukanya Lisa, dia bahkan hampir menangis sangking malunya. Suaminya bahkan sekarang sudah duduk di sampingnya.
Lisa tak kuat lagi, ia menyembuyikan wajahnya di bahu suaminya seraya berbisik. "Aku malu" lirihnya.
Jungkook terkekeh pelan, lantas membawa istrinya kedalam dekapanya. "Kalian berdua membuat istriku malu" katanya tak triman, merlinda bahkan sudah tertawa keras, berbeda dengan kris yang fokus pada cucunya. Setelah menggoda dirinya dan istrinya sang ayah malah bersikap tak tahu diri.
"Baiklah maafkan aku sayang" ujar merlinda di sisa-sisa tawanya, sungguh menantunya sangat lucu ketika ia goda. Membuat nya tidak tahan untuk tidak menggodanya.
Hari semakin sore, sebelum malam hari tiba, Jungkook memutuskan untuk segera pulang karena udara malam tidak baik bagi kesehatan istri dan putranya.
Di depan pintu gerbang mansion milik kediaman mereka sendiri, Lisa mematung di tempat sangat amat terkejut apa yang ia lihat sekarang, sedangkan Jungkook hanya berekspresi datar dengan objek di depannya.
Tubuh Lisa bergetar hebat, sesuatu yang seharusnya tidak ia ingat nyatanya kembali teringat di pikiranya.
Di depan sana, paman dan bibinya, dan satu lagi Oliv juga berada di sana seperti menanti kedatangan mereka. Lisa meremas lengan suaminya trauma berat kembali menghampirinya.
"Aku peringatkan sayang, jangan mencoba untuk menangis atau tidak aku akan bertindak kasar pada mereka. Sampai kau menangis lihat apa yang bisa kuperbuat" ujarnya dengan nada ancaman, yang seharusnya ia katakan pada mereka.
