Awan putih bagaikan gaun pengantin yang datang bersama angin
Dan seolah menjjadi pengganti gaun pengantinku yang hilang... Apakah awan putih itu akan menyelimuti diriku ini?
Dan menjadi pengganti gaun ku yang hilang itu ?
Bab Satu
Aku merasa ada yang tidak beres karena ada sesuatu yang dingin jatuh dari atas dan mengenai wajahku. basah, yah basah aku merasakan wajahku basah oleh air rintik yang jatuh.
Aku berada dikmarku dan aku sedang tidur dan aku berlari dan pernikahan, kapel.
Jadi itu hanya mimpi. kata hatiku yang masit berbaring dan menutup mata,dan air itu terus saja makin deras, tapi seluruh tubuhku sudah basah gara-gara mimpi sialan itu.
aku pun bangkit dan duduk ditengahranjang putihku yang bermotif bunga Daisy putih.
Terdengar suara tawa milik Lena dan aku pun segera berpaling kearahnya.
"Apa yang lucu?'' tanyaku sambil melap atau menyeka wajahku dengan bajuku.
" Kau" dia berhenti pada saat dia berkata kepadaku.
"Kenapa kau menyiramku?"
"Menyiram dirimu, karena sudah siang non" Lena adalah temanku dan sekaligus asistenku.
"Aku bermimpi gaun pengantinku hilang" kataku sambil menundukan kepalaku.
"oops! itu bertanda buruk, Devi." gumamnya sambil duduk dikasurku dan dia menatap kearahku.
"Iyah aku tahu" jawabku sambil menguap dan menatap kearahnya.
"tentu saja kau tahu karena kau sudah terlambat kekuil hari ini" aku menatapnya dengan perasaan bertanya.
"Ada apa" tanyaku yang ingin tahu. Apa yang telah kulewatkan? mengapa aku terlambat kekuil-
ini masih hari kamis.
" Cepat benahi dirimu, non." Lena menarik tanganku turun dari ranjangku dan menuju kearah kamar mandi.
" Ada apa Lena?"
"Sudah jangan bertanya-tanya lagi bergegaslah,Mill" dan tentu saja aku menuruti keinginannya.
Setelah aku keluar dari kamar mandi, aku melihat gaun putih pengantin telah disiapkan dan telah ditata rapi oleh Lena. tentu saja aku kaget, ternyata aku lupa dengan hari pernikahanku sendiri.
yang jatuh pada hari ini kamis tanggal 23. Kenapa aku bisa melupakan hari H ku sendiri? Dan akhirnya Lena menata rambutku dan setelah semuanya telah selesai aku pun turun dari kamarku menuju kebawah dimana orangtuaku telah menantiku dengan sabarnya.
Kami menyewa limou dan telah dihiasi dengan indahnya dan aku pun masuk kedalam kuil bersamaan dengan keluargaku. Tapi aku tidak melihat calon suamiku yang seharusnya menantiku dengan duduk didepan api atau altar upacara, tapi batang hidungnya tak terlihat tapi bukan drinya saja, seharusnya para undangan seharusnya hadir.
Akhirnya aku dan keluargaku hanya saling milirik. dan tiba-tiba seorang Resi datang menghampiri kami, dan menyerahkan sebuah kertas yang terlipat dengan rapihnya dan menyerahkan kepadaku.
Aku membaca surat itu sambil menahan air mataku dan setelah aku selesai membacanya, aku menyerahkanya kepada ayahku. Dengan airmatayang hampir jatuh dan aku berlari meninggalkan kuil itu, aku tidak menatap kearah belakangku lagi, dengan tatapan mereka dan apa lagi tatapan para Dewa yang taajam seakan menusukku dari belakangku.
Kini mimpiku menjadi kenyataan yang pahit, dan mengapa ia baru memilih pada saat ini
padahal aku sudah memberikan waktu untuknya untuk berpikir masak-masak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Of Wedding Gown
RomanceDevi bermimpi tentang gaun pengatinya hilang dan kemudian mimpi itu menjadi nyata dan apa yang akan terjadi kepadanya dan apalagi calon suaminya tidak hadir diupacara pernikahan mereka Apakah kisah mereka hanya akan sampai disini sajakah? Dan siapa...