Menjelang sore hari Tzuyu baru saja memarkirkan mobilnya di pekarang rumah. Tzuyu dengan susah payah memangku Bitna yang tengah tertidur dan membawa satu kantong besar yang berisian pakaian kotor, barang-barang lalu makanan.
Tzuyu mengetuk pintu. Selang beberapa detik pintu tersebut dibuka dari dalam. Yang ia lihat bukanlah sosok sang Ayah melainkan seorang pria tampan. "Hai?"
Tzuyu terperangah, mengulas senyumnya tiba-tiba. "Hai, apa yang kau lakukan di sini?"
Kim Mingyu menggaruk tekuk lehernya yang tidak gatal. "Tadi siang Anak-anak menendang bola terlalu keras hingga memecahkan kaca rumah ini jadi aku berjanji pada Paman untuk membersihkan semua kekacauan ini, tapi Ayahmu malah mengajakku bermain baduk. Kalau boleh tahu, kau dari mana Tzuyu?"
"Anak-anak itu.. Lalu, siapa yang menang?" tanpa menjawab pertanyaan Mingyu, Tzuyu justru melontarkan pertanyaannya pada Mingyu beranjak dari duduknya. Spontan Mingyu membantu Tzuyu untuk membawakan kantongnya.
"Terima kasih."
"Tentu saja Ayahmu."
Tzuyu tertawa, ia berjalan menuju sang Ayah yang tengah duduk di bangku sembari memperhatikan papan baduk begitu seksama. Tzuyu menoleh pada Mingyu dan pria itu tengah menahan senyumnya. "Kau berbohong.."
"Ayah aku pulang. Aku akan menidurkan Bitna dulu."
Setelah Tzuyu menaruh Bitna pada ranjang dan dirinya mengganti baju, Tzuyu keluar dari kamar dan menghampiri kedua pria itu. "Ahh! Bagaimana caramu agar seperti ini?!"
"Paman hanya perlu berlatih lebih keras hahaha." Ayah Lee mencebik.
"Kau, Anak muda menyebalkan."
Tzuyu tersenyum lalu semakin mendekat. "Ayah mengabaikanku sedari tadi, apa tidak merindukanku?"
"Tolong pasang kacanya sekarang, berhati-hatilah! Kemari Tzuyu." Ayah Lee berjalan menuju sofa dan mengajak Tzuyu untuk bergabung.
Tzuyu sudah berpikir selama di perjalanan untuk memberi tahu Ayahnya pasal dirinya yang harus meninggalkan rumah ini. "Apa Kakak-kakakmu baik-baik saja?"
Tzuyu mengangguk, dalam hati ia merutuki kebodohannya karena telah membohongi Ayahnya. "Ayah, ada yang ingin aku bicarakan."
Ayah Lee mengangguk. "Begini, dalam waktu dekat aku dan Bitna mungkin akan pergi dari rumah ini."
Mingyu yang tengah membereskan serpihan kaca langsung menengok ke belakang sebab tidak sengaja ia mendengar perkataan Tzuyu. "Mengapa mendadak?"
"Tidak, aku memang sudah merencanakannya sejak awal. Aku berpikir, 'Aku tidak mungkin selamanya ikut bersama Ayah.' Aku hanya tidak ingin merepotkan Ayah."
"Kau Anakku, mana mungkin aku keberatan dengan itu. Memangnya kau sudah memiliki tempat tujuan lain? Jika kembali ke apartemenmu yang dulu Ayah tidak izinkan! Jika kau sudah memiliki tujuan baru, barulah kau bebas mengikuti keputusanmu dan Ayah akan izinkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Marriage and Divorce
FanfictionStatus penikahan yang sudah tersemat selama empat tahun. Janji pada Tuhan untuk selalu mencintai dan tidak pernah mengecewakan sang Istri telah diingkari. Kim Taehyung telah menduakan istrinya demi wanita lain. 𝘚𝘦𝘱𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳-𝘱𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢...