32. Rahasia Nomin

14.5K 2.2K 546
                                    

Hari terakhir, Renjun benar benar akan memanfaatkan hari ini untuk menghabiskan waktu bersama pacarnya. Ia yang tadinya sangat mantap untuk ikut bersama orang tuanya ke Jepang mendadak ragu dan bingung. Ia tak mungkin tiba tiba membatalkan niatnya untuk ikut.

Ketiganya berada di kamar, tepatnya sedang saling berpelukan di atas kasur. Ah tidak, hanya Renjun yang berada di tengah mereka menggandeng lengan dua pacarnya erat. Begitu erat seolah seseorang akan mengambil pacarnya.

Renjun baru saja selesai menghabiskan setengah botol berisi susu dan hampir memejamkan matanya jika saja Jeno tak berusaha bangkit dari tempatnya.

"Mas Jeno mau kemana sihh??"

"Mandi dulu Njun, udah sore juga gue masa belom mandi." Jeno berusaha melepas tangan Renjun yang menggandengnya, hal ini membuat Renjun cemberut bahkan sampai melepaskan tangannya sendiri dan beralih memeluk Jaemin yang sejak tadi bermain game di ponselnya karena bosan.
"Iya, gak jadi mandi kok."

Jeno yang biasanya tak mau kalah dengan Renjun pun hanya menurut, untuk saat ini ia tak mau merusak suasana hati Renjun.

"Jangan marah dong..." Jeno mengelus lengan atas Renjun, sedangkan yang dielus hanya diam saja memperhatikan layar ponsel Jaemin dan menempelkan pipinya di pipi Jaemin.

"Mas Jeno gak sayang sama aku, males."

"Sayang, kata siapa gak sayang?"

"Kata aku lah!"

Jaemin sejak tadi memang diam saja, dan ketika permainan di ponselnya telah selesai ia langsung meletakkan ponselnya di samping bantal kemudian mengubah posisinya menjadi duduk.

"Aku juga pengen mandi Njun, kamu gak ngerasa badan aku lengket?" Jaemin membuka suaranya, ia melepas kaosnya dan mengelap permukaan dada dan perutnya yang berkeringat. "Kamu juga belum mandi, emang nyaman?"

Renjun menggeleng, "Mandi bareng?"

"Mandi bareng siapa? aku? apa Jeno?"

"Bertiga, kan gak pernah... Yeye aja sering mandi bareng sama pacarnya, masa aku cuman pernah dimandiin? emangnya aku bayi?" Lagi lagi Renjun cemberut, ia mengganggap pacar pacarnya ini hanya menganggapnya sebagai adik bayi, bukan pacar mereka.

"Ya kan itu waktu lo sakit? masa mandi sendiri,"

"Iyasih, terus gamau mandi bareng?" ucap Renjun sedih, ia menatap Jeno dan Jaemin berharap mereka mau mandi bersamanya.

"Karena gue mencegah kejahatan, gue mending mandi sendiri aja Njun, gue takut sange liat lo hehe..." di akhir Jeno hanya berbicara lirih, hanya Jaemin yang mendengar sedangkan Renjun bingung dengan yang Jeno ucapkan.

"Kejahatan apanya? om Jen mau bunuh aku pas mandi? kenapa? om Jen marah sama aku?"

"Sabar Jen, kadang emang polos sama bego beda tipis, kalo lo pen mukul mending ditahan aja, nanti bocahnya nangis." gumam Jaemin mengelus pundak Jeno, setelahnya ia turun dari kasur dan berjalan ke luar kamar untuk mandi.

"Lain kali kayanya si Yeye Yeye itu harus ngajarin lo,"

"Ngajarin apa?"

"Matematika ajalah udah, mandi sana lo bau susu."

○○○

"Mami aku baru pulang dari Aussie, nih ada oleh oleh buat kamu,"

Renjun tak menyangka jika Yangyang akan datang untuk mengantarkan oleh oleh, sungguh menghabiskan waktu seharian di kamar bersama Jeno dan Jaemin sangat membosankan. Ia kini bahkan sedang duduk menulis nulis sesuatu di kertas ditemani oleh Jeno dan Jaemin yang berbaring malas di sofa.

BABY BOTTLES - NORENMIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang