Mingi tidak memahami situasi ini, tidak pernah menemukan seseorang yang tidak memiliki antusias saat membicarakan pernikahannya, tidak pernah menemukan seseorang yang menghindari pasangan hidupnya pada malam pertama.
Tapi Mingi memiliki rasa tidak nyaman hingga dia merapatkan tangan pada sisi wastafel, melihat wajahnya dan mengetahui dia merasakan cemas namun tidak mengetahui kenapa dia harus merasa cemas. Ini akan baik, semua baik.
Mata Mingi menemukan Seonghwa yang ada di sisi luar dari pintu kamar mandi, merasakan kaku di tubuh saat melihat tangan terangkat Seonghwa.
"Maaf" Mingi tidak melakukan salah, tidak tahu dia memiliki salah pada laki-laki di depannya namun dia merasa dia harus mengatakan ini
"Ah. Kenapa kau meminta maaf?" Seonghwa menurunkan tangan dan Mingi menyadari dia hanya ingin mengetuk pintu kamar mandi
"Kelihatan seperti aku menghabiskan banyak waktu di kamar mandi" Kata Mingi seraya mengusahakan dirinya untuk membentuk senyum
"Bukan masalah. Ini merupakan hari melelahkan, dan mungkin berlama di kamar mandi membantumu nyaman" Senyum Mingi mendapat balas
"Ini bukan seperti aku tidak nyaman denganmu" Mingi membuka mulut, tidak ingin laki-laki ini menganggap dia tidak menerima dengan baik
"Kita belum memiliki banyak pertemuan sebelum ini. Aku mengerti kau membutuhkan waktu" Seonghwa membalas, memiliki kesan hangat
"Iya, tapi kita akan memiliki waktu untuk mengenal satu sama lain" Berusaha melisankan pikiran baik yang ada dalam kepalanya
"Benar," Mingi dapat melihat Seonghwa merapatkan bibir seperti dia mempertimbangkan untuk mengatakan sesuatu, "aku minta maaf."
"Apa?" Mingi tahu Seonghwa memiliki sesuatu untuk dikatakan, tapi dia tidak menduga kata Seonghwa adalah permintaan maaf
"Aku minta maaf seandainya aku membuatmu tidak nyaman" Kata Seonghwa bukan sesuatu yang diduga atau dipahami Mingi
"Kau yang mengatakan bahwa kita membutuhkan waktu, Seonghwa-Hyung" Maka Mingi memperlihatkan sikap ringan saat membalas
"Perihal aku ingin mengetuk pintu kamar mandi, aku minta maaf" Seonghwa yang berusaha menjelaskan, membuat Mingi mengerut dahi
"Aku menghabiskan banyak waktu di kamar mandi, maka seharusnya aku meminta maaf" Tidak memikirkannya sebagai salah Seonghwa
"Sebenarnya aku cemas" Kata Seonghwa tidak mudah dipahami oleh Mingi, tidak memikirkan ada yang perlu dicemaskan oleh Seonghwa
"Cemas?" Mingi meyakini dia tidak melakukan apapun yang membuat lainnya perlu cemas, ia hanya menunjukkan sikap baik hingga saat ini
"Kau menghabiskan waktu di kamar mandi. Mungkin kau terjatuh atau kau tertidur saat berendam" Mata Seonghwa memperlihatkan hangat
"Ah" Mingi menjatuhkan mulut seperti dia mengerti, seakan dia paham dengan kesan hangat yang diberikan Seonghwa pada dirinya
"Kelihatan seperti aku membuat situasi menjadi canggung" Seonghwa menyentuh bagian belakang dari leher dengan senyum canggung
"Tidak. Ini hanya situasi yang baru untukku" Tidak menemukan sikap menutupi dari Seonghwa, Mingi memutuskan untuk berkata jujur
"Aku membuatmu tidak nyaman?" Tanya Seonghwa, begitu berhati mengenai apa yang dia lakukan dan dia katakan pada Mingi
"Sejujurnya aku pikir kau melakukan sebaliknya" Pun Mingi masih memiliki perasaan itu, meski dia tahu dia mengatakan hal dengan benar
"Bagus untuk mengetahuinya" Mata Seonghwa memiliki senang saat dia mendengar kata Mingi, bahagia dengan mengetahui Mingi merasa nyaman.
Mingi tidak memiliki pertanyaan saat dia mendengar Ayah mengatur pernikahannya dengan anak dari rekan bisnisnya, mengetahui dengan baik bahwa dia hanya perlu mematuhi Ayah tanpa melemparkan tanya apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caim
FanfictionSeonghwa seperti tempat dimana Mingi dapat merasa aman, memberi kesan dia akan baik dan dia dicintai. Ini membingungkan Mingi. [P. Seonghwa x S. Mingi]