33. 22 February

2.2K 377 31
                                    

22 Februari

Jam 2 dini hari

"Oi Hakkai! Cepatlah! Taka sudah menunggu di depan!" seru (Name) memanggil adik laki-laki bungsu itu.

Akhirnya Hakkai sudah siap dan mereka pun berangkat bersama. (Name) kali ini tidak memakai motornya karena Hakkai juga punya motor. Jadinya ia nebeng di boncengannya.

Di perjalanan menuju Kuil Musashi, mereka bertiga bertemu dengan Kapten Divisi Keempat dan wakilnya.

Brum brum brum

Terdengar suara motor yang mendekat dengan kelajuan tinggi.

DUAGH

Bruk

"Taka!/Taka-chan!/Smiley!" ujar (Name) dan kedua adik laki-laki itu kala melihat Mitsuya dan Smiley yang terhempas dari motornya akibat pukulan dari pipa besi oleh kedua pengendara motor tersebut.

Kedua motor itu putar balik dan bersiap untuk menyerang (Name), Hakkai, dan Angry.

Sebelum itu terjadi, (Name) melompat duluan ke atas, lalu menendang salah satu pengendara motor hingga orang tersebut terjatuh. Karena terkejut melihat orang tersebut jatuh, pengendara yang lain itu tidak jadi memukul Hakkai atau Angry.

(Name) membuka helm yang menutupi wajah orang tersebut, "Shion Madarame?! Tenjiku ka?!" seru (Name) sangat terkejut.

"Tch!" decih Shion lalu menjaga jarak dari (Name).

Lalu seketika, area yang sepi itu dipenuhi oleh orang-orang Tenjiku.

Semua yang memakai motor itu turun dari motor mereka. Mitsuya dan Smiley yang masih bisa berdiri walau rada sempoyongan itu bersiap untuk bertarung.

5 Toman vs 70 Tenjiku

Orang-orang Tenjiku langsung menyerbu mereka tanpa pandang bulu. Dan orang-orang terkuat dari Tenjiku yang berada disini ialah, Shion Madarame selaku Top 4 Eksekutif Tenjiku, dan Rindou Haitani yang merupakan pengendara lain tadi.

Dan kedua orang itu mengincar kedua orang yang mereka pukul sebelumnya. Mitsuya melawan Rindou beserta antek-anteknya, dan Smiley melawan Shion beserta antek-anteknya. (Name), Hakkai, dan Angry kebagian yang lain.

Cukup menyebalkan menerima serangan dari berbagai arah dalam jumlah lawan yang lebih banyak. (Name) bahkan sedikit kerepotan mengatasi mereka.

"Tck, menyebalkan. Mereka tidak ada habisnya" ujar (Name) sambil menangkis dan menghajar anggota Tenjiku yang menyerangnya.

BUGH

BUGH

"TAKA-CHAN!/SMILEY!" seru Hakkai dan Angry bersamaan.

(Name) melirik sekilas untuk melihat ala yang terjadi. Matanya terbelalak kala melihat kedua Kapten itu dihajar habis-habisan hingga tak dapat bergerak.

"Hakkai! Angry! Pergi dan bawa mereka ke rumah sakit!" seru (Name).

"Lalu bagaimana dengan kau, Yuzuru?!" tanya Hakkai sambil melawan anggota Tenjiku yang menyerangnya.

"Benar! Lebih baik kau saja yang pergi!" sahut Angry menyetujui ucapan Hakkai.

'Dan membiarkan kalian berdua melawan mereka?! Oh ayolah, aku yakin itu akan menjadi kombinasi terburuk!' batin (Name) malah makin khawatir jika kedua adik laki-laki itu digabungkan.

(Name) pun mencuri pandang pada Smiley dan Hakkai untuk menganalisa situasi sekarang.

'Pergerakan Hakkai tidak sebaik sebelumnya. Pasti dia sedikit ketakutan melihat Taka dihajar habis-habisan. Dia tidak akan bisa mengatasi ini sendirian. Kalau Angry,.. Aku cukup khawatir dengannya. Dia juga seorang adik laki-laki. Jika kita semua kabur, mereka akan mengejar kita...' batin (Name) menganalisis situasi saat ini untuk mencari jalan keluar yang paling aman.

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang