2247 words!
Sorry for typo
Enjoy this storySehun tengah berada di kantor kepolisian untuk mengurus berkas kasus yang tengah ia selidiki. Sudah cukup bukti yang Sehun dan tim nya dapatkan dari kasus pembunuhan yang menyerang seorang gadis muda.
Korban ditemukan di sebuah restoran kecil yang jauh dari perkotaan, termasuk dalam daerah sepi kunjungan. Korban yang merupakan seorang mahasiswi berusia sembilan belas tahun itu ditemukan dalam keadaan telungkup.
Wajahnya tertutup oleh darah yang mengalir dari kepala dan dahinya. Paling mengerikannya lagi, sang pelaku melepas semua kuku jari korban dan membawanya.
Motif sang pelaku melakukannya karena tekanan dan gangguan psikis karena kematian adik perempuannya yang juga ditemukan tewas terbunuh.
Sehun sudah menemukan siapa pelakunya, seorang lelaki berusia dua puluh delapan tahun. Butuh waktu empat hari untuk Sehun mengetahui siapa pelakunya. Setelah merelakan jam tidurnya untuk mencari semua informasi.
"Kau sudah mengawasi kemana dia pergi?", tanya Sehun pada Jaehyun, rekan satu tim nya.
"Mobil yang ia kendarai berhenti di parkiran Laws Cafe", jelas Jaehyun setelah melacak plat nomor mobil pelaku.
Sehun mengangguk dan langsung menyambar jaketnya, "Kita awasi dia sekarang!", ujar Sehun yang langsung melenggang pergi diikuti Jaehyun yang langsung buru-buru berdiri dari duduknya.
Sehun menginjak pedal gas mobil yang ia kendarai menuju tempat dimana pelaku berada. Sehun begitu fokus pada jalanan di depannya hingga suara dering panggilan masuk pada ponselnya membuat Sehun mengalihkan kefokusan nya.
Sehun menekan tombol hijau dan menyalakan speaker agar ia tidak perlu memegang ponselnya dan tetap fokus pada kemudinya.
"Sayang.. kau masih dikantor?", ucap seseorang di sebrang sana yang sepertinya kekasih Sehun.
Jaehyun yang berada di samping Sehun hanya diam mendengarkan percakapan antara Sehun dan Lisa, kekasih rekan satu timnya itu.
"Tidak. Aku sedang berada di jalan, kau sudah selesai dengan kelasmu?", tanya Sehun pada kekasihnya.
"Sudah, tapi aku sedang berada di cafe dengan pembimbingku"
Sehun mengernyitkan dahinya walaupun orang yang berada di sebrang sana tidak dapat melihat nya. "Pembimbing apa? Kau tidak mengatakan apapun padaku"
Lisa disana tengah tersenyum dan mengangkat tangannya memberikan gestur untuk menunggu pada pembimbingnya yang sudah kembali dari toilet.
"Eoh, aku baru akan mengatakannya padamu. Aku sedang bimbingan dengan asisten dosen ku yang baru untuk mata kuliah yang ia ajar. Sebentar lagi sudah selesai kok--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Histoire Courte
Fiksi Penggemar[M]ature and Not [END] Short story (Oneshoot) by: lala