Jia yang sadar dengan kehadiran seseorang langsung menatap Zee dan tersenyum, dia malah suka melihat bentuk tubuh Zee dengan gaun itu sayangnya gaun itu bukan diberikan khusus untuk dia lihat.
"Kamu seksi sekali," puji Jia.
"Aku tidak suka pakai ini, kak," balas Zee kesal.
"Ikuti saja alur yang papa buat dan jangan duduk kalau kamu ingin aman," kata Jia memperingati.
"Iya, kak," balas Zee.
"Ya udah kakak pergi dulu, percaya saja sama rencana kakak," kata Jia.
Jia menghampiri Zee lalu mencium sekilas bibirnya sebelum dirinya pergi, Zee duduk di kasur Jia setelah Jia pergi, Zee percaya dengan perkataan Jia. Setelah 15 menit kemudian, Yogi memanggil dia akhirnya dia terpaksa turun.
Zee melihat Deon dengan tatapan biasa saja, dia tidak duduk seperti perkataan Jia. Tidak butuh waktu lama percakapan Deon dengan Yogi berakhir oleh uang yang Deon berikan ke Yogi.
Deon langsung mengajak Zee ke mobil sebelum dia masuk, Deon memberikan mantel untuk menutupi tubuh Zee seperti perkataan Jia. Mereka masuk dan Deon mengarahkan mobil ke perusahaan Jia, di sana Deon mengatakan kalau dia sudah punya janji dengan Mr. R.
Deon diizinkan dan langsung ke ruangan Jia, di ruangan itu Deon menyuruh Zee untuk masuk sendiri setelah itu Deon pergi.
Dengan ragu, Zee masuk dan melihat Jia asik dengan pekerjaan kantor. Zee yang familiar dengan topeng yang Jia gunakan mencoba memanggilnya.
"Kak, Ji," panggil Zee ragu.
Jia yang merasa terpanggil langsung melihat, ternyata Zee yang memanggilnya. Dia mengunci pintu dari kolong meja dan melepaskan topeng yang dia gunakan saat bekerja.
"See, kakak menepati janji kakak. Kamu ganti baju gih, bajunya ada di dalam," kata Jia menunjuk ruang pribadinya.
Zee mengangguk lalu dia masuk ke kamar itu, dia melihat lemari Jia isinya pakaian laki-laki semua membuat dia bingung. Zee akhirnya kembali ke ruang kerja Jia untuk menanyakan pakaian yang dia gunakan.
"Kak, aku bingung dengan pakaiannya," kata Zee.
Jia melihat Zee tanpa membalas, Zee yang melihat tingkah aneh dari Jia membuat Zee tahu apa yang Jia inginkan.
"Kakak mau apa? Mau seks denganku?" tanya Zee tepat sasaran.
"Kamu tahu saja Ze, kamu naked lalu ngangkang di sofa ya," balas Jia.
"Nanti karyawan kakak masuk gimana?" tanya Zee lagi.
"Sejak kamu masuk ke sini, pintu sudah kakak kunci," balas Jia santai.
"Baiklah tapi pelan-pelan ya kak, vagina aku masih sakit," kata Zee menyetujui.
"Kakak selalu bermain lembut, Ze," balas Jia.
Zee naked lalu duduk di sofa dengan posisi nungging membiarkan Jia melihat tubuh nakednya kembali, Jia berlutut sehingga mukanya berada di depan vagina Zee.
Jia mulai menjilati vagina Zee dengan sangat cepat, Zee tidak menahan desahannya lagi karena dia menikmati sentuhan Jia dan dia tidak mau dibuat sengsara lagi saat dia menahan desahannya.
"Eeennnnaaakkkk aaahhhhh,"
"Aakkkuuu tttiiidddaaakk ttaaahhaann aaaahhhh,"
"Aaakkuuu mmmaaauuu kkkkeeeelllluuuuaarrrr aaahhh,"
Zee orgasme yang pertama dan Jia menghisap orgasmenya sampai habis setelah pemanasan, Jia melepaskan celananya hingga half naked lalu mengarahkan juniornya ke vaginanya Zee.
Zee meringis kesakitan walaupun tidak sesakit pertama kali junior Jia masuk ke vaginanya, setelah masuk seutuhnya Jia mengendong Zee ala koala dan dia kembali duduk di kursi.
Setiap gerakan yang Jia lakukan membuat Zee mendesah dan Jia biarkan saja, dia malah menyukai desahan Zee yang merdu baginya. Setelah Jia duduk, dia mencium bibir Zee sekilas lalu menatapnya.
"Aku seperti kupu-kupu malam, kak," gumam Zee.
Walaupun Zee berkata pelan, Jia yang di dekatnya tentu saja mendengarkan. Jia tidak suka jika Zee berkata seperti itu terlebih dia yang melakukan semua ini bukan Zee yang menginginkan.
"Kakak tidak suka kamu berkata seperti itu, kamu beda dengan kupu-kupu malam di luar sana. Kamu tidak menjual diri kamu tapi kakak yang merebut virgin kamu dan melakukan seks dengan kamu jadi kamu berbeda.
"Kamu lebih berharga dari kupu-kupu malam lainnya, kakak cinta sama kamu dan ingat jangan berkata itu lagi karena kakak tidak suka," jelas Jia panjang lebar.
"Maaf, kak," balas Zee.
"Kakak maafkan sekarang kamu tidurlah, kerjaan kakak masih banyak," kata Jia.
"Aku temenin kakak saja," tolak Zee.
"Tidak Ze, kamu kelihatan lelah sebaiknya tidur. Kamu tidur dalam posisi gini dan kamu boleh pakai bahu kakak untuk bantal kamu," tegas Jia.
"Baiklah," balas Zee pasrah.
Zee tertidur dan Jia mulai mengerjakan pekerjaan kantor tanpa merasa terganggu dengan Zee yang di pangkuannya, setelah sejam mengerjakan tugas barulah Jia menyelesaikan.
Jia mengendong Zee ala koala dengan pelan-pelan ke kamar, dia membaringkan diri dengan Zee yang menimpa dirinya. Dia memejamkan matanya dan tertidur.
Satu jam kemudian, Zee terbangun lebih dulu. Dia melihat Jia yang tidur dengan damai, entah kenapa Zee suka menatap Jia lama-lama. Zee ingin gerak tapi dia sadar kalau junior Jia masih berada di vaginanya, jika dia gerak sedikit saja maka Jia terbangun.
Jadi Zee diam saja menunggu Jia terbangun sambil memandangi wajah damai Jia, setengah jam kemudian akhirnya Jia terbangun. Jia mencium bibir Zee sekilas lalu menatapnya.
"Pulang yuk," ajak Jia.
"Pulang ke mana, kak? Aku 'kan sudah dijual papa," balas Zee.
"Kamu lupa kalau kakak punya mansion jadi kita tinggal di sana dan hari ini kita pergi ke luar negeri untuk pernikahan kita lusa," jelas Jia dibalas anggukan.
Jia membalik badan hingga Zee tiduran di kasur lalu Jia mengeluarkan juniornya dari vagina Zee, Jia mengambil pakaian untuk Zee gunakan.
Zee memakainya walaupun dia tidak memakai Bra gara-gara gaun kurang bahan itu, sedangkan Jia memakai kembali celananya dan memakai topeng lagi.
Jia dan Zee keluar, banyak bisikkan yang Jia dengar. Ada yang mengatakan Zee itu pacar, tunangan atau istri Jia karena Jia tidak pernah bawa gadis ke perusahaan makanya mereka hebos saat Jia membawa Zee ke kantor.
Di mobil tentu saja Jia menyuruh Zee kembali beristirahat sayangnya Zee tidak mau makanya dia menemani Jia mengemudi, Jia tidak masalah tapi dia memperingati Zee kalau dia lelah sebaiknya tidur saja tanpa menemani Jia.
Zee menyetujui hal itu, Jia melajukan mobilnya ke mansion. Perjalanan kali ini membutuhkan waktu 2 jam hingga mereka tiba di mansion, Jia menyuruh Zee diam di kamar sementara dia membereskan barang-barang yang akan dibawa nanti.
Setelah barang-barang sudah dikemas Jia, Jia menyuruh anak buahnya menjemput dia di mansion ke bandara karena dia tidak mungkin bawa mobil.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
6. Sister Complex
Short StoryBudayakan membaca sebelum lanjut! Cerita ini G!P (Girl x Girl Futa) Kalau tidak tahu, cari tahu dulu apa itu futanari sebelum baca cerita ini. Kalau sudah tahu, kalian bebas mau membacanya atau mengabaikan cerita ini. Tapi, kalau kalian tidak suka a...