Flashback

1.7K 162 45
                                    


.
.
.
.
.

Seperti biasa, Kenma duduk di belakang sekolah sendirian. Dia tidak begitu suka kerumunan saat jam istirahat. Karna istirahat ada dua kali, dia hanya makan saat istirahat kedua, sedangkan yang pertama, ya main game lahh( hehe)

Tahun ini Kenma kelas sebelas, dia sekelas dengan Tanaka, Ennoshita, dan beberapa teman menyebalkan lainnya. Daripada bergabung dengan kebodohan mereka, Kenma lebih suka sendirian main game jauh dari keramaian.

Sejak awal semester satu, Kenma belum bertemu teman baiknya Kuroo, sehingga dia lebih suka menyendiri. Kuroo mengaku dia agak telat masuk sekolah karena ada urusan keluarga di Swedia. Dan di sekolah ini, satu-satunya orang yang dianggap dekat oleh Kenma hanya Kuroo. Dia kurang bisa menyatu dengan teman lainnya. Bukan berarti dia dirundung, dia hanya tidak tertarik dengan obrolan mereka. Satu-satunya hal yang menyatukan mereka adalah voli.

Seperti siang biasanya, Kenma duduk memainkan gamenya. Di tengah-tengah permainan berlangsung, seseorang menerobos masuk markas rahasia Kenma( hanya ruang kecil di sebrang pagar rumput). Kenma kaget dan menatap langsung pada laki-laki yang baru saja datang itu. Baru saja Kenma hendak bicara, dengan tidak sopan nya laki-laki itu membekap mulutnya.

"Sstt, kumohon, biarkan aku sembunyi sebentar," ucap laki-laki mungil itu.

Kenma mengangguk, tak tau kenapa.

"Fyuuh, syukurlah," dia duduk seenaknya di samping Kenma. "Aku baru saja dihukum guru olahraga lari keliling lapangan, padahal kan sedang panas. Ukh, ini semua gara-gara Bakayama." Dia berceloteh sendiri.

"Ehh, maaaf. Aku lupa memperkenalkan diri, aku Hinata Shoyou, kelas X IPS 2," dia menjulurkan tangannya.

Kenma dengan linglung menerimanya, "Kenma Kouzume( betul ga sih? Aku lupa sumpah!), XI IPA 5."

"Ahh, maaf senior, aku sudah tidak sopaan!!!" Hinata menunduk tiba-tiba.

"Tidak apa-apa, santai saja." Kenma kembali ke game di ponselnya. Mencoba mengabaikan si kepala jeruk.

"Ahh, sekali lagi maaf senior. Aku akan pergi kalau begitu."

"Tidak, di sini saja. Kau bilang sedang sembunyi, kan?"

"Ehh, iya. Tapi aku bisa mencari tempat lain."

"Tidak apa, di sini saja. Aku kan tutup mulut."

"Eeehh, kalau begitu, maaf merepotkan, senior." Hinata kembali duduk tenang di samping Kenma.

Kenma tidak menghiraukan nya, dia masih asik dengan game. Keheningan melanda, hingga Kenma membuka mulut. Dia tak tahan ditatap oleh junior jeruk itu.

"Ada yang ingin kau tanyakan?" Kenma menaruh ponselnya di paha sementara memandang Hinata ke samping.

"Eehh, tidak. Aku hanya bingung kenapa senior ada di sini, inikan jauh dari gedung kelas sebelas. Maksudku, bukan,,, anu...!!" Hinata terbata-bata karna salah tingkah takut mengatakan hal yang menyinggung.

Kenma menatap langit, lalu berkata "hummm, tidak ada alasan khusus, hanya saja saat kelas sepuluh aku sering di sini, jadi, kebiasaan mungkin?" Dia menatap Hinata kembali.

Angel Baby ⚠️Bl++HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang