Sudah 3 hari dan keadaan keduanya sedikit canggung, tepatnya Keynzie. Pemuda itu perlahan menolak pelukan atau ciuman yang Felix berikan, ia mencoba mengurangi intensitas interaksi keduanya, memberi jarak agar perasaan antara cinta dan terbiasa bisa terpisah dan dapat dipahami dengan mudah. Ia ingin Felix memahami diri dan perasaannya sendiri sebelum benar benar membuat ia tidak bisa move on dari pria itu.
Pagi menyapa dan kebiasaan Keynzie tidak pernah berubah, bangun dan membuatkan sarapan ia dan Felix sebelum pria itu berangkat ke kantor. semua seperti biasa dan ia yakin jika Felix tidak terlalu memperhatikan perubahan pada perilakunya belakangan ini.
"morning, Key." ia mememluk Keynzie dari belakang, menyandarkan dagunya di Pundak yang lebih muda. "pagi." Keynzie bersikap sebiasa mungkin namun ketika kebiasaan Felix muncul ia sedikit menghindarinya. Tepat saat Felix mendekatkan wajahnya kearah pipi putih Keynzie, pemuda itu segera berpaling ke arah lain, tahu niat Felix yang akan mencium pipinya.
"kenapa?" Felix bingung, sedikit kesal karena belakangan ini Keynzie menolak ciuman atau sekedar kecupan singkat yang ia berikan. "nggak apa apa, aku Cuma belum mandi kak." Setiap pagi selalu saja Keynzie memakai alasan itu, belum mandi atau belum sikat gigi, benar benar membuatnya kesal. "memangnya kenapa, kamu tetap istriku, Key." ia kembali mendekatkan wajahnya dan kali ini ia mendapatkannya walau dengan sedikit paksaan.
Felix duduk di sebelah Keynzie sambil menyantap sarapan yang pemuda itu buat, terdengar dentingan peralatan makan saat keduanya makan dengan diam. "Key." panggilnya sedikit menoleh, ia tahu jika Keynzie tidak seperti biasanya. Dan sebagai jawaban pemuda itu hanya menoleh sekilas sebelum kembali menyantap sarapannya.
"bagaimana kalau weekend ini kita pergi liburan?" ia merasa keduanya belum pernah menghabiskan akhir pekan bersama selama menikah, lagi pula apa salahnya untuk honey moon kedua. Sudah banyak yang ia persiapkan sebelum menawari suami manisnya ini untuk pergi dengannya, ia ingin memberikan hadiah yang baru saja di kirim dua hari lalu atau tepatnya hadiah permintaan maaf yang beralih fungsi menjadi hadiah ulang tahun karena minggu depan adalah tepat Keynzie berusia 23 tahun, dan Felix baru tahu kemarin itu pun karena ia tak sengaja melihat passport Keynzie. Sungguh suami yang buruk, batin Felix saat merasa tak mengerti apapun tentang orang yang di cintainya itu.
Keynzie diam, ia tak tahu harus menjawab apa, apakah ia harus menerimanya atau menolaknya? Ia bingung sendiri. "apa ada sesuatu yang menganggumu, Key?" Felix selalu peka terhadap orang yang ia cintai. Karena pada dasarnya ia akan memberikan apapun kepada orang yang benar benar bisa meluluhkan tembok dinginya, termasuk hati dan perhatiannya.
"nggak apa apa kok, kak." ia berusaha tersenyum walau sangat terlihat senyuman itu penuh kebohongan. "kalau ada yang kamu pikirkan, kamu bisa cerita sama aku, Key." ia mengelus lembut surai coklat itu. "bagaimanapun kita sudah menikah dan setidaknya aku bisa menjadi tempatmu bersandar, Key." ucapnya lembut, ia tahu jika Keynzie sedang merasa sendiri dan terbebani.
Keynzei hanya diam, bagaimana ia bisa move on jika Felix terus memperlakukannya selembut dan sebaik ini. Tanpa aba aba Felix mendekatkan dahinya membuat jarak diantara wajah keduanya nyaris tak ada. "you're mine and I'm yours, Key." ucapan yang di sertai dengan belaian lembut di kedua pipi putih yang kemerahan karena menahan tangis, sayangnya perlakuan manis suaminya membuat Keynzie meloloskan beberapa tetes air mata yang jatuh membasahi pipinya perlahan.
Felix yang sedikit menjauhkan wajah keduanya cukup terkejut saat mendapati Keynzie yang menangis ternyata tengah menahan tangis, mencoba menangis dalam diam. Dengan lembut ia mengusap kedua pipi itu, menghapus jejak air mata yang sedikit demi sedikit turun dari pelupuk mata yang sudah kemerahan, ia paling tidak bisa jika harus melihat orang yang ia sayangi bersedih seperti ini. Perasaannya juga terluka saat melihat kesayangannya bersedih, sama seperti beberapa waktu lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my brother-in-law is my husband
Romancewarning⚠⚠ Cerita Boys Love!!! homophobic please stay away🙏 Bagaimana perasaanmu ketika calon kakak iparmu mengusulkan kamu sebagai pengganti calon istrinya yang menghilang? Itulah yang dirasakan Keynzie (22) yang terpaksa menikah dengan Felix (29)...