Part 1
" Jika adik perempuan belum menemukan pendamping dalam hidupnya. Maka, tugas saudara laki-laki yaitu mendampingi dan memberikan arahan yang baik, setelah seorang Ayah. Sebab, saudara laki-laki adalah cinta kedua dalam hidup saudarinya."
~Afwan
Selamat Membaca🔥
Hujan adalah fenomena alam yang aku suka setelah senja. Bagiku hujan akan terus membasahi bumi, meski banyak orang yang mengeluh akan kehadirannya. Karena hujan tahu, tujuan ia diturunkan untuk memberikan kehidupan bagi makhluk hidup.
Senyumanku akan terbit ketika menatap hujan yang turun membasahi bumi. Namun, aku merasa hujan yang mengantarkan aku menuju Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin sangat berbeda. Bahkan tersenyum pun rasanya sulit aku lakukan.
"Ada apa, dek?" tanya Bang Alfa melihat kegusaranku.
Aku menoleh dan menghela napas. "Perasaan adek kok, gak enak ya, Bang?" ungkapku.
Bang Alfa merangkul aku. "Emangnya, apa yang ada rasakan sekarang?" tanyanya.
Aku menatapnya. "Perasaan ini persis dengan kejadian beberapa tahun yang lalu." ujarku seraya menyandarkan kepala dibahu Bang Alfa.
Air mata tanpa komando turun membasahi pipiku mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu.
"Lho, adek nangis?" tanya Bang Alfa padaku.
Aku mendongkakkan kepala. "Ay-ra takut abang." ucapku dengan tangis yang kian deras, layaknya hujan di luar sana.
"Hik-s... Ka-lau--"
"Ssttt," tangan kekar Bang Alfa menutup mulutku, seraya membawa tubuhku ke dalam dekapannya.
"Jangan berpikir negatif ya, itu hanya buat adek gak tenang."
Aku hanya mengangguk dan memeluk erat Bang Alfa, dengan air mata yang sangat sulit dikendalikan.
"Sekarang, adek zikir biar hatinya bisa tenang," ujar Bang Alfa.
Bacaan tasbih, tahmid dan takbir terus aku gumamkan. Membuat hati sedikit merasa tenang dan air mata pun kian mereda.
"Gimana?"
Aku mengangguk dalam dekapan Bang Alfa. "Sedikit lebih tenang." jawabku.
Aku merasakan sebuah tangan mengelus kepalaku dengan sangat lembut.
"Pikiran dan otak yang negatif ibaratkan sebuah virus komputer. Kalau adek gak bersihkan maka akan menular dan membuat komputernya bermasalah."
"Dalam kasus ini adek hanya perlu membersihkan pikiran negatif itu dengan pikiran positif."
"Mungkin dengan memakan permen, pikiran adek berubah jadi positif?"
Mendengar kata permen, membuatku melepaskan pelukan dari Bang Alfa.
"Permen?" ucapku dengan mata berbinar, membuat kekehan halus lolos dari mulut Bang Alfa.
"Kamu ya, kalau permen nomor satu," ucapnya seraya mencolek hidungku.
Pov Author
KAMU SEDANG MEMBACA
AFWAN
RandomManusia hanya bisa berencana. Namun, Allah yang menentukan hasil Akhirnya. *** Afwan... Satu kata yang ingin disampaikan kepada orang-orang yang aku sayangi. Kata yang ingin sekali, aku sampaikan pada Abang untuk terakhir kalinya. Namun, hanya sebua...