sudah seminggu pria perawakan besar itu menerima manusia yang lebih mungil dari nya,ya siapa lagi kalo bukan park jimin.
kedua nya kembali ke tugas nya masing-masing,jungkook yang sibuk dengan berkas-berkas membosankan,sedangkan jimin ia berkerja di salah satu cafe milik teman nya.
sejak liburan kemarin kedua nya jarang sekali adu mulut,tapi terkadang tetap saja kedua nya cekcok karena jungkook yang suka sekali menjaili si mungil.
awal nya jungkook sedikit keberatan dengan jimin yang bekerja,pasal nya apa tidak capek sehabis bekerja hingga sore dan kembali mengajak main dengan anak nya hingga larut malam?.
tapi jelas si mungil berterimakasih karena telah di perhatikan dan di khawatirkan,namun sekali lagi dengan pengertian dan penjelasan nya pria jeon itu setuju dengan nya.
sedangkan komi?ia tidak keberatan jika komi bilang ingin ikut dengan nya hanya saja ia menolak,si empu lagi-lagi memberi pengertian yang dibantu juga oleh appa nya,'komi ga boleh ikut eomma kerja nee?nanti malah merepotkan eomma di sanah'
sapuan lembut dari tangan jungkook membuat si kecil menggeleng gemas dengan aliran air bening di pipi gembil nya,'mau ikut eomma' cicit nya sambil menatap mata bambi milik pria jeon.
'heyy,komi ga kasihan lihat eomma nanti kecapek-an karena komi di sanah merepotkan,belum lagi eomma yang harus melayani pelanggan,komi mau eomma kecapeak-an terus sakit?'
lagi-lagi jungkook mendapatkan gelengan kepala,ia tau si kecil pasti akan mengerti,'ga mau eomma sakit gara-gara komi' lengkungan di bibir kecil itu malah membuat jungkook maupun jimin terkekeh lucu,anak nya ini malah menggemaskan.
pemuda park itu menarik pelan tangan si kecil,ia menggenggam nya membuat si empu segera menghadap ke arah nya,senyuman manis milik pemuda park itu membuat si kecil buru-buru memeluk badan nya.
'it's okey,nanti komi boleh kalo jam istirahat ke cafe tempat eomma,nanti tinggal bilang bibi aja sama pak supir ya?' lambium tebal itu mengecup pucuk kepala yang harum dengan wangi bubblegum,sangat manis.
pelukan itu merenggang setelah si kecil mengangguk,di kecup nya mata sembab akibat menangis itu sambil mengelus surai hitam lembut milik si empu.
'yasudah eomma sama appa berangkat dulu nee?'
kira-kira seperti itu tujuh hari di pagi hari dengan rengekan komi yang tidak ingin di tinggal oleh eomma nya.
....
hening,seperti ini kira-kira kondisi kendaraan beroda empat yang sedang di tumpangi oleh kedua orang yang enggan untuk saling berbicara.
kedua nya fokus,fokus dengan kegiatannya masing-masing,mata bambi itu melirik sekilas orang yang berada di samping kursi pengemudi nya,ia melihat lambium tebal itu mengerucut sesekali saat membaca pesan yang menurut nya menjengkelkan,gemas juga.
'pulang?' suara tegas dari si empu membuat ia sepenuh nya mengalihkan pandangan dari bendah pipih yang sesari tadi ia pegang.
'hah?' jelas itu yang akan keluar dari mulut nya,pasal ia yang tidak terlalu mengerti tentang konteks yang di berikan oleh jungkook juga pria ini terlalu aneh dan sering tiba-tiba.
'pulang jam?'tidak ada sejarah nya untuk mengulang kalimat kecuali dengan si mungil park.
'ah,bapak nanya itu,pukul 5 sore,waktu shifku 3 jam kuberikan dengan temanku' jungkook berohria kala sudah mendapatkan jawabannya,ia pun kembali menyetir untuk sampai ke cafe euphoria yang menjadi tujuan nya saat ini.
.....
tangan mungil dengan cekatan memegang tiga buah cangkir,membuatkan hot choco untuk beberapa pelanggan,hujan ternyata turun sejak beberapa jam yang lalu membuat pelanggan yang singgah ke cafe nya hanya untuk duduk-duduk sambil menyeruput secangkir minuman hangat,entah hot choco,coffe atau matcha latte.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMI
Fanfictiontentang keseharian nya keluarga jeon yang menerima satu laki-laki berparas mungil yang bernama park jimin. cerita ini lanjutan dari book oneshot kookmin karena lumayan banyak yang minta lanjut jadi aku buatin aja book nya biar aku juga inget untuk n...