Harap hati-hati. Jangan baper ya.
Happy Reading.
•••
Kakashi masuk kembali ke dalam apartemennya setelah sedikit mendengarkan pesan dari Sasuke. Mabuk atau tidak, Kakashi berpikir kalau Sasuke telah mengungkapkan apa yang ada di hatinya secara terus terang, baik padanya maupun pada Sakura tadi.
Ruang tengah apartemennya sudah rapi dan bersih hanya tinggal wastafel yang memiliki banyak penghuni. Sakura sepertinya lelah dan tidak meneruskan untuk mencuci piring, tapi itu tidak masalah, Kakashi bisa melakukannya besok pagi. Jika sempat.
Matanya mengedarkan pandangan, mencari calon istrinya tapi tidak ada. Mungkin Sakura ada di kamar? Kakashi melangkahkan kaki menuju kamarnya. Ia sendiri sedikit lelah, mereka belum istirahat sejak kembali dari Suna.
Menemui Daimyo, belanja, menyiapkan untuk acara tadi, semuanya di lakukan hari ini, nonstop.
"Aku kira kau sudah tidur, eh."
Kakashi melihat Sakura sedang merapikan rambutnya sembari duduk di tepi kasur, gadis itu terlihat lebih segar, rambutnya juga agak basah. Godaan hebat untuk Kakashi malam ini, apa ia bisa bertahan?
Beruntung, Sakura menutupi leher jenjangnya. Kalau tidak, Kakashi bisa menerjangnya sekarang juga.
"Mereka cukup menyusahkan jika mabuk parah," Sakura menghela napasnya kemudian. "Terima kasih, atas bantuanmu, Sensei. Mereka sampai ke rumahnya masing-masing dengan selamat kan?"
"Yup, kurasa besok salah satu dari mereka akan menyebarkan berita kebersamaan kita."
"Hm.. Apa kita harus mengumumkannya? Aku sedikit ragu, kau tau.. Semua ini tiba-tiba dan pasti akan banyak opini." Sakura nampak khawatir, gadis itu sepenuhnya sudah di atas kasur sekarang, menarik selimut dan berbaring dengan nyaman.
"Jadi kau ingin bagaimana? Aku akan menerima apapun keputusanmu Sakura. Yah, baik salah satu dari kita tidak pernah berkencan secara terang-terangan dengan siapapun sebelumnya."
"Apalagi kau Rokudaime-Hokage, sedikit terbebani dengan jabatanmu.. Bisakah kita menundanya sampai akhir bulan ini?"
"Yare-yare.. Jika itu membuatmu lebih nyaman." Kakashi beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Dia tidak kecewa kan? Hm.. Wajahnya terlihat tidak suka dengan keputusanku.." Sakura bergumam.
Gadis itu menghela napasnya, matanya menelusuk seisi kamar Kakashi. Jika mereka menikah mungkin Sakura akan menjual flatnya dan tinggal disini bersama Kakashi? Ya, disini lebih luas. Hanya saja mungkin Kakashi harus menjual beberapa barangnya semasa bujang, termasuk kasur ini.
Seperti nya malam ini Sakura akan tidur tanpa bisa bergerak bebas. Gadis itu kemudian berbaring menghadap dinding dan mulai memejamkan matanya.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Kakashi merasa gugup, ia akan tidur di kasur sempit itu dengan Sakura yang kini sudah terlelap duluan, apakah ini seperti malam pertama? Tidak!
Kakashi tidak boleh kelewatan, dia harus menjaga Sakura tetap suci sampai pernikahan berlangsung.
Pria itu perlahan berbaring di samping Sakura dan memeluknya dari belakang, tubuhnya sudah sangat segar sekarang namun Sakura membuatnya merasakan keringat dingin mengalir deras.
Sempat ada sedikit keraguan di hatinya, apa Sakura benar masih menjaga dirinya? Dia pernah berkencan dengan beberapa pria, apa gadis itu pernah tidur dengan pria lain? Ah tidak masalah, Kakashi tidak akan mempermasalahkan masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Love (KakaSaku) ✓
أدب الهواةSummer Love KakaSaku Area Acara di Sunagakure membuat Sakura merasakan musim panas yang benar-benar panas. Jika harus kencan kontrak apakah dia mau? Kakashi memberinya banyak penawaran bagus. Penawaran yang datang tepat waktu, ketika Sakura benar-b...