•••
"Hah, kau menyebalkan sekali nyonya! Andai kau tau siapa aku, kau tak akan berani mencari masalah dengan ku. Aku bisa menghancurkan dalam sekali pukulan." Sakura berseru dengan nada kesal lalu ia mendorong wanita itu dengan cukup keras hingga terjatuh agak jauh darinya.
Sakura segera menekan kode akses dan pintu terbuka, ia pun menoleh pada wanita menyebalkan itu yang kini bangkit dan memelotot pada nya.
"Lihat? Ini apartemen ku, jadi pergilah! Kurasa kau yang mabuk!"
Sakura segera masuk ke dalam dan menutup pintunya, ia tidak peduli pada wanita menyebalkan itu, yang jelas Kakashi akan mendapat banyak pertanyaan dari Sakura nanti.
Mungkin saja wanita itu salah seorang mantan kekasih atau wanita yang menyukai Kakashi? Atau mantan klien Kakashi semasa dulu ketika menjalani misi?
Sakura menebak, dari yang ia lihat wanita itu sepertinya seumuran dengan Kakashi dan ia merasa tidak asing dengan wajahnya. Gadis itu segera mulai mengeluarkan bahan masakan namun kemudian ia teringat satu hal.
"Hanare? Dia Hanare kan?!" Sakura memekik kala mengingat wanita yang tadi ada di depan apartemennya.
Dulu Kakashi dan team tujuh pernah mendapatkan misi untuk membantu wanita bernama Hanare, kemudian Kakashi menjadi sedikit dekat dengan wanita itu. Tapi mau apa wanitu itu kemari? Sakura tidak bisa berpikir jernih sekarang, Hanare bisa tau dengan jelas apartemen Kakashi dan ia kemari malam-malam.
Bagaimana jika sebelumnya Hanare memang selalu mengunjungi Kakashi? Itu artinya kemarin Kakashi berbohong soal Sakura yang merupakan wanita pertama yang Kakashi ajak kemari.
Sakura mengambil napas dalam agar bisa tetap tenang. Ia akan memasak terlebih dahulu dan menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin begitu Kakashi tiba nanti.
Sakura mengecek apakah wanita itu masih di depan apartemen atau tidak, namun ketika ia melihat melalui monitor yang berada di dinding samping pintu, ia bisa melihat kalau Kakashi sedang berdiri di depan pintu dan berbicara dengan wanita itu.
Entah kenapa Sakura merasa kesal, hatinya seperti tertembak sebuah panah panas. Sakura memutuskan untuk diam di dalam kamar dan mengunci pintunya. Walau ia tau harusnya ia tidak seperti ini, tapi entah mengapa Sakura sangat kesal hingga tidak mau melihat wajah Kakashi untuk sementara waktu.
Apakah Sakura sedang cemburu?
•••
Kakashi menghela napasnya lega, ia meregangkan tubuhnya dan berseru pelan, merasa senang rapatnya telah selesai.
Kakinya cukup terasa kebas karena duduk dalam waktu yang lama, bahkan ia merasa pinggangnya pegal tapi begitu rapatnya selesai dan ia ingat Sakura sedang menunggunya di rumah, rasa penat Kakashi seketika menghilang.
"Sebegitu senangnya kau karena ingin segera pulang ke rumah, Rokudaime-sama?" Shikamaru mencibirnya.
Kakashi mengangguk mantap, "Ini pertama kalinya sehingga aku merasa begitu luar biasa. Sampai jumpa Shikamaru!" ia berseru dengan senangnya dan segera meninggalkan Shikamaru yang hanya bisa tersenyum miring sambil mendesah di sana.
"Ah, kalian harusnya langsung menikah saja, euh? Menikah! Ah.. Mendokusei" Shikamaru sedikit meninggikan volume suaranya diawal.
"Tunggu saja, aku akan segera membawanya ke altar!" Kakashi berteriak dari kejauhan dan lagi Shikamaru tersenyum kecil lalu tertawa.
"Ah menyebalkan sekali, apa dia harus berteriak seperti itu malam-malam?" Shikamaru menggerutu sendiri, "Dia bahkan tidak perlu membalas lagi perkataanku seharusnya kan? Dasar tukang pamer."
Walau hatinya merasa bersalah karena ini sudah larut malam, tapi Kakashi tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya. Di balik maskernya, pria itu tersenyum dalam sepanjang perjalanan menuju apartemen nya. Bulan malam yang bersinar terang membuat mood nya semakin naik.
Beberapa langkah lagi ia akan segera tiba di depan pintu apartemen nya, namun senyuman nya seketika luntur ketika melihat ada seorang wanita yang tidak asing berdiri di depan pintu nya.
Kakashi tidak senang dengan kehadiran wanita itu, apalagi di dalam apartemen nya, ada Sakura sedang menunggunya.
Kakashi dengan cepat melangkah dan sama sekali tidak bersikap ramah pada wanita yang kini tersenyum lebar pada nya.
"Kakashi! Ternyata aku tidak salah alamat, syukurlah!" Wanita itu berseru senang, "Yang mana apartemen mu? Tadi aku mencoba pintu yang ini tapi malah seorang gadis yang tinggal di sana."
"Dari mana kau tau alamatku, Hanare? Ada keperluan apa sampai kau datang kemari?" Kakashi tidak banyak berbasa-basi, pria itu kini sedang mengkhawatirkan perasaan Sakura, sudah pasti akan ada kesalahpahaman besar.
"Aku tau dari Naruto, bocah yang dulu berambut kuning dan lucu itu, ternyata dia sudah dewasa sekarang. Aku tidak sengaja bertemu dengan nya dan meminta alamat mu. Bukankah kau seharusnya senang karena sudah bertahun-tahun kita tidak bertemu?" Hanare menjelaskan.
Wanita itu menatap Kakashi dari ujung kepala hingga kaki, "Kau seorang Hokage? Astaga, karir mu sangat bagus Kakashi. Aku jadi semakin yakin dan tidak menyesal sudah datang kemari."
Kakashi menjaga jarak aman dengan Hanare, wanita itu menjadi agresif sekarang. Ia yakin Sakura sudah menunggu di dalam dan sangat kecewa pada nya.
"Hanare, ini sudah malam kau harus pergi, datang saja besok dan beri laporan pada Yamato."
Kakashi sudah menegaskan dan ia tidak akan masuk ke dalam sebelum wanita ini benar-benar pergi.
"Jika kau perlu ninja untuk mengawalmu atau apapun itu kau bisa bilang pada Yamato, dia akan menentukannya dan aku akan menerima rekomendasi darinya."
"Kakashi, kau sendiri yang bilang ini sudah malam... bagaimana aku akan cari penginapan kalau sudah selarut ini?" Hanare memanjakan nada suaranya, Kakashi tidak suka tipe wanita seperti ini. Menyebalkan.
"Bolehkah aku tidur di tempatmu?"
"Tidak," jawab Kakashi dengan tegas, "Tidak boleh, kau harus cari penginapan sekarang juga. Aku tidak memiliki urusan dengan mu."
"Kakashi!" Hanare berseru kecil, "Kau tega padaku?"
"Pokoknya, tidak bisa." Kakashi menegaskan lagi, "Ini sudah malam ku harap kau mengerti."
Hanare menahan tangan Kakashi yang akan melangkah ke depan pintu apartemen nya. Wajahnya memelas, meminta belas kasihan Kakashi yang sama sekali tidak peduli padanya.
Sekarang yang ada di pikiran Kakashi hanyalah Sakura, Sakura, dan Sakura. Ia sudah membayangkan Sakura menyambut nya ketika tiba dan lain sebagainya tapi Hanare menghambatnya jika begini.
"Hanare, apa kau mengingat siapa gadis yang kau temui tadi?" tanya Kakashi.
Hanare berpikir sejenak, ia ingat dengan rambut merah muda Sakura yang unik. "Ah, gadis berambut merah muda itu! Dia sudah dewasa ya sekarang? Dia juga sedikit menyebalkan karena sudah mendorongku tadi."
Kakashi mengangguk dan menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya, "Dia istri ku. Ku harap kau Mengerti," Kakashi menekankan kembali pada Hanare yang langsung terdiam.
Kakashi meninggalkan wanita itu segera, ia tidak sabar bertemu dengan Sakura setelah seharian ini dirinya sibuk dengan urusan Hokage di hari liburnya.
Sementara Hanare, masih tidak percaya dengan ucapan Kakashi.
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Love (KakaSaku) ✓
FanficSummer Love KakaSaku Area Acara di Sunagakure membuat Sakura merasakan musim panas yang benar-benar panas. Jika harus kencan kontrak apakah dia mau? Kakashi memberinya banyak penawaran bagus. Penawaran yang datang tepat waktu, ketika Sakura benar-b...